Kesehatan

Kesehatan Warga Jadi Sorotan di Festival Papua Barat

Kesehatan Warga Jadi Sorotan di Festival Papua Barat
Kesehatan Warga Jadi Sorotan di Festival Papua Barat

JAKARTA - Di balik semarak tarian dan budaya yang tersaji dalam Festival Manokwari Menari, hadir pula kepedulian terhadap kesehatan masyarakat yang menjadi warna berbeda dari kegiatan ini. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), menjadikan festival tersebut sebagai momentum untuk menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga.

Kegiatan ini berlangsung di Kampung Bakaro, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dan menjadi puncak dari rangkaian pengabdian mahasiswa UGM di kawasan tersebut. Warga dari berbagai usia pun turut merasakan manfaat langsung dari layanan kesehatan yang diberikan.

Antusiasme Warga Menyambut Layanan Kesehatan

Sejak program KKN-PPM dimulai pada bulan Juni, para mahasiswa telah aktif mengunjungi tiga kampung, yaitu Bakaro, Aipiri, dan Susweni. Mereka membawa semangat pengabdian dengan pendekatan yang mengutamakan kebermanfaatan langsung, terutama dalam sektor kesehatan masyarakat.

Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN-PPM UGM, Ganesja B Kawuryan, menyampaikan bahwa kehadiran layanan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari warga. “Kegiatan ini kami adakan sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjawab keterbatasan akses layanan kesehatan yang kami temukan selama KKN di tiga kampung tersebut,” ujarnya.

Dari Anak-anak hingga Lansia Dapatkan Manfaat

Layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini menyasar semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Bahkan sebelumnya, tim KKN UGM telah melakukan pemeriksaan khusus untuk balita di kampung tersebut.

Dalam kegiatan ini, warga dapat mengakses berbagai jenis layanan seperti pemeriksaan tekanan darah, tes skrining kesehatan, hingga konsultasi langsung dengan tenaga medis. “Kami juga membuka ruang diskusi dan edukasi kesehatan kepada warga, termasuk pemberian saran dan rujukan kesehatan lanjutan bagi masyarakat yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut,” kata Ganesja.

Kolaborasi dengan Tenaga Medis Lokal

Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama dengan berbagai pihak. Tim KKN UGM menggandeng tenaga medis dari Puskesmas Pasir Putih serta mendapat dukungan dari BPJS Kesehatan Cabang Manokwari. Kolaborasi ini memastikan bahwa layanan yang diberikan berjalan secara profesional dan berkelanjutan.

“Kami memberikan layanan kesehatan bagi warga Kampung Bakaro, Susweni dan Aipiri,” lanjut Ganesja. Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan di kampung Susweni dan Aipiri, dan di kedua lokasi tersebut, antusiasme masyarakat sangat tinggi.

“Kedua kampung itu kami sempat kewalahan karena jumlahnya cukup banyak,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan layanan kesehatan sangat besar, dan kegiatan semacam ini menjadi salah satu cara efektif untuk menjangkaunya.

Momen Budaya Jadi Sarana Perluasan Akses Kesehatan

Menariknya, pemilihan waktu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan yang bertepatan dengan Festival Manokwari Menari juga menjadi strategi cerdas dari tim KKN. Festival budaya yang ramai dikunjungi warga dimanfaatkan sebagai momen untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, sekaligus menyatukan nilai budaya dan kepedulian sosial.

Hal ini sejalan dengan semangat pengabdian mahasiswa yang tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga memberikan dampak langsung kepada masyarakat. “Acara budaya seperti ini memberikan peluang besar untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan secara efektif,” ucap Ganesja.

Dorongan untuk Program Kesehatan yang Berkelanjutan

Lebih dari sekadar kegiatan insidental, pemeriksaan kesehatan ini diharapkan menjadi pemicu untuk program kesehatan yang lebih berkelanjutan di wilayah Manokwari dan sekitarnya. Tim KKN UGM menilai masih terdapat banyak tantangan terkait keterbatasan fasilitas serta akses layanan medis di berbagai wilayah kampung.

Oleh karena itu, mereka berharap kegiatan serupa dapat terus digalakkan ke depannya, baik oleh instansi pendidikan, pemerintah daerah, maupun lembaga kesehatan lainnya. “Melalui kegiatan yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada Tujuan 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, kami berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala,” ujar Ganesja.

Wujud Nyata Mahasiswa dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Kehadiran mahasiswa UGM di tengah-tengah masyarakat Papua Barat menunjukkan bagaimana program pengabdian masyarakat dapat menyatu dengan kebutuhan lokal. Tidak hanya mengandalkan teori, para mahasiswa ini terjun langsung untuk memahami dan berkontribusi terhadap persoalan yang nyata di masyarakat.

Dari kegiatan ini, muncul semangat kolaboratif antara mahasiswa, tenaga medis, dan warga yang menjadi contoh baik dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu memainkan peran penting sebagai agen perubahan, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.

Semangat Kesehatan di Tengah Harmoni Budaya

Festival Manokwari Menari menjadi bukti bahwa seni dan budaya dapat berjalan berdampingan dengan nilai-nilai kesehatan dan kesejahteraan. Di tengah kemeriahan tarian dan pertunjukan budaya, warga Kampung Bakaro dan sekitarnya mendapat akses kesehatan yang selama ini sulit mereka jangkau.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis oleh mahasiswa UGM ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka jalan bagi inisiatif yang lebih besar dalam membangun masyarakat yang sehat, tangguh, dan sejahtera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index