apa itu gardan mobil

Apa Itu Gardan Mobil adalah Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya

Apa Itu Gardan Mobil adalah Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya
apa itu gardan mobil

JAKARTA - Apa itu gardan mobil? Komponen ini berperan penting dalam sistem penggerak kendaraan, khususnya mobil atau kendaraan roda empat. 

Gardan berfungsi meneruskan tenaga putar dari mesin menuju poros penggerak, memungkinkan kendaraan bergerak dengan optimal.

Sebagai bagian dari sistem penggerak, gardan juga memerlukan pelumas khusus, yaitu oli gardan mobil, yang membantu mengatur kecepatan roda saat berbelok. 

Oleh karena itu, menjaga kondisi oli gardan tetap baik sangat penting agar performa kendaraan tetap maksimal.

Untuk memahami lebih lanjut apa itu gardan mobil, bagaimana fungsinya, cara kerjanya, serta komponennya, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Gardan Mobil?

Apa itu gardan mobil? Komponen ini memiliki peran penting dalam sistem penggerak kendaraan, terutama pada mobil dengan sistem RWD dan 4WD. 

Secara teknis, gardan berfungsi untuk membedakan putaran antara roda kiri dan kanan, memungkinkan mobil berbelok dengan lancar tanpa hambatan.

Tanpa gardan, kedua roda akan berputar dengan kecepatan yang sama, yang dapat menyebabkan gesekan berlebih saat berbelok. Oleh karena itu, gardan berperan dalam menyesuaikan putaran roda agar kendaraan tetap stabil dan mudah dikendalikan.

Selain itu, agar kinerjanya tetap optimal, gardan memerlukan pelumas khusus, yaitu oli gardan. Penggunaan oli yang tepat membantu menjaga komponen ini tetap awet serta mencegah keausan. 

Oleh sebab itu, penting untuk rutin mengecek dan mengganti oli gardan sesuai kebutuhan kendaraan.

Fungsi Gardan Mobil

1. Menyesuaikan Putaran Roda Kiri dan Kanan

Salah satu peran utama gardan mobil adalah menyesuaikan perbedaan putaran antara roda kiri dan kanan. Hal ini memungkinkan kendaraan berbelok dengan lebih efisien tanpa harus mengambil radius yang terlalu lebar.

Selain mempermudah manuver saat berbelok, fungsi ini juga mencegah salah satu ban mengalami slip yang dapat mempercepat keausan. Agar kinerja gardan tetap optimal, penting untuk rutin memeriksa kondisi oli gardan. 

Jika pelumas tidak dalam kondisi baik, perputaran poros roda bisa terganggu, sehingga mobil akan kesulitan dalam bermanuver.

2. Meneruskan Tenaga Putar dari Mesin ke Roda Penggerak

Gardan berperan dalam meneruskan tenaga putar dari mesin menuju roda penggerak.

Tanpa komponen ini, tenaga yang dihasilkan mesin tidak bisa dialirkan secara optimal ke roda, yang berdampak pada kemampuan kendaraan untuk bergerak maju, mundur, maupun berbelok. 

Oleh karena itu, gardan harus selalu dalam kondisi prima agar mobil tetap responsif saat dikemudikan.

3. Mengubah Arah Putaran Hingga 90 Derajat

Komponen dalam gardan memungkinkan perubahan arah putaran sebesar 90 derajat. Awalnya, tenaga yang dihasilkan mesin bergerak lurus melalui transmisi dan kopling, kemudian diubah oleh gardan agar bisa memutar roda penggerak.

Tanpa adanya gardan, kendaraan tidak akan bisa bergerak maju atau mundur dengan benar dan justru bisa mengalami pergerakan menyamping seperti kepiting. 

Untuk memastikan gardan bekerja dengan baik, pastikan selalu menggunakan oli yang sesuai guna memperlancar proses perubahan arah putaran ini.

