BRI

BRI Tembus 15 Besar Perusahaan Terbesar Asia Tenggara

BRI Tembus 15 Besar Perusahaan Terbesar Asia Tenggara
BRI Tembus 15 Besar Perusahaan Terbesar Asia Tenggara

JAKARTA — Ketangguhan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mendapat pengakuan internasional. Dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 edisi tahun 2025, BRI sukses menempati posisi ke-14 sebagai perusahaan dengan pendapatan terbesar se-Asia Tenggara. Pencapaian ini sekaligus menempatkan BRI di peringkat teratas dalam kategori perbankan dan institusi keuangan asal Indonesia.

Posisi tersebut menjadikan BRI sejajar dengan deretan korporasi raksasa kawasan, bahkan mampu melampaui sejumlah nama besar seperti Singapore Airlines dan SEA dari Singapura, Charoen Pokphand Foods dari Thailand, serta Maybank dari Malaysia.

Keberhasilan ini tidak diraih secara instan. Menurut Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, hasil tersebut mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam menjaga fundamental kinerja di tengah tekanan global yang semakin kompleks.

“Transformasi BRI menuju universal banking adalah jawaban. BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen UMKM, tetapi juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat,” kata Hery.

Masuknya BRI dalam jajaran 15 besar perusahaan terbesar se-Asia Tenggara tak lepas dari performa keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Data dari Fortune menunjukkan BRI mencatatkan pendapatan sebesar US$17,68 miliar, meningkat 18,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini disebut sebagai refleksi dari bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Capaian tersebut menjadi indikator penting dalam menegaskan posisi BRI sebagai salah satu penggerak utama ekonomi kawasan Asia Tenggara, di tengah meningkatnya kompetisi dan dinamika pasar.

Tolak Ukur Baru untuk Perbankan Indonesia

Dari sisi industri keuangan, BRI tampil sebagai bank nomor satu di Indonesia yang masuk dalam daftar. Ini merupakan bukti nyata keberhasilan strategi pertumbuhan jangka panjang yang dijalankan perusahaan pelat merah tersebut.

Penghargaan dari Fortune ini juga menjadi validasi dari peran penting BRI dalam memperkuat inklusi keuangan nasional, khususnya melalui pembiayaan kepada pelaku UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi domestik.

“Pencapaian ini kami dedikasikan kepada seluruh Insan BRILiaN atas kontribusi terbaiknya, serta kepada nasabah setia BRI yang selalu memberikan kepercayaan penuh kepada kami,” ucap Hery dalam keterangan tertulisnya.

Konteks Asia Tenggara yang Dinamis

Fortune Southeast Asia 500 sendiri merupakan pemeringkatan tahunan yang memuat daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di Asia Tenggara. Edisi tahun 2025 ini merupakan kali kedua diselenggarakan dan berdasarkan data keuangan hingga akhir Desember 2024.

Penyusunan daftar tersebut melibatkan lembaga riset global ternama seperti LSEG (London Stock Exchange Group), Bloomberg, dan S&P Global Market Intelligence. Pendataan dilakukan secara ketat dan mencerminkan posisi serta kontribusi nyata perusahaan-perusahaan di kawasan.

Dalam laporannya, Fortune menyatakan Asia Tenggara berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan berbagai perubahan global, termasuk pergeseran rantai pasok manufaktur dari Tiongkok ke negara-negara ASEAN.

“Tujuh negara yang masuk dalam daftar perdana tahun lalu, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja kembali masuk dalam daftar tahun 2025 dan terus menunjukkan pengaruh penting dalam perekonomian kawasan,” tulis Fortune dalam laporannya.

Pergeseran kapasitas produksi tersebut turut mendorong arus investasi ke Asia Tenggara. Selain menjadi tujuan baru bagi industri manufaktur, kawasan ini juga mencatatkan lonjakan investasi di sektor strategis seperti pertambangan, kendaraan listrik (EV), dan kecerdasan buatan (AI).

BRI dan Masa Depan Regional

Bagi BRI, pengakuan dari Fortune bukan sekadar prestasi tahunan. Lebih dari itu, ini menjadi pendorong untuk terus memperluas cakupan dan peran di tingkat regional maupun global.

Transformasi digital, ekspansi layanan ke berbagai segmen, dan komitmen terhadap inklusi keuangan menjadi tiga pilar utama yang menopang pertumbuhan BRI dalam beberapa tahun terakhir. Langkah menuju model universal banking juga diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih besar tidak hanya pada ekonomi Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.

Sebagai contoh, BRI juga aktif menyalurkan pembiayaan bagi koperasi dan pelaku rantai pasok pangan, seperti yang dilakukan terhadap koperasi pemasok bahan pangan MBG. Inisiatif-inisiatif seperti ini tidak hanya menggerakkan ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di pasar regional.

Dengan pencapaian sebagai perusahaan ke-14 terbesar di Asia Tenggara versi Fortune 2025, BRI membuktikan bahwa strategi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan mampu membawa hasil nyata. Tidak hanya dari sisi angka pendapatan, tetapi juga dalam memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika ekonomi kawasan.

Melampaui ekspektasi, BRI kini berdiri sebagai bank nasional yang memainkan peran strategis dalam konteks global. Dan seperti disampaikan Hery Gunardi, kepercayaan dari nasabah dan kontribusi dari seluruh Insan BRILiaN menjadi kunci di balik capaian tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index