Penyeberangan

Penyeberangan Lebih Aman di Pelabuhan Ketapang

Penyeberangan Lebih Aman di Pelabuhan Ketapang
Penyeberangan Lebih Aman di Pelabuhan Ketapang

JAKARTA - Kebijakan pemerintah untuk sementara menghentikan operasional 15 kapal jenis eks Landing Craft Tank (LCT) di lintasan penyeberangan Ketapang Gilimanuk merupakan langkah strategis untuk memastikan keselamatan pelayaran setelah terjadinya insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Penghentian ini berdampak pada antrean kendaraan yang cukup panjang di sekitar Pelabuhan Ketapang, namun menjadi langkah penting untuk mengutamakan keselamatan pengguna jasa penyeberangan.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Purgana, memaparkan bahwa kebijakan penghentian sementara operasional kapal tersebut diterbitkan menyusul hasil ramp check yang dilakukan oleh tim pejabat pemeriksa keselamatan kapal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Surat resmi penghentian ini ditegaskan mulai berlaku sebagai bagian dari perhatian pemerintah pusat terhadap kelaikan kapal eks LCT yang wajib menjalani pemeriksaan ulang secara komprehensif.

Saat ini, hanya ada dua kapal yang siap melayani angkutan kendaraan besar menuju Bali. Situasi ini memicu antrean kendaraan logistik yang mengular hingga lebih dari lima kilometer di jalur menuju pelabuhan. Hal ini terjadi karena kapasitas kapal yang beroperasi menurun signifikan, sementara kendaraan yang baru turun dari kapal belum dapat keluar dari dermaga, dan kendaraan yang akan naik ke kapal juga masih menunggu giliran untuk masuk area pelabuhan.

Dalam upaya mengurai kemacetan, KSOP Tanjung Wangi mempercepat proses pemeriksaan ulang kapal-kapal tersebut. Dari 15 kapal, tiga sudah selesai diperiksa dan ditargetkan lima kapal selesai diperiksa pada hari yang sama. Dengan rampungnya pemeriksaan dari lima unit kapal, total kapal yang bisa beroperasi akan bertambah menjadi tujuh. Purgana menegaskan bahwa percepatan ini bertujuan agar kapal-kapal tersebut dapat kembali beroperasi dan memperlancar distribusi kendaraan sehingga mengurangi kepadatan di pelabuhan.

Langkah evaluasi menyeluruh ini menjadi prioritas utama sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang dan pengguna jasa penyeberangan. Meski berpengaruh terhadap kelancaran distribusi logistik dan aktivitas perekonomian di lintasan Ketapang–Gilimanuk, keselamatan tetap menjadi mutlak untuk dijaga. Pemeriksaan dan perbaikan kapal yang sedang dilakukan merupakan bukti keseriusan dalam menjaga standar keselamatan pelayaran dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan di masa depan.

Selain itu, upaya penanganan kepadatan ini juga melibatkan koordinasi berbagai pihak di pelabuhan. Para personel kepolisian secara aktif mengatur arus kendaraan untuk mengantisipasi kemacetan berkepanjangan di pelabuhan. Sementara itu, sejumlah kapal mulai kembali dioperasikan setelah diperbaiki dan dinyatakan laik sehingga pelayanan penyeberangan berangsur-angsur normal kembali.

Dari sisi pengguna jasa, meskipun sempat terjadi antrian dan kepadatan, kebijakan yang diambil pemerintah ini direspon positif karena menunjukkan komitmen tinggi untuk menjamin keselamatan penyeberangan. Pelayanan kapal yang pasti dan aman tentu menjadi prioritas utama, terutama bagi kendaraan logistik yang menghubungkan Bali dengan Pulau Jawa.

Kondisi Pelabuhan Ketapang saat ini memang mengalami penyesuaian operasional, namun pihak KSOP terus berupaya melakukan pemeriksaan dengan cepat dan memfasilitasi kapal yang sudah laik agar dapat kembali melayani masyarakat dengan lancar. Hal ini mendukung kelancaran arus transportasi dan mendukung aktivitas ekonomi di lintasan penyeberangan secara berkelanjutan.

Dengan fokus pada pemeriksaan ulang kapal dan memperbaiki kelaikan, pemerintah menunjukkan langkah positif menjaga mutu pelayanan penyeberangan Ketapang–Gilimanuk. Hal ini tentu berkontribusi pada meningkatnya kepercayaan masyarakat dan pengusaha angkutan, sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman selama menggunakan fasilitas penyeberangan.

Dengan demikian, penghentian sementara operasional kapal eks LCT merupakan bentuk tanggung jawab dan perhatian serius terhadap keselamatan dan kualitas layanan. Meskipun menyebabkan antrean sementara, upaya cepat dan rapi dari pihak KSOP dalam melakukan pemeriksaan ulang kapal akan segera mengurai kemacetan di pelabuhan dan memastikan kelancaran penyeberangan demi kepentingan bersama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index