4. Meningkatkan Tenaga Putar

Fungsi lain dari gardan adalah meningkatkan tenaga putar atau momen. Mesin menghasilkan tenaga awal yang kemudian diperbesar oleh gardan sebelum diteruskan ke roda penggerak.

Proses ini dapat diamati dari cara kerja gigi pinion gear yang berukuran kecil saat memutar ring gear yang lebih besar. Agar gigi-gigi ini bekerja dengan optimal, diperlukan pelumas yang memadai. 

Oleh karena itu, pengecekan oli gardan secara berkala sangat penting, baik untuk menjaga kinerjanya maupun untuk menghindari bunyi dengung yang bisa muncul akibat gesekan berlebih.

Sebagai komponen utama dalam sistem penggerak kendaraan, gardan memiliki pengaruh besar terhadap performa mobil. 

Oleh karena itu, perawatan rutin dan pengecekan kondisi gardan sangat diperlukan agar kendaraan tetap dalam kondisi terbaik dan bebas dari masalah.

Cara Kerja Gardan Mobil

1. Saat Mobil Berbelok

Ketika kendaraan berbelok, roda di sisi dalam akan mengalami tahanan putar karena perubahan arah pada roda depan. 

Kondisi ini menciptakan perbedaan tekanan antara side gear A dan B, di mana side gear roda kiri cenderung lebih berat dibandingkan yang kanan.

Akibat perbedaan ini, pinion gear akan bergerak, menyebabkan side gear kanan berputar lebih cepat. Hal ini menghasilkan perbedaan kecepatan antara roda kanan dan kiri. 

Saat pinion gear menyesuaikan putaran, kedua roda akan berputar dalam arah yang berlawanan karena posisi pinion gear yang membentuk sudut 90 derajat terhadap side gear.

Agar mobil lebih mudah dikendalikan saat berbelok, kondisi gardan harus tetap terjaga dengan baik dan terlumasi secara optimal. Jika gardan mengalami keausan, pinion gear bisa tersendat, membuat mobil sulit bermanuver. 

Oleh karena itu, periksa secara rutin kondisi gardan dan pastikan pelumasnya selalu dalam keadaan baik untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.

2. Saat Mobil Bergerak Lurus

Ketika kendaraan melaju lurus dengan posisi setir tetap, tenaga putar dari propeller shaft akan diteruskan ke pinion drive gear. Energi ini kemudian dialirkan ke ring gear, yang memiliki jumlah mata gigi lebih banyak.

Dalam kondisi ini, putaran pada ring gear akan lebih rendah dibandingkan dengan pinion drive gear, tetapi torsi yang dihasilkan justru meningkat. 

Setelah itu, tenaga ini akan disalurkan ke differential case, yang berfungsi sebagai rumah bagi rangkaian side gear dan pinion.

Pada tahap ini, poros pinion bertumpu pada differential case, dengan ujung porosnya menghubungkan dua gigi pinion ke dua side gear. 

Aliran tenaga yang masuk ke differential case akan langsung diteruskan ke poros pinion, lalu ke pinion gear, dan akhirnya ke side gear. 

Karena posisi setir tetap lurus, beban pada roda kanan dan kiri akan seimbang, sehingga pinion hanya meneruskan putaran dari differential case tanpa adanya perbedaan kecepatan antara kedua roda.

Selain memahami cara kerja gardan saat mobil berbelok dan bergerak lurus, penting juga untuk mengetahui mekanisme gardan saat salah satu roda terjebak di lumpur.

Dalam situasi ini, roda yang masuk ke dalam lumpur akan menghadapi tahanan lebih besar dibandingkan roda yang tidak terjebak, menyebabkan putarannya menjadi lebih lambat.

Agar gardan dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi, pelumasan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga pergerakan poros putaran tetap lancar. 

Oleh sebab itu, lakukan pengecekan rutin terhadap oli gardan untuk menghindari gesekan berlebih yang bisa mengganggu performa kendaraan.

