Korporasi

Peluang Cerah di Obligasi Korporasi bagi Investor

Peluang Cerah di Obligasi Korporasi bagi Investor
Peluang Cerah di Obligasi Korporasi bagi Investor

JAKARTA - Di tengah dinamika pasar keuangan yang terus bergerak, obligasi korporasi menghadirkan peluang menarik bagi para investor. Berdasarkan pandangan para ahli dari dunia investasi, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan instrumen ini sebagai bagian dari strategi investasi yang bijak.

Lolita Liliana, Head of Investment Specialist & Product Development di Sucorinvest Asset Management, menilai kondisi pasar obligasi korporasi saat ini sangat menjanjikan. Ia menegaskan, meskipun pasar memiliki tingkat volatilitas yang cukup tinggi, kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang menarik tetap terbuka lebar. “Kalau kita lihat sekarang justru opportunity-nya sangat bagus (di obligasi korporasi). Kalau untuk return bagaimana pun kita itu juga melihat market-nya bagaimana. Jadi kalau misalnya ini market-nya lagi sangat volatile,” ungkap Lolita.

Strategi pengelolaan risiko turut menjadi fokus untuk memastikan imbal hasil yang optimal tetap bisa diraih tanpa meningkatkan kerentanan para investor. Dengan menyesuaikan durasi dan meningkatkan rating obligasi, manajer investasi dapat menjaga portofolio tetap sehat dan aman. “Kita pasti juga ada strateginya. Contoh menurunkan durasi. Ratingnya kita naikin biar lebih aman. Nah kalau market-nya sudah lebih tidak volatile apa yang kita lakukan? Kita mau menaikkan durasi. Supaya apa? Supaya pada saat suku bunganya turun kita dapat keuntungannya. Jadi ada macam-macam yang kita lakukan,” jelas Lolita.

Meski tahun ini prospek imbal hasil dari obligasi korporasi mungkin tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, optimismenya tetap kuat bahwa pasar ini masih menyimpan potensi yang menguntungkan. “Prospeknya bagaimana? Masih bagus tidak? Masih. Apakah masih bisa memberikan kayak tahun lalu yang bisa 8-9 persen? Tahun ini mungkin tidak memang,” ujar Lolita memberikan gambaran realistis namun tetap positif.

Sementara itu, Head of Research & Chief Economist dari Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menambahkan bahwa tren harga obligasi masih relatif stabil dengan kecenderungan kenaikan dan penurunan imbal hasil yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Hal ini didukung oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar, yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. “Sepanjang Juli, tercatat nett buy asing Rp 17,2 triliun MTD, atau Rp 70 triliun YTD, dipengaruhi pemangkasan BI Rate pada semester I dan ekspektasi penurunan Fed Fund Rate pada semester berikutnya,” ujarnya.

Fenomena masuknya dana asing ini menunjukkan kepercayaan global terhadap pasar obligasi di tanah air, sekaligus menjadi sinyal positif bagi para investor domestik agar lebih berani mengoptimalkan portofolio mereka dengan instrumen obligasi korporasi. Selain potensi imbal hasil, obligasi korporasi juga menawarkan fleksibilitas pengelolaan risiko yang semakin canggih melalui strategi yang diterapkan oleh manajer investasi.

Dengan mempertimbangkan tren yang ada, potensi untuk mengambil keuntungan dari penurunan suku bunga juga semakin menguat. Saat bunga menurun, harga obligasi biasanya naik sehingga investor dapat meraih capital gain selain dari bunga obligasi itu sendiri. Oleh karena itu, pemahaman dan manajemen durasi obligasi menjadi penting untuk mengoptimalkan hasil investasi.

Dalam konteks ini, para ahli menegaskan pentingnya kehati-hatian dan strategi yang tepat dalam mengelola investasi di obligasi korporasi. Berbagai risiko inherent di pasar yang bersifat fluktuatif harus dikelola dengan pendekatan proaktif dan penuh pengetahuan. Dengan begitu, investor dapat meraih peluang maksimal tanpa perlu khawatir terhadap dampak risiko secara berlebihan.

Rangkaian pandemi dan dinamika ekonomi global yang terus berubah tidak menghalangi prospek positif obligasi korporasi. Justru keberadaan instrumen ini menjadi alternatif menarik untuk diversifikasi investasi di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang kerap berubah. Bagi investor yang berorientasi jangka menengah hingga panjang, obligasi korporasi menawarkan keseimbangan menarik antara imbal hasil dan risiko.

Pada akhirnya, investasi di obligasi korporasi bukan hanya soal perolehan keuntungan, melainkan juga tentang pengelolaan risiko yang cermat dan pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar. Strategi adaptif yang diterapkan oleh manajer investasi berperan besar dalam menjadikan obligasi sebagai pilihan investasi yang tetap relevan dan menguntungkan.

Kesimpulannya, obligasi korporasi kini membawa angin segar bagi para investor yang ingin memanfaatkan peluang di pasar keuangan. Dengan pendekatan yang tepat dan informasi yang memadai, peluang memperoleh hasil investasi yang menarik namun tetap aman terbuka lebar. Kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara mengejar imbal hasil optimal dan manajemen risiko yang hati-hati, disertai pemahaman pasar yang mendalam.

Ini menjadi kabar baik yang bisa memberikan optimisme bagi para investor dalam menghadapi masa depan keuangan yang lebih cerah melalui instrumen obligasi korporasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index