BUMN

Peran Karyawan Menguat di Era Digital Branding BUMN

Peran Karyawan Menguat di Era Digital Branding BUMN
Peran Karyawan Menguat di Era Digital Branding BUMN

JAKARTA - Di tengah percepatan transformasi digital, karyawan BUMN kini memegang peran lebih dari sekadar pelaksana tugas rutin. Mereka menjadi wajah utama perusahaan, khususnya dalam membentuk persepsi publik melalui media sosial. Semangat ini menjadi inti dalam penyelenggaraan Workshop Komunikasi BUMN yang digelar Kementerian BUMN di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dengan tema “Komunikasi Media Sosial melalui Optimasi AI”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa sumber daya manusia adalah jantung dari citra institusi, apalagi dalam ekosistem digital yang serba terbuka dan cepat berubah. Workshop tersebut diikuti oleh insan-insan BUMN dari berbagai penjuru Kalimantan Timur, dengan harapan dapat mengembangkan pendekatan komunikasi yang lebih humanis dan berdampak.

Dalam kesempatan tersebut, Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menekankan pentingnya peran aktif karyawan sebagai representasi dari nilai dan budaya perusahaan. Baginya, setiap individu dalam perusahaan bukan hanya menjalankan fungsi kerja, melainkan turut bertanggung jawab menjaga reputasi dan eksistensi BUMN di tengah gempuran informasi digital.

“Insan BUMN bukan sekadar pekerja, mereka juga inovator dan problem solver yang mencerminkan citra perusahaan. Oleh karena itu, mereka harus dibekali dengan kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menjaga reputasi institusi, terutama di platform digital,” ujarnya.

Pandangan ini menguatkan perubahan lanskap komunikasi korporat yang kini cenderung berorientasi pada narasi personal. Di media sosial, publik lebih mudah terhubung dan percaya pada cerita atau konten yang datang dari individu, daripada pernyataan resmi institusi. Karena itulah, pendekatan berbasis personal branding dari karyawan kini menjadi strategi yang sangat relevan.

Hal ini turut dipertegas oleh Head of Corporate Communication Indonesia Financial Group (IFG), I Gede Suhendra. Dalam paparan materinya, Hendra menyampaikan bahwa loyalitas dan rasa memiliki dari karyawan menjadi modal utama dalam menghidupkan brand perusahaan di ruang digital.

“Karyawan yang memiliki sense of belonging dan keterlibatan yang tinggi bisa menjadi duta paling efektif dalam membangun brand perusahaan,” jelas Hendra.

Menurutnya, setidaknya ada empat hal yang mendorong urgensi penguatan komunikasi yang berpusat pada karyawan: pertama, adanya krisis kepercayaan terhadap pesan-pesan korporat yang terlalu formal; kedua, dominasi algoritma media sosial yang memprioritaskan konten personal; ketiga, munculnya fenomena quiet quitting di kalangan profesional muda; dan terakhir, perkembangan teknologi seperti AI yang justru menekankan pentingnya nilai-nilai manusiawi sebagai pembeda.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Hendra menjelaskan bahwa perusahaan perlu menyediakan ruang bagi karyawan untuk beraktualisasi secara kreatif. Hal ini bisa diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam pembuatan konten, baik dalam bentuk video, podcast, infografis, maupun unggahan media sosial. IFG sendiri telah menerapkan strategi ini lewat beberapa kanal digital seperti IFG Talk, IFG Buzz, dan berbagai kampanye visual di media sosial resmi perusahaan.

Melalui pendekatan ini, perusahaan tidak hanya memperkuat identitasnya di ruang digital, tetapi juga menciptakan iklim kerja yang partisipatif dan apresiatif. Setiap karyawan diberi kesempatan untuk menyuarakan ide dan nilai-nilai perusahaan secara otentik dan relevan dengan audiens masa kini.

Workshop Komunikasi BUMN ini juga dirancang untuk membekali peserta dengan wawasan dan keterampilan praktis dalam komunikasi digital. Sejumlah praktisi dan pakar turut hadir untuk berbagi pengalaman dan strategi, seperti Teuku Gandawan (Konsultan Strategi AI), Ridwan Nur Arifin (Chief of Campaign BUMN Hijau), serta Tommy Teja dan Reynald Francois dari ZANDO.ID dan AICO Community.

Materi yang dibahas sangat beragam, mulai dari strategi komunikasi di media sosial, manajemen sumber daya manusia dalam konteks digital, penguatan engagement publik, hingga pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk memperkuat pesan-pesan institusi.

Dengan beragam sudut pandang dan pendekatan yang disampaikan dalam forum ini, para peserta diharapkan bisa membawa pulang inspirasi dan strategi baru dalam mengembangkan pola komunikasi yang lebih inklusif dan berdampak.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kementerian BUMN dalam membangun ekosistem komunikasi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman. Lebih dari itu, inisiatif ini menjadi bagian penting dari upaya membentuk SDM unggul yang mampu menjadi agen perubahan di internal perusahaan maupun di mata publik.

Ketika narasi individu bisa menjangkau lebih jauh daripada pernyataan resmi, maka keterlibatan dan suara karyawan menjadi kekuatan strategis dalam memperkuat identitas BUMN. Oleh sebab itu, investasi pada peningkatan literasi digital, kecakapan komunikasi, dan pemanfaatan teknologi menjadi langkah penting dalam memastikan BUMN tetap relevan, terpercaya, dan dicintai masyarakat.

Semangat kolaboratif yang dibangun dalam kegiatan ini memberi sinyal positif bahwa era baru komunikasi korporat sedang berlangsung. Era di mana suara karyawan tidak hanya penting, tapi juga menjadi fondasi utama dalam memperkuat reputasi dan keberlanjutan perusahaan negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index