Komponen Gardan Mobil

1. Drive Pinion Gear

Drive pinion gear adalah salah satu bagian penting dalam sistem gardan kendaraan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar dari propeller shaft ke ring gear serta mengubah arah putaran hingga 90 derajat. 

Komponen ini sering disebut sebagai gigi nanas karena memiliki bentuk yang khas dengan berbagai lekukan. Semakin banyak lekukan pada gigi nanas, semakin cepat pula putaran poros gardan mobil.

Kinerja drive pinion gear sangat berkaitan dengan differential case karena keduanya bergerak secara bersamaan. Selain itu, komponen ini juga berperan dalam menggerakkan ring gear agar mobil dapat bermanuver dengan baik. 

Untuk memastikan fungsinya tetap optimal, pastikan komponen ini selalu terlumasi dengan oli gardan yang cukup.

Secara sederhana, drive pinion gear berfungsi sebagai roda gigi pemutar yang menyalurkan tenaga dari poros propeller ke sistem gardan. 

Bentuknya yang menyerupai nanas juga disebut hypoid gear, yang didesain untuk menyalurkan tenaga dengan lebih efisien dan halus.

2. Drive Pinion Shaft

Drive pinion shaft adalah bagian dari poros roda gigi pinion yang terhubung langsung dengan drive pinion gear. Karena keduanya menyatu, komponen ini sering disebut sebagai double gardan mobil. 

Fungsi utamanya adalah sebagai poros pemutar yang menyalurkan tenaga dari poros propeller ke sistem gardan. Agar performanya tetap terjaga, pastikan oli gardan selalu dalam kondisi optimal.

3. Ring Gear

Ring gear adalah salah satu komponen utama dalam gardan kendaraan yang dikenal juga sebagai gigi matahari. Pada umumnya, jumlah lekukan gigi pada komponen ini berkisar antara 36 hingga 40, terutama pada mobil SUV. 

Namun, untuk jenis kendaraan yang lebih kecil, jumlah lekukan giginya biasanya lebih sedikit menyesuaikan kebutuhan.

Fungsi utama ring gear adalah menyalurkan tenaga dari propeller shaft dengan menyesuaikan daya yang diterima dari drive pinion. 

Selain itu, komponen ini juga berperan dalam mengubah arah putaran roda sebesar 90 derajat, sehingga kendaraan dapat berbelok dengan lebih mudah.

Biasanya, ring gear dijual dalam satu set bersama drive pinion karena keduanya memiliki hubungan yang erat dan dirancang dengan celah yang telah diatur oleh pabrik.

Jika salah satu komponen mengalami kerusakan, keduanya harus diganti secara bersamaan untuk menghindari ketidakseimbangan pada lekukan gigi.

Saat differential case berputar bersamaan dengan ring gear, pinion akan ikut bergerak mengelilingi side gear. 

Hal ini menyebabkan perbedaan jumlah putaran pada kedua side gear, di mana salah satu side gear bisa berputar dua kali lebih cepat dibandingkan ring gear. Untuk menjaga performanya, lakukan pengecekan rutin terhadap oli gardan agar putaran tetap optimal.

4. Spider Gear

Spider gear adalah komponen gardan yang terletak di dalam differential case dan menempel pada gigi matahari. Gear ini berputar karena poros spider gear yang juga terhubung dengan gigi matahari. 

Putaran spider gear umumnya sejalan dengan putaran gigi matahari, tetapi komponen ini juga dapat berputar pada porosnya sendiri.

Fungsi utama spider gear adalah untuk menggerakkan side gear serta menciptakan perbedaan putaran di antara kedua side gear. 

Komponen ini terdiri dari dua gigi, yaitu gigi atas dan gigi bawah. Bagian yang terhubung dengan roller bearing dibuat lebih kuat agar lebih tahan lama. 

