Transportasi

Transportasi Inklusif untuk Anak Disabilitas

Transportasi Inklusif untuk Anak Disabilitas
Transportasi Inklusif untuk Anak Disabilitas

JAKARTA - Transportasi yang inklusif tak hanya menyangkut akses fisik semata, tetapi juga menyentuh sisi edukasi dan pengalaman menyenangkan bagi semua kalangan, termasuk anak-anak disabilitas. Melalui program inspiratif, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun membuktikan bahwa layanan kereta api bisa menjadi ruang pembelajaran sekaligus rekreasi yang menyenangkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Momen Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini menjadi panggung kolaboratif antara sektor transportasi dan kepedulian sosial. Dalam rangka memperingati HAN yang jatuh setiap 23 Juli, Daop 7 Madiun menggelar kegiatan edukasi kereta api khusus untuk anak-anak disabilitas dari salah satu panti asuhan di wilayah Madiun.

Vice President Daop 7 Madiun, Suharjono, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap tumbuh kembang dan kreativitas anak-anak Indonesia, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Menurutnya, semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan. “Peringatan HAN tahun 2025 yang bertemakan ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’ tentunya sangat relevan dengan upaya KAI dalam memberikan edukasi sejak dini terkait perkeretaapian kepada anak-anak, termasuk anak disabilitas, sehingga menambah kecintaan sekaligus rasa turut memiliki terhadap kereta api,” ungkap Suharjono di Madiun.

Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajak menikmati perjalanan menggunakan kereta api secara gratis. Rute yang dipilih adalah KA Singasari dari Stasiun Madiun ke Stasiun Kediri dan dilanjutkan kembali ke Madiun menggunakan KA Brantas. Perjalanan ini bukan sekadar rekreasi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran langsung tentang moda transportasi modern yang aman dan nyaman. “Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tentunya wajib kita dukung dan diberikan ruang untuk mengekspresikan diri. Untuk itu kami mengajak mereka naik kereta api secara gratis, sekaligus mengenalkan kepada anak-anak terkait transportasi kereta, seperti tata cara pembelian tiket, boarding, dan aturan naik kereta lainnya,” jelas Suharjono.

Tak hanya naik kereta, kegiatan ini juga dilengkapi dengan berbagai aktivitas menarik lainnya seperti colouring zone, pembagian kado ulang tahun, serta program sapa pelanggan dan sharing gift yang semakin memeriahkan suasana.

Keseluruhan rangkaian acara ini dirancang tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai bentuk pendekatan edukatif yang menyenangkan. Anak-anak disabilitas diajak untuk mengenal lebih dalam tentang sistem transportasi publik, meningkatkan keberanian berinteraksi, serta menciptakan pengalaman baru yang bisa menjadi bekal sosial dan emosional mereka. “Melalui momentum HAN, kami berharap kereta api menjadi transportasi massal yang melekat di hati anak-anak dan dicintai hingga mereka bertumbuh dewasa. Dengan demikian, mereka memiliki kenangan perjalanan yang menyenangkan bersama kereta api,” imbuh Suharjono.

Komitmen KAI terhadap inklusivitas memang tidak berhenti di sini. Perusahaan terus berupaya mengembangkan layanan yang menjawab kebutuhan seluruh lapisan pelanggan, termasuk anak-anak dan penyandang disabilitas. Salah satu bentuk nyatanya adalah penyediaan fasilitas ramah anak di beberapa stasiun, seperti area bermain yang aman dan nyaman.

Tak hanya itu, dalam momen-momen tertentu seperti Lebaran atau libur sekolah, Daop 7 kerap membagikan hadiah khusus bagi anak-anak yang sedang berada di stasiun atau di dalam kereta. Hal ini menjadi bagian dari upaya membangun kedekatan antara moda transportasi kereta api dan dunia anak. “KAI terus berupaya menghadirkan layanan yang menjawab kebutuhan seluruh pelanggan, termasuk pelanggan anak-anak maupun penyandang disabilitas, dengan menyediakan sarana transportasi yang sehat, selamat, aman, nyaman, serta ramah bagi anak-anak,” ujar Suharjono.

Lebih dari sekadar bentuk layanan sosial, langkah ini juga memperkuat citra kereta api sebagai transportasi yang berorientasi pada masa depan. Edukasi sejak dini diharapkan bisa membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya menggunakan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan.

Di sisi lain, KAI juga memberikan insentif khusus berupa potongan tarif sebesar 20 persen untuk perjalanan KA jarak jauh bagi penyandang disabilitas yang telah terdaftar sesuai ketentuan yang berlaku. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk terus membuka akses yang adil dan merata bagi semua kalangan.

Dengan pendekatan yang menyentuh hati dan menyentuh kebutuhan, PT KAI Daop 7 Madiun menegaskan bahwa transportasi bisa menjadi lebih dari sekadar alat mobilitas. Ia bisa menjadi sarana pendidikan, medium sosial, dan wadah inklusi yang membangun bangsa.

Peringatan HAN 2025 pun menjadi refleksi nyata bahwa anak-anak Indonesia, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, tetap memiliki ruang untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index