JAKARTA - Masyarakat Kabupaten Mimika kini menikmati akses air bersih yang lebih mudah berkat sinergi nyata antara PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika. Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen bersama dalam mendukung kesejahteraan warga, khususnya di wilayah pesisir yang selama ini kesulitan mendapatkan air layak konsumsi.
Melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), PT Freeport Indonesia tidak hanya berfokus pada sektor pertambangan, tetapi juga hadir dalam urusan kebutuhan dasar masyarakat. Salah satu bentuk kontribusi tersebut adalah pembangunan fasilitas air bersih di Kampung Pigapu dan Ayuka, Distrik Mimika Timur, yang kini telah diresmikan dan siap digunakan oleh sekitar 3.000 warga.
Vice President Community Development PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan yang ingin terus memberikan dampak berkelanjutan. Ia menyebut bahwa pembangunan sarana air bersih ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan serta kondisi geografis setempat yang menantang.
“Kami melihat bahwa masyarakat di wilayah pesisir ini sudah lama mengalami keterbatasan akses air bersih. Maka dari itu, kami bersama pemerintah daerah hadir untuk memberikan solusi yang konkret,” ujar Claus Wamafma.
Proyek penyediaan air bersih ini mencakup pembangunan infrastruktur pendukung, seperti menara air, jaringan pipa distribusi, serta fasilitas pengolahan air yang ramah lingkungan. Teknologi yang digunakan memungkinkan air dari sumber terdekat disaring dengan standar kesehatan yang baik, sebelum didistribusikan ke rumah-rumah warga.
Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap PT Freeport Indonesia yang konsisten mendukung agenda pembangunan daerah.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia atas perhatian dan bantuannya kepada masyarakat Mimika, khususnya di kampung-kampung yang selama ini sulit mendapatkan air bersih,” kata Eltinus Omaleng.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan mitra-mitra strategis untuk memperluas cakupan program serupa ke daerah lain yang masih mengalami kendala serupa. Program seperti ini dinilai sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.
Dengan diresmikannya fasilitas air bersih ini, masyarakat setempat tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh atau mengandalkan air hujan untuk kebutuhan harian. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas hidup, tetapi juga mendukung aspek kesehatan dan produktivitas masyarakat.
Ketua RT Kampung Ayuka, Yoel Maturbongs, menuturkan bahwa selama ini warga harus menggunakan air sungai yang tidak selalu bersih, atau bahkan membeli air dalam jeriken dengan harga tinggi. Kini, dengan adanya air bersih yang mengalir langsung ke rumah-rumah, masyarakat merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Dulu kami harus jalan cukup jauh untuk ambil air dari sungai, atau menunggu air hujan. Sekarang air bersih sudah masuk rumah, dan itu sangat membantu sekali,” ujar Yoel.
Selain manfaat langsung berupa air bersih, proyek ini juga memberikan dampak ekonomi dengan melibatkan tenaga kerja lokal dalam proses konstruksi dan pemeliharaan sistem air. Warga sekitar dilatih untuk mengelola fasilitas ini secara mandiri ke depannya, sehingga program ini tidak hanya menjadi proyek sementara, tetapi berkelanjutan.
PT Freeport Indonesia memastikan bahwa program PPM akan terus diperluas ke berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Dengan pendekatan berbasis kebutuhan dan partisipasi aktif masyarakat, perusahaan berharap pembangunan dapat dirasakan secara merata dan inklusif.
“Bagi kami, keberhasilan program ini bukan hanya dari sisi teknis, tetapi dari dampak sosial yang ditimbulkan. Jika masyarakat bisa hidup lebih sehat dan produktif, maka itu adalah pencapaian besar,” tambah Claus Wamafma.
Dari sisi teknis, fasilitas air bersih di dua kampung tersebut dirancang agar mampu bertahan dalam jangka panjang dengan sistem pemeliharaan yang melibatkan masyarakat lokal. Freeport juga memberikan pelatihan dasar kepada perwakilan warga untuk mengelola instalasi air bersih tersebut agar berfungsi optimal setiap saat.
Kehadiran PT Freeport Indonesia dalam mendukung pembangunan di Mimika menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah dalam menjawab tantangan-tantangan sosial. Tidak hanya sebagai pelaku industri tambang, Freeport menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar dengan menghadirkan solusi konkret terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih.
Program air bersih ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan dapat berdampak luas. Dengan pendekatan yang terencana dan berbasis kebutuhan masyarakat, Freeport Indonesia telah menunjukkan bahwa dunia industri dapat menjadi mitra strategis dalam upaya pembangunan daerah, khususnya di wilayah Papua.