Untuk mengurangi gesekan, roller bearing dilapisi dengan penutup berbentuk cup, sehingga sambungan gardan tetap stabil saat propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi.

5. Spider Gear Shaft

Spider gear shaft adalah bagian dari gardan yang bertugas mempermudah pergerakan spider gear. Meskipun gardan memiliki dua spider gear, tetapi hanya terdapat satu poros gear yang menghubungkan keduanya. 

Dengan demikian, kedua spider gear ini berada dalam posisi saling berhadapan untuk menjalankan fungsinya dengan maksimal.

6. Differential Carrier / Differential Case

Komponen ini berfungsi untuk mengubah arah putaran dari propeller shaft sebesar 90 derajat sebelum diteruskan ke poros roda belakang. 

Selain itu, differential case juga memungkinkan perbedaan putaran antara roda kanan dan kiri saat kendaraan membelok.

Saat differential case berputar, pinion gear yang terhubung dengannya melalui pinion shaft juga ikut berputar. Jarak antara ring gear dan drive pinion harus diatur dengan tepat—tidak boleh terlalu rapat maupun terlalu renggang. 

Jika terlalu rapat, sistem akan terasa berat, sedangkan jika terlalu renggang, bisa menyebabkan suara berisik saat kendaraan bergerak.

Sementara itu, differential carrier berfungsi sebagai dudukan bagi semua komponen differential sekaligus sebagai tumpuan bagi bearing ring gear. Komponen ini dipasang pada rear axle housing menggunakan beberapa baut. 

Jika perlu dilakukan penyetelan ulang atau penggantian gigi baru, differential carrier harus dilepaskan dari housing, dibersihkan dari sisa oli, lalu dipasang kembali dengan penyetelan yang sesuai agar bidang singgung dengan drive pinion tetap optimal.

7. Axle Shaft Bearing

Axle shaft bearing adalah bantalan yang mendukung poros roda agar dapat berputar dengan lancar di dalam axle shaft housing. 

Komponen ini berfungsi sebagai alas bagi bagian yang berputar terhadap housing yang diam. Axle shaft bearing terletak di kedua sisi gardan, yaitu di bagian side gear kiri dan kanan.

8. Side Gear

Side gear adalah bagian dari gardan yang menghubungkan tenaga dari drive pinion ke differential pinion sebelum akhirnya diteruskan ke axle shaft roda belakang. 

Side gear langsung terhubung dengan as roda dan berjumlah dua, masing-masing untuk roda kiri dan kanan.

Komponen ini berfungsi untuk membedakan putaran antara roda kanan dan kiri saat mobil berbelok. Namun, ketika mobil bergerak lurus, side gear akan menjaga kedua roda agar berputar dengan kecepatan yang sama.

Cara kerja side gear cukup sederhana—jika differential case berputar satu kali, maka side gear juga akan berputar satu kali. 

Untuk memastikan performanya tetap optimal, pastikan oli gardan selalu dalam kondisi baik agar putaran dapat diteruskan dengan lancar ke as roda dan akhirnya menggerakkan roda kendaraan.

9. Adjuster Nut

Adjuster nut adalah mur penyetel yang berfungsi untuk mengatur celah final gear atau pergerakan pinion gear sebelum final gear bergerak. 

Besar kecilnya celah ini mempengaruhi performa gardan secara keseluruhan, sehingga penyetelan harus dilakukan dengan memutar adjuster nut terlebih dahulu.

Komponen ini memiliki peran penting karena berpengaruh langsung terhadap kelancaran laju kendaraan. Oleh karena itu, pastikan adjuster nut selalu dalam kondisi baik dan terlumasi oleh oli gardan. 

Jika mengalami keausan, bisa menyebabkan gardan macet dan membuat sistem penggerak kendaraan tidak bekerja dengan optimal.

10. Bearing Cap

Bearing cap adalah komponen yang berfungsi untuk menahan bearing as roda yang terletak di sisi side gear. 

