Erick Thohir

Erick Thohir Bangga Piala Presiden Disorot Dunia

Erick Thohir Bangga Piala Presiden Disorot Dunia
Erick Thohir Bangga Piala Presiden Disorot Dunia

JAKARTA - Keberhasilan penyelenggaraan Piala Presiden 2025 tidak hanya menjadi kebanggaan dalam negeri, tetapi juga mencuri perhatian dunia sepak bola internasional. Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir, menyampaikan apresiasinya atas suksesnya turnamen pramusim ini, yang menurutnya telah mengalami loncatan kualitas dan gengsi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Turnamen yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat tersebut menghadirkan kejutan besar. Klub asal Thailand, Port FC, keluar sebagai juara setelah menumbangkan wakil Inggris, Oxford United, dalam pertandingan final yang berlangsung sengit. Kehadiran dua tim luar negeri di partai puncak menjadi bukti nyata bahwa Piala Presiden kini memiliki magnet yang kuat dan daya saing tinggi.

Erick yang hadir langsung menyaksikan pertandingan final tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. Ia menilai kehadiran tim-tim internasional dalam turnamen ini bukan hanya menambah daya tarik bagi penonton, tetapi juga menjadi sinyal penting bagi klub-klub dalam negeri untuk terus meningkatkan kualitas. “Final ini membuktikan bobot dan gengsi Piala Presiden sudah naik kelas. Tidak hanya sekadar turnamen pra musim, tapi ajang ini kini jadi magnet bagi klub-klub luar negeri dan sekaligus jadi tolok ukur daya saing klub-klub Indonesia,” ujar Erick.

Antusiasme penonton pun luar biasa. Sekitar 15 ribu penonton memadati stadion dan disuguhkan berbagai atraksi menarik sebelum pertandingan dimulai. Sebanyak 1.200 drone menghiasi langit Bandung dengan pertunjukan cahaya yang memukau dalam seremoni pembuka. Tak hanya itu, ratusan anak-anak dari sekolah sepak bola juga tampil dengan atraksi juggling bersama, menambah semarak suasana dan membuktikan bahwa turnamen ini juga menjadi ruang ekspresi bagi generasi muda pecinta sepak bola.

Port FC, yang sempat tertinggal di babak pertama akibat gol cepat dari Mark Harris di menit ke-11, menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui Teerasak Poeiphimai tepat di menit ke-45. Memasuki babak kedua, Brayan Perea mencetak gol penentu pada menit ke-48 yang membuat Port FC unggul 2-1 dan mempertahankan keunggulan tersebut hingga peluit akhir dibunyikan.

Kemenangan ini menegaskan kualitas klub asal Thailand tersebut. Bahkan, tokoh penting seperti Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), Madam Pang, yang juga merupakan pemilik Port FC, turut hadir menyaksikan keberhasilan timnya di Indonesia. Selain itu, tokoh nasional seperti Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, juga hadir memberikan dukungan penuh terhadap turnamen yang dinilai telah melampaui ekspektasi.

Erick menilai capaian Port FC dan Oxford United hingga partai final merupakan refleksi dari kualitas kompetitif yang mulai terbentuk dalam turnamen ini. Bagi klub-klub lokal seperti Persib Bandung, Arema FC, Dewa United, dan tim Liga Indonesia All Star, kehadiran klub asing di partai puncak menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk berkembang lebih jauh. “Ke depan, kami ingin agar klub-klub lokal tidak hanya berpartisipasi, tapi berprestasi. Ini tantangan sekaligus peluang untuk berbenah dan bangkit,” tegas Erick.

Turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar Rp11,5 miliar ini memang sejak awal diproyeksikan untuk menjadi platform yang tidak hanya menyajikan tontonan, tetapi juga mengembangkan kualitas kompetisi dalam negeri. Dengan menghadirkan klub internasional, ajang ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi tim-tim nasional dalam mengasah strategi, teknik, serta mental bertanding menghadapi lawan yang memiliki kultur sepak bola berbeda.

Kesuksesan penyelenggaraan Piala Presiden tahun ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak, mulai dari panitia, sponsor, aparat keamanan, hingga pemerintah daerah. Semua berperan memastikan bahwa setiap aspek turnamen berlangsung dengan lancar dan memberikan pengalaman positif bagi para peserta maupun penonton.

Erick juga menekankan pentingnya kesinambungan pembinaan sepak bola dari usia dini hingga profesional. Atraksi anak-anak sekolah sepak bola dalam pembukaan final menjadi simbol penting bagaimana sepak bola Indonesia memiliki akar kuat di masyarakat. Ia berharap semangat ini terus tumbuh dan mendapatkan ruang di berbagai kompetisi agar regenerasi talenta berjalan dengan baik.

Dengan segala pencapaian tersebut, Piala Presiden 2025 menjadi tonggak penting dalam agenda transformasi sepak bola nasional. Erick optimistis bahwa ke depan, turnamen ini bisa menjadi kalender rutin berskala internasional yang tidak hanya dinanti publik dalam negeri, tetapi juga menjadi daya tarik bagi klub-klub asing untuk datang dan bertanding di Indonesia.

Erick Thohir juga melihat bahwa penyelenggaraan yang profesional serta atmosfer yang hidup menjadi modal penting untuk menarik perhatian internasional, termasuk media global, investor olahraga, dan pencari bakat. Piala Presiden kini bukan hanya menjadi ajang uji coba bagi tim-tim lokal, melainkan telah berkembang menjadi etalase yang memperlihatkan kemajuan sepak bola Indonesia.

Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong pembenahan infrastruktur, manajemen klub, dan sistem kompetisi di tanah air. Ia percaya bahwa dengan pembinaan yang terarah dan kompetisi yang sehat, prestasi klub Indonesia di level Asia bukanlah sesuatu yang mustahil diraih.

Kesuksesan turnamen tahun ini menjadi semacam tolok ukur bahwa sepak bola Indonesia memiliki potensi besar, bukan hanya dari sisi talenta, tetapi juga daya tarik sebagai tuan rumah turnamen bertaraf internasional. Dan dengan kolaborasi semua pihak, Indonesia bisa melangkah lebih jauh dalam peta sepak bola Asia, bahkan dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index