Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Raih Peringkat Stabil dari Pefindo

Garuda Indonesia Raih Peringkat Stabil dari Pefindo
Garuda Indonesia Raih Peringkat Stabil dari Pefindo

JAKARTA - Komitmen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dalam menjaga peran strategisnya sebagai maskapai nasional mendapat pengakuan positif dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Lembaga pemeringkat tersebut menetapkan peringkat idBBB dengan prospek stabil kepada Garuda Indonesia, mencerminkan pandangan optimistis terhadap keberlanjutan operasional dan peran penting GIAA di industri penerbangan nasional.

Pefindo menyampaikan bahwa penetapan peringkat ini tidak lepas dari posisi bisnis GIAA yang kokoh, cakupan jaringan rute yang luas, serta kontribusi strategisnya bagi negara. Ketiga faktor ini menjadi kekuatan utama yang mendasari penilaian positif terhadap maskapai yang telah berdiri sejak tahun 1949 tersebut.

“Peringkat tersebut mencerminkan peran strategis GIAA bagi Pemerintah Indonesia, posisi bisnis yang kuat, serta jaringan rute yang komprehensif,” demikian disampaikan Pefindo.

Sebagai maskapai milik negara, GIAA terus memainkan peranan kunci dalam menghubungkan berbagai wilayah Indonesia serta memperkuat konektivitas udara nasional dan internasional. Melalui layanan penuh (full service) di bawah bendera Garuda Indonesia dan penerbangan hemat biaya (low-cost carrier) melalui anak usahanya, Citilink, GIAA memperlihatkan kemampuannya menjangkau pasar yang luas dan beragam.

Tidak hanya fokus pada layanan penerbangan, Garuda Indonesia juga memperkuat bisnis pendukungnya melalui anak perusahaan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), yang menangani kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul (MRO) pesawat. Langkah ini mempertegas posisi GIAA dalam ekosistem industri penerbangan secara menyeluruh.

Meski mendapat peringkat idBBB, Pefindo menekankan bahwa beberapa tantangan tetap perlu diantisipasi oleh GIAA. Profil keuangan yang masih tergolong lemah, kondisi industri yang bersifat sangat siklikal, serta persaingan pasar yang ketat menjadi faktor pembatas dalam peringkat yang diberikan saat ini.

Namun demikian, peluang untuk meningkatkan peringkat tetap terbuka. Pefindo menilai bahwa peringkat Garuda Indonesia dapat naik apabila perusahaan menunjukkan perbaikan berkelanjutan dalam profil keuangannya.

“Kami dapat menaikkan peringkat jika profil keuangan GIAA membaik akibat peningkatan hasil (yield) yang lebih kuat dan tahan terhadap tekanan, sehingga menghasilkan leverage yang lebih rendah dan cakupan arus kas yang lebih kuat secara berkelanjutan,” ujar Pefindo.

Di samping itu, keberhasilan dalam menjalankan strategi pengurangan utang dan memperkuat metrik kredit juga menjadi faktor penting yang dapat mendukung peningkatan peringkat ke depan. Seperti diketahui, upaya Garuda Indonesia untuk memperbaiki struktur keuangan pascarestrukturisasi menjadi fokus penting dalam agenda transformasi bisnisnya.

Pefindo menyampaikan pula bahwa pemeringkatan dapat mengalami revisi ke arah yang lebih rendah apabila terjadi penurunan signifikan dalam kinerja operasional perusahaan, seperti melemahnya permintaan penumpang atau tekanan tarif yang tidak terduga. Selain itu, lonjakan biaya yang menggerus profitabilitas dan kemampuan menghasilkan arus kas juga menjadi risiko yang diawasi.

“Namun, kami dapat menurunkan peringkat jika kinerja operasional memburuk secara signifikan, yang berasal dari penurunan tak terduga dalam jumlah penumpang dan tekanan pada tarif penerbangan, atau jika terjadi peningkatan signifikan dalam basis biaya yang melemahkan profitabilitas dan kemampuan menghasilkan arus kas secara berkelanjutan,” ungkap Pefindo.

Kendati demikian, Garuda Indonesia tetap memperoleh keyakinan dari pemangku kepentingan, terutama berkat kehadiran pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Hingga 31 Maret 2025, kepemilikan saham GIAA tercatat sebesar 64,5% dimiliki oleh negara melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Selain itu, PT CT Corpora memiliki 8% saham, sementara sisanya dimiliki oleh publik. Pemerintah juga memegang satu saham istimewa (saham Dwiwarna) di perusahaan tersebut, memperkuat kontrol dan arah strategis terhadap pengelolaan maskapai nasional.

Dukungan negara yang kuat, serta langkah-langkah strategis untuk meningkatkan performa keuangan dan operasional, menjadi fondasi penting bagi Garuda Indonesia dalam memperkuat posisi di tengah persaingan global. Seiring pemulihan sektor penerbangan pasca pandemi, maskapai ini secara bertahap menunjukkan tren kinerja yang semakin membaik.

Sebelumnya, GIAA juga memperoleh pengakuan internasional sebagai maskapai dengan ketepatan waktu terbaik di dunia versi OAG, menunjukkan kualitas layanan yang terus meningkat. Prestasi tersebut menjadi indikasi bahwa Garuda Indonesia tidak hanya fokus pada perbaikan keuangan, namun juga pada peningkatan kualitas layanan dan pengalaman penumpang.

Dengan prospek stabil yang disematkan oleh Pefindo, Garuda Indonesia memiliki landasan positif untuk melangkah lebih jauh. Di tengah transformasi industri penerbangan yang cepat dan kompetitif, posisi GIAA tetap strategis sebagai garda terdepan dalam mewujudkan konektivitas udara nasional yang andal dan profesional.

Ke depan, keberhasilan Garuda Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuannya mempertahankan efisiensi operasional, meningkatkan pendapatan, dan menjaga kepercayaan publik serta investor. Dukungan pemerintah yang konsisten dan implementasi strategi bisnis yang adaptif akan menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan maskapai ini sebagai simbol kebanggaan penerbangan Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index