Meskipun secara langsung hanya menahan bearing, namun secara keseluruhan, bearing cap juga berperan dalam menjaga kestabilan rangkaian gardan di dalam axle shaft housing.

11. Axle Shaft Housing

Axle shaft housing adalah poros penggerak roda yang berfungsi untuk meneruskan tenaga dari gardan ke roda kendaraan. Komponen ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu poros penggerak roda depan dan poros penggerak roda belakang.

Pada kendaraan FF (Front-Engine, Front-Wheel Drive), roda penggerak depan bertindak sebagai axle driving, sementara pada kendaraan RF (Rear-Engine, Rear-Wheel Drive), roda penggerak belakang berfungsi sebagai axle driving. 

Untuk kendaraan berpenggerak 4WD atau AWD, kedua poros penggerak depan dan belakang berfungsi sebagai driving axle shaft, sehingga keempat roda dapat bergerak secara bersamaan.

Axle shaft housing menjadi salah satu bagian paling berat pada kendaraan, terutama pada mobil angkut atau minibus, karena menopang beban yang cukup besar. 

Agar kinerjanya tetap maksimal, pastikan komponen ini selalu dalam kondisi baik dengan pelumasan oli gardan yang optimal, sehingga tidak mengalami keausan atau macet yang bisa menghambat sistem penggerak kendaraan.

12. Axle Shaft Housing Cap

Axle shaft housing cap adalah komponen berbentuk tutup yang menutup axle shaft housing dengan beberapa baut. Bagian ini berfungsi untuk mencegah kebocoran oli gardan dan melindungi komponen di dalamnya. 

Pemeriksaan berkala sangat penting karena jika kotor atau bermasalah, dapat mempengaruhi fungsi gardan secara keseluruhan.

13. Differential Oil Tube

Differential oil tube merupakan lubang pengisian oli gardan yang memungkinkan oli masuk dan melumasi seluruh komponen gardan kendaraan. 

Selain sebagai jalur pengisian, komponen ini juga digunakan untuk mengecek kualitas oli gardan agar tetap optimal, sehingga tidak menyebabkan keausan atau kerusakan dini pada bagian lain.

14. Universal Joint Flange

Universal Joint Flange berfungsi untuk meneruskan putaran dari propeller shaft ke differential sambil meredam perubahan sudut dan melembutkan perpindahan tenaga.

Selain itu, komponen ini juga bertindak sebagai penyumbat untuk mencegah oli gardan bocor.

Karena selalu berputar bersama propeller shaft, Universal Joint Flange rentan aus akibat gesekan dengan seal yang terpasang di ujung differential carrier. Jika aus, oli gardan bisa bocor meskipun seal diganti. 

Solusi untuk masalah ini adalah memperpendek per pada seal atau mengganti Universal Joint Flange dengan yang baru. Jika ingin menghindari penggantian, posisi flange bisa digeser agar bagian yang aus tidak lagi bersinggungan dengan seal.

15. Gasket

Gasket berfungsi sebagai penyekat untuk mencegah kebocoran oli gardan dari sambungan, terutama di bawah tekanan tinggi. Jika gasket bocor, pelumasan gigi gardan menjadi tidak optimal, yang bisa menyebabkan keausan dan kerusakan pada sistem.

Untuk mencegah kebocoran, gasket dilapisi pelumas yang berfungsi sebagai perlindungan tambahan dari kotoran dan debu. 

Jika gasket rusak, suhu mesin bisa meningkat, menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Oleh karena itu, gasket harus selalu dalam kondisi baik untuk menjaga performa kendaraan.

Pentingnya Perawatan Gardan

Agar gardan tetap berfungsi optimal, semua komponennya harus dalam kondisi prima.

Pemeriksaan rutin dan pengecekan oli gardan sangat disarankan untuk memastikan sistem bekerja dengan baik, terutama dalam membantu kendaraan berbelok dan menyalurkan tenaga ke roda.

