PTPP

PTPP Dorong Inovasi di Proyek Cibeet

PTPP Dorong Inovasi di Proyek Cibeet
PTPP Dorong Inovasi di Proyek Cibeet

JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) terus memperkuat komitmennya dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional dengan menunjukkan capaian progres yang menggembirakan pada proyek Bendungan Cibeet Paket II. Hingga saat ini, pembangunan bendungan tersebut telah mencapai realisasi sebesar 12,62%, jauh melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 4,50%.

Proyek yang terletak di Provinsi Jawa Barat ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap PTPP melalui kerja sama operasi bersama MARFRI dan DMT. Dengan nilai proyek mencapai Rp 1,81 triliun, bendungan tersebut dirancang untuk diselesaikan dalam waktu 1.860 hari kalender, dengan masa pelaksanaan dimulai pada 4 September 2023 dan ditargetkan rampung pada 6 Oktober 2028.

Joko Raharjo, Corporate Secretary PTPP, menyampaikan bahwa progres proyek saat ini tidak hanya menunjukkan kecepatan dalam pelaksanaan, tetapi juga kualitas pelaksanaan yang mengedepankan efisiensi dan teknologi konstruksi mutakhir. “Hingga saat ini, progres proyek menunjukkan kinerja positif dengan capaian realisasi sebesar 12,62%, lebih tinggi dari target sebesar 4,50%,” ungkap Joko dalam keterangan resmi.

Keunggulan proyek ini tak hanya terletak pada besarnya nilai investasi, tetapi juga pada pendekatan teknologi yang diterapkan dalam proses pembangunannya. Bendungan Cibeet didesain sebagai bendungan tipe Gravity Dam yang menggunakan material Roller Compacted Concrete (RCC). Desain ini menjadikannya sebagai bendungan RCC ketiga di Indonesia dan yang pertama yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Teknologi RCC menjadi andalan karena mampu memberikan efisiensi waktu dan biaya dalam pembangunan struktur bendungan. Metode ini memanfaatkan fly ash dan semen rendah slump yang dipadatkan menggunakan vibro roller, memungkinkan proses pengecoran beton berlangsung lebih cepat dan efisien. “Teknologi RCC memungkinkan percepatan konstruksi dan efisiensi material, dengan inovasi pengecoran beton tanpa slump menggunakan fly ash dan semen rendah, yang dipadatkan dengan vibro roller,” jelas Joko.

Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, kehadiran Bendungan Cibeet membawa beragam manfaat strategis bagi kawasan sekitar. Dari sisi ketahanan pangan, bendungan ini akan mendukung sistem irigasi yang mencakup lahan seluas 8.837 hektare. Dengan pasokan air yang memadai, indeks pertanaman di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat dari 100% menjadi 300%.

Dari sisi ketersediaan air bersih, bendungan ini akan menyediakan pasokan air baku sebesar 3.770 liter per detik bagi sejumlah wilayah di Jawa Barat, seperti Kabupaten Bogor, Karawang, dan Bekasi, termasuk juga kawasan industri strategis.

Lebih jauh, kehadiran bendungan ini juga akan memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi risiko banjir, khususnya di wilayah hilir Sungai Citarum. Diketahui, debit banjir yang biasanya terjadi di area tersebut dapat direduksi hingga 66%, sehingga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat sekitar.

Proyek ini juga membawa potensi pemanfaatan sumber energi terbarukan. Nantinya, bendungan Cibeet direncanakan untuk menghasilkan listrik dari dua sumber ramah lingkungan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,25 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 110 MW dengan memanfaatkan area genangan yang tersedia.

Untuk meningkatkan akurasi dalam proses konstruksi, proyek ini turut mengintegrasikan teknologi Drone LiDAR, yang digunakan dalam pemetaan topografi dengan presisi tinggi. Selain itu, penggunaan teknologi RCC menjadi langkah strategis dalam menekan waktu pelaksanaan tanpa mengorbankan kualitas struktur. “Teknologi dan inovasi yang kami terapkan mencerminkan komitmen PTPP dalam menghasilkan proyek berkualitas tinggi dan berdampak luas bagi masyarakat, serta berdampingan dengan proyek Asta Cita Pemerintah yaitu proyek-proyek ketahanan pangan, air dan energi,” ujar Joko.

Penerapan teknologi dalam proyek Bendungan Cibeet mencerminkan pendekatan baru PTPP yang tidak hanya mengejar progres fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan, efisiensi energi, dan ketahanan lingkungan. PTPP menunjukkan bahwa proyek-proyek infrastruktur nasional dapat sekaligus menjadi model pengembangan teknologi ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

Sebagai bagian dari BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia, PTPP terus berupaya memainkan peran aktif dalam mempercepat pembangunan nasional, terutama pada proyek-proyek yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Keberhasilan proyek Bendungan Cibeet dalam mencatatkan progres awal yang signifikan ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan proyek strategis nasional lainnya. Dengan penerapan teknologi modern dan pendekatan kolaboratif bersama mitra kerja, PTPP membuktikan kemampuannya sebagai pelaksana proyek yang adaptif terhadap tantangan pembangunan dan kebutuhan masyarakat modern.

Melalui proyek ini pula, PTPP ingin menunjukkan bahwa infrastruktur tidak hanya soal fisik, melainkan juga tentang memberikan solusi nyata terhadap isu-isu krusial seperti ketahanan air, pangan, dan energi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index