Kesehatan

Pemeriksaan Gratis Perkuat Kesehatan Siswa

Pemeriksaan Gratis Perkuat Kesehatan Siswa
Pemeriksaan Gratis Perkuat Kesehatan Siswa

JAKARTA - Langkah nyata dalam menjaga kesehatan generasi muda kembali diperlihatkan oleh pemerintah melalui peluncuran Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Pelaksanaan program ini menyasar sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Program ini tak hanya menyentuh aspek preventif, tetapi juga mendorong kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, daerah, tenaga kesehatan, serta institusi pendidikan.

SMPK Penabur Gading Serpong dipilih menjadi lokasi peluncuran program karena dinilai memiliki perhatian tinggi terhadap kesehatan siswa. Sekolah yang berada di bawah Yayasan BPK Penabur Jakarta ini telah lama membangun sistem Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang berfungsi optimal. Penunjukan ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap peran aktif sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung tumbuh kembang peserta didik secara menyeluruh.

Kegiatan peluncuran CKG dilaksanakan secara serentak di 12 lokasi sekolah, madrasah, dan pesantren. Pada pelaksanaan di SMPK Penabur, sejumlah tokoh hadir untuk memberikan dukungan langsung. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia, Gubernur Banten Andra Soni, Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi Wayan Toni Supriyanto, dan Staf Khusus Menkomdigi Alfreno Kautsar Ramadhan, turut menyaksikan jalannya kegiatan.

Dalam pelaksanaannya, tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Kelapa Dua menjadi pelaksana pemeriksaan bersama para guru. Kegiatan ini menjadi contoh sinergi positif antara fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan institusi pendidikan. Dengan didukung tenaga profesional, proses skrining kesehatan berlangsung dengan tertib dan menyenangkan.

Siswa-siswi SMPK Penabur menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti pemeriksaan. Kegiatan ini mencakup pengecekan kondisi umum, pengumpulan data kesehatan, dan pencatatan yang terstruktur. Data hasil pemeriksaan disusun secara individual untuk kemudian dianalisis bersama antara pihak Puskesmas, Dinas Kesehatan setempat, dan sekolah.

Pemeriksaan ini bukan sekadar formalitas. Jika ditemukan indikasi atau pola yang berpotensi mengarah pada gangguan kesehatan, tindak lanjut akan segera dilakukan. Intervensi bisa berupa rujukan ke fasilitas kesehatan atau edukasi kolektif berupa penyuluhan yang dilakukan di sekolah. Hal ini menandai bahwa program CKG bukan hanya reaktif, tapi membangun langkah antisipatif demi kesehatan jangka panjang siswa.

Dari 673 siswa di SMPK Penabur, sebanyak 268 siswa dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada hari kegiatan. Sementara itu, sisanya telah melalui proses skrining pada sesi sebelumnya. Ini membuktikan bahwa pendekatan program dilakukan secara bertahap namun menyeluruh.

Keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan ini menjadi indikator keberhasilan awal pelaksanaan program. Tak hanya mereka, dukungan dari orang tua juga memberi dampak besar dalam kelancaran proses. Lingkungan sekolah yang kondusif serta komunikasi yang baik antara guru, tenaga medis, dan orang tua membentuk suasana yang mendukung kegiatan.

Program CKG merupakan salah satu inisiatif strategis yang diluncurkan untuk memperkuat sistem kesehatan anak usia sekolah. Pemerintah menaruh perhatian serius terhadap fase tumbuh kembang anak, terutama di masa sekolah yang menjadi fondasi penting dalam membangun kebiasaan hidup sehat. Melalui program ini, pemerintah berharap upaya pencegahan terhadap penyakit di usia dini dapat dilakukan secara lebih sistematis dan berkelanjutan.

Selain itu, program ini juga mencerminkan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Tidak hanya menjadi tanggung jawab satu instansi, tetapi perlu melibatkan banyak pihak untuk menciptakan dampak yang nyata. Dalam konteks ini, peran sekolah menjadi sangat penting, karena berada di posisi yang dekat dengan anak dan mampu membentuk kebiasaan sehari-hari.

Dengan terlaksananya CKG di SMPK Penabur, diharapkan menjadi pemicu semangat bagi sekolah lain untuk aktif menjaga kesehatan peserta didik. Inisiatif ini juga memberi ruang pembelajaran bagi siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan melakukan pemeriksaan secara berkala.

Langkah seperti ini perlu terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala mampu memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai kondisi fisik dan psikologis anak usia sekolah. Pemerintah pun menegaskan bahwa CKG bukanlah program satu kali, tetapi bagian dari strategi jangka panjang yang akan terus diintegrasikan dalam sistem pendidikan nasional.

Dengan menyatukan kekuatan antara sektor kesehatan dan pendidikan, anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung pertumbuhan optimal. Program seperti ini menandai bahwa kesehatan bukanlah tanggung jawab individu semata, tetapi bagian dari sistem sosial yang saling mendukung dan membentuk masa depan bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index