Jika memiliki pengalaman, pengecekan gardan bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, jika tidak yakin, lebih baik serahkan ke bengkel terpercaya. 

Kesalahan dalam pemeriksaan atau penyetelan dapat menyebabkan gangguan serius yang membahayakan keselamatan saat berkendara.

Tipe Gardan Kendaraan

Gardan kendaraan umumnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu Final Gear dan Differential Gear.

Final Gear

Final gear terdiri dari pinion dan ring gear yang berfungsi untuk memperbesar momen sekaligus mengubah arah putaran sebesar 90 derajat. 

Drive pinion gear biasanya lebih kecil dari ring gear, memungkinkan reduksi putaran agar menghasilkan torsi yang lebih besar.

Differential Gear

Differential gear terdiri dari roda gigi pinion dan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan berbelok. 

Saat kendaraan bergerak lurus, roda belakang diputar oleh pinion melalui ring gear dan differential case, sementara roda gigi differential pinion dan side gear tetap ikut berputar tanpa perbedaan kecepatan.

Meskipun ada perbedaan dalam konstruksinya, kedua tipe gardan ini memiliki fungsi yang sama, yaitu mentransfer tenaga dari mesin ke roda penggerak agar kendaraan bisa bergerak maju, mundur, dan berbelok sesuai kebutuhan.

Ciri-ciri Gardan Mobil Bermasalah

1. Terdengar Suara Dengung

Salah satu tanda umum adanya masalah pada gardan mobil adalah munculnya suara dengung. 

Untuk memastikan sumber suara, kamu bisa terlebih dahulu mengecilkan volume perangkat audio di kendaraan atau membuka kaca jendela saat berkendara di tempat sepi.

Jika terdengar suara gemerisik atau dengungan, kemungkinan ada komponen gardan yang bermasalah. 

Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh guna menemukan penyebab utama gangguan tersebut. Sebaiknya, perbaikan dilakukan di bengkel resmi agar ditangani oleh tenaga profesional.

2. Muncul Getaran pada Gardan Mobil

Getaran yang terasa saat mobil berjalan juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada gardan. Biasanya, ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian leher gardan akibat gear atau gigi gardan yang sudah aus atau ambrol.

Kondisi ini bisa terjadi akibat benturan keras atau penggunaan material yang kurang berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksa kondisi gardan, terutama differential yang berfungsi mengubah arah putaran sebesar 90 derajat.

Selain komponen gardan, kamu juga perlu memperhatikan kondisi oli gardan. Jika oli tidak diganti tepat waktu, performa gardan bisa terganggu. Beberapa tanda oli gardan perlu diganti antara lain:

-Getaran pada mobil terasa lebih kencang

-Tercium bau terbakar dari gardan

-Muncul suara bising saat berkendara

-Kendaraan sulit dikendalikan

-Warna oli berubah

Fungsi Penting Oli Gardan

Oli gardan memiliki peran vital dalam menjaga performa kendaraan, di antaranya:

-Melumasi gear ratio agar tidak cepat aus

-Mengurangi risiko kecelakaan akibat gesekan berlebihan

-Mencegah suara bising dari mesin

-Mengurangi gesekan antara komponen gardan

-Membantu mencegah mesin dari panas berlebih

Agar sistem gardan tetap bekerja optimal, oli gardan harus selalu dalam kondisi baik. Penggantian oli gardan direkomendasikan setiap 4.000 – 8.000 kilometer atau dalam rentang waktu 3 – 4 bulan.

Merawat oli gardan adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga performa kendaraan, terutama saat berbelok. Oleh karena itu, kekentalan oli juga harus diperhatikan karena berpengaruh langsung terhadap kinerja mobil.

Sebagai penutup, dengan memahami apa itu gardan mobil serta cara merawatnya, kamu bisa memastikan kendaraan tetap bekerja optimal dan terhindar dari masalah saat digunakan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index