AADI

Cadangan Batu Bara AADI Terbatas Strategi Bisnis Terbaru

Cadangan Batu Bara AADI Terbatas Strategi Bisnis Terbaru
Cadangan Batu Bara AADI Terbatas Strategi Bisnis Terbaru

JAKARTA - PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) mengungkapkan cadangan batu bara perseroan hanya tersisa hingga 16 tahun. Perusahaan menegaskan telah menyiapkan rencana strategis untuk mengelola cadangan tersebut agar bisnis tetap berkelanjutan.

Direktur AADI, Lie Luckman, menekankan pentingnya diversifikasi usaha agar perusahaan tetap tangguh menghadapi keterbatasan sumber daya alam.

Struktur Anak Perusahaan dan Kontribusi Utama

Produksi batu bara AADI terbesar berasal dari PT Adaro Indonesia, yang menjadi motor utama perusahaan.

Selain itu, AADI memiliki sejumlah anak perusahaan seperti Balangan Coal yang terdiri dari PT Laskar Semesta Alam, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Sarana Centramas, PT Mustika Indah Permai, serta Adaro Logistics.

Lie Luckman menekankan, keberadaan anak perusahaan ini memungkinkan perusahaan tetap menghasilkan profit meski fokus utama masih pada batu bara termal.

Strategi Bisnis dan Kesempatan Masa Depan

Meskipun batu bara termal menjadi fokus utama, AADI terbuka untuk mencari bisnis baru yang potensial.

Upaya ini dilakukan melalui peningkatan produksi di perusahaan tambang sekunder seperti MIP dan Balangan Coal, serta pemanfaatan profit dari Adaro Logistics.

Perusahaan juga mempertimbangkan struktur permodalan dengan menyisihkan sebagian hasil operasional untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dan bisnis baru di masa depan.

Kinerja dan Pasar Penjualan Perusahaan

Selama 9 bulan pertama 2025, volume penjualan batu bara AADI mencapai 52,69 juta ton dengan nisbah kupas 4,2 kali. Panduan penjualan perusahaan sepanjang 2025 ditargetkan antara 65 juta hingga 67 juta ton, dengan nisbah kupas 4,3 kali.

Pasar utama AADI adalah Indonesia, diikuti Malaysia, India, dan China, dengan pelanggan mayoritas PLTU serta end-user lain, menunjukkan posisi strategis perusahaan di pasar regional. Lie Luckman menegaskan bahwa keahlian AADI di bidang pertambangan menjadi modal utama dalam memanfaatkan setiap peluang.

Dengan strategi diversifikasi dan kesiapan modal, perusahaan siap menghadapi tantangan cadangan terbatas serta mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. Upaya ini memastikan AADI tidak kehilangan kesempatan dalam ekspansi maupun bisnis baru di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index