JAKARTA - Munculnya BYD Atto 1 sebagai mobil listrik dengan skema cicilan ringan memberi warna baru di segmen kendaraan ramah lingkungan yang semakin diminati. Bukan hanya dari sisi fitur atau teknologi, kehadiran mobil ini juga menarik perhatian karena memberikan pilihan yang terjangkau secara finansial, bahkan jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin di segmen LCGC seperti Toyota Agya dan Calya.
Di tengah gencarnya produsen otomotif memasarkan produk unggulannya, BYD hadir dengan strategi pembiayaan yang menggoda. Hal inilah yang membuat Atto 1 mencuri perhatian. Dengan harga Rp 195 juta, mobil listrik mungil ini ternyata mampu memberikan skema cicilan yang tergolong ringan, bahkan lebih ringan dibanding beberapa mobil konvensional di kelasnya.
Meski jumlah uang muka atau down payment (DP) untuk Atto 1 lebih besar, namun skema cicilan per bulannya justru lebih rendah. Dengan DP Rp 49,8 juta untuk tenor 6 tahun, pembeli cukup membayar cicilan Rp 3.389.000 per bulan selama 71 bulan. Bila menginginkan masa cicilan lebih pendek, tersedia pilihan tenor 5 tahun dengan cicilan Rp 3.708.000 per bulan dan DP sebesar Rp 47,1 juta.
Salah satu tenaga penjual BYD yang ditemui pada akhir Juli menjelaskan bahwa banyak konsumen mempertimbangkan Atto 1 karena efisiensi biaya yang ditawarkan. Ia menuturkan, “Ada juga opsi tenor 5 tahun dengan cicilan Rp 3.708.000 per bulan dan DP Rp 47,1 juta,” jelasnya.
Perbandingan ini semakin menarik bila dilihat dari sudut pandang biaya cicilan bulanan. Toyota Agya G CVT, misalnya, yang ditawarkan seharga Rp 197,1 juta, setelah diskon Rp 12 juta, bisa dibawa pulang dengan DP sekitar Rp 28 juta. Cicilannya sendiri mencapai Rp 3.886.000 per bulan untuk tenor 5 tahun. Sedangkan Toyota Calya G A/T dengan harga Rp 192,6 juta dan diskon sebesar Rp 14 juta, menawarkan skema angsuran sekitar Rp 3,7 jutaan per bulan dengan DP cukup Rp 27 juta.
Salah seorang wiraniaga Toyota mengungkapkan, “Kalau Toyota Calya G A/T seharga Rp 192,6 juta punya angsuran sekitar Rp 3,7 jutaan per bulan selama 5 tahun. DP-nya cukup Rp 27 juta, karena ada diskon Rp 14 juta.”
Melalui perhitungan sederhana, terlihat bahwa BYD Atto 1 memang memberikan nilai tambah dari segi cicilan bulanan, meski nominal DP awalnya lebih besar. Tenor hingga 6 tahun memberi fleksibilitas yang semakin meringankan beban bulanan konsumen. Inilah yang membuat BYD Atto 1 bisa masuk dalam kategori mobil ‘terjangkau’ dari sisi pengeluaran rutin, terutama bagi mereka yang ingin mulai beralih ke mobil listrik.
Tak hanya dari sisi cicilan, keuntungan lain dari Atto 1 adalah efisiensi biaya operasional. Sebagai kendaraan listrik, Atto 1 tak memerlukan pengisian bahan bakar konvensional seperti bensin atau solar. Selain itu, biaya servis berkala juga jauh lebih murah karena tidak ada komponen mesin pembakaran internal yang kompleks.
Dengan demikian, konsumen bukan hanya menghemat pada pos angsuran bulanan, namun juga pada biaya penggunaan harian yang dalam jangka panjang bisa mengurangi total pengeluaran.
Masuknya BYD Atto 1 ke pasar Indonesia menandakan adanya pergeseran tren konsumen dalam memilih kendaraan. Jika sebelumnya mobil LCGC seperti Agya dan Calya menjadi andalan karena efisiensi dan harga terjangkau, kini kendaraan listrik mulai mendapat tempat karena memiliki daya saing yang semakin kuat, tidak hanya dari aspek teknologi, tetapi juga dari sisi pembiayaan.
Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak lagi menjadi produk premium yang sulit dijangkau. Dengan skema pembiayaan yang tepat, seperti yang ditawarkan BYD Atto 1, kendaraan listrik bisa menjadi pilihan logis bagi konsumen urban yang mencari efisiensi sekaligus ingin berkontribusi terhadap lingkungan.
Bagi kalangan muda atau keluarga muda yang ingin memiliki kendaraan praktis dengan angsuran ringan, Atto 1 layak menjadi pertimbangan. Bentuknya yang kompak cocok untuk kebutuhan perkotaan, sementara fitur-fitur modern yang dimiliki menambah kenyamanan berkendara.
Kemudahan kepemilikan mobil listrik seperti Atto 1 ini juga turut mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Ketika skema pembiayaan semakin terjangkau dan infrastruktur pengisian daya makin berkembang, mobil listrik akan semakin diminati masyarakat luas.
Melihat tren ini, tidak menutup kemungkinan bahwa produsen mobil listrik lain akan mengikuti langkah serupa dalam menghadirkan pilihan pembiayaan yang menarik. Konsumen pun diuntungkan dengan beragam pilihan yang semakin kompetitif, baik dari sisi harga jual, fitur, hingga skema pembayaran.
Secara keseluruhan, BYD Atto 1 memberikan pesan kuat bahwa mobil listrik kini bukan lagi barang mewah. Dengan cicilan yang ringan dan efisiensi biaya jangka panjang, kendaraan ini menghadirkan solusi mobilitas yang ekonomis sekaligus ramah lingkungan. Kombinasi inilah yang membuat Atto 1 menjadi pilihan yang layak diperhitungkan di pasar otomotif nasional.