fungsi busi mobil

5 Fungsi Busi Mobil yang Perlu Diketahui dan Jenis-jenisnya

5 Fungsi Busi Mobil yang Perlu Diketahui dan Jenis-jenisnya
fungsi busi mobil

JAKARTA - Fungsi busi mobil memiliki peran krusial dalam sistem pengapian kendaraan, meskipun ukurannya kecil dibandingkan komponen lainnya.

Secara umum, busi berfungsi untuk menyalakan mesin dengan memicu proses pembakaran. Jika terjadi gangguan pada busi, kendaraan tidak akan dapat beroperasi dengan normal. 

Oleh karena itu, memastikan kondisi busi tetap optimal sangat penting agar performa mesin tetap terjaga. Fungsi busi mobil yang baik akan mendukung efisiensi bahan bakar dan kelancaran berkendara.

Apa Fungsi Busi Mobil?

Fungsi busi mobil memiliki peran penting dalam sistem pengapian kendaraan. Secara umum, busi berperan dalam proses pembakaran, penyediaan cadangan energi, menghasilkan listrik, menyalakan mesin, serta menjaga kestabilan performa kendaraan.

1. Membantu Proses Pembakaran

Busi bertugas menyalakan bahan bakar yang telah dikompresi oleh piston. Hasil pembakaran ini menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menghidupkan mesin. 

Jika busi bermasalah, pembakaran menjadi tidak optimal, menyebabkan mobil berjalan tersendat.

2. Sebagai Cadangan Energi

Ketika aki mengalami gangguan atau kehilangan daya, busi dapat berfungsi sebagai sumber cadangan listrik. Elektroda pada busi yang terhubung ke koil pengapian memungkinkan terciptanya listrik. 

Namun, karena sifatnya hanya sebagai cadangan, busi tidak dapat menggantikan peran utama aki dalam jangka panjang.

3. Menghasilkan Listrik

Selain mendukung proses pembakaran, busi juga berperan dalam pembentukan percikan listrik. Percikan ini terjadi akibat suhu tinggi yang dihasilkan saat mesin dihidupkan. 

Tanpa adanya pasokan listrik dari busi, mesin kendaraan tidak akan bisa menyala dengan baik.

4. Menyalakan Mesin Kendaraan

Sebagai salah satu komponen utama sistem pengapian, busi sangat berpengaruh terhadap performa mesin. Kondisi busi yang baik memastikan mesin dapat menyala dengan lancar.

Oleh karena itu, perawatan rutin diperlukan untuk memastikan busi tetap dalam kondisi optimal.

5. Menjaga Performa Mesin Tetap Stabil

Busi yang terawat membantu menjaga kestabilan mesin kendaraan. Jika terdapat tumpukan kotoran atau kerak pada ujung busi, proses pembakaran dapat terganggu dan menyebabkan mesin tersendat. 

Dalam kondisi yang lebih parah, mobil bahkan bisa mogok. Oleh sebab itu, pemeriksaan dan penggantian busi secara berkala sangat diperlukan.

Pengertian Busi Mobil

Busi mobil merupakan salah satu komponen penting dalam sistem mesin yang berperan dalam proses pembakaran. Tanpa adanya busi, pembakaran di ruang bakar tidak dapat berlangsung, sehingga mesin tidak bisa beroperasi.

Busi berfungsi dalam membantu pencampuran bahan bakar dan udara yang nantinya akan masuk ke ruang pembakaran untuk menghasilkan energi guna menggerakkan kendaraan. 

Energi inilah yang memungkinkan berbagai komponen mobil bekerja dengan optimal. Posisi busi terletak di dekat ruang bakar mesin. 

Jika busi mengalami kerusakan dan gagal menyalurkan campuran bahan bakar serta udara dengan baik, proses pembakaran akan terganggu. Akibatnya, mesin tidak dapat menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menjalankan mobil.

Jenis Busi Mobil

Busi yang mengalami gangguan tidak akan mampu menghasilkan percikan api, sehingga mesin kendaraan sulit dinyalakan atau bahkan mogok. 

Cara mengganti busi juga tidak bisa dilakukan sembarangan, karena harus disesuaikan dengan jenisnya.

Oleh sebab itu, penting untuk memahami jenis busi yang paling sesuai dengan karakteristik mobilmu. 

Setiap tipe busi memiliki pengaruh berbeda terhadap performa kendaraan. Berikut adalah beberapa jenis busi mobil yang umum digunakan:

1. Busi Standar

Jenis busi ini biasanya digunakan pada mobil untuk keperluan sehari-hari dan menjadi pilihan utama banyak produsen kendaraan di Indonesia. 

Keunggulannya terletak pada daya tahan yang cukup lama serta kemampuannya menjaga putaran mesin tetap stabil. Busi ini bekerja optimal pada putaran mesin rendah hingga sedang.

2. Busi Platinum

Sering disebut sebagai busi semi racing, tipe ini memiliki ujung elektroda yang lebih runcing dibandingkan busi standar. 

Busi platinum mampu meningkatkan respons tenaga pada putaran mesin rendah, meskipun masa pakainya lebih pendek dibandingkan busi standar.

3. Busi Iridium

Termasuk dalam kategori busi racing, busi iridium dikenal sebagai busi tipe dingin yang mampu menghasilkan tenaga besar, terutama saat putaran mesin berada pada tingkat sedang hingga tinggi. 

Jenis busi ini ideal untuk mencapai kecepatan maksimal, tetapi kurang cocok untuk penggunaan sehari-hari karena dapat membuat putaran mesin menjadi kurang stabil.

Selain itu, jika dipasang pada mobil dengan mesin standar dan rasio kompresi rendah, daya tahannya akan lebih singkat.

Cara Kerja Busi Mobil

Cara kerja busi mobil pada dasarnya adalah menciptakan pembakaran dan menghasilkan tegangan listrik. Busi mendapatkan suplai listrik dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian.

Saat aliran elektron dari koil mencapai ujung busi, terjadi perbedaan tegangan antara elektroda tengah dan samping. 

Pada kondisi awal, arus listrik tidak langsung mengalir karena celah antara elektroda diisi oleh campuran udara dan bahan bakar yang bersifat sebagai insulator. Namun, ketika tegangan terus meningkat, struktur gas dalam celah tersebut mulai berubah.

Tegangan yang semakin tinggi menyebabkan gas di sekitar elektroda mengalami ionisasi, mengubahnya menjadi konduktor yang memungkinkan elektron mengalir melintasi celah busi. 

Proses ini menghasilkan suhu yang dapat mencapai hingga 60.000 derajat Celsius. Panas yang ekstrem ini membuat gas yang telah terionisasi mengembang dengan cepat, menciptakan percikan api yang menjadi pemicu utama proses pembakaran dalam mesin.

Tanda Busi Mobil Harus Diganti

Salah satu tanda paling jelas ketika busi mengalami masalah adalah percikan api yang tidak sempurna, sehingga pembakaran dalam mesin menjadi kurang optimal.

Lalu, kapan sebaiknya busi mobil diganti? Umumnya, masa pakai busi berkisar sekitar 45.000 km, meskipun bisa lebih cepat tergantung pada jenis busi yang digunakan.

Agar terhindar dari risiko mobil mogok akibat busi yang rusak, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa busi sudah perlu diganti.

Tanda busi rusak saat mobil idle:

-Terasa getaran berlebihan di dalam kabin.

-Putaran mesin terasa tidak seperti biasa dan kurang halus.

-Gas terasa lebih berat dari biasa.

Tanda busi rusak saat mobil jalan:

-Akselerasi mobil agak terhambat

-Mobil terasa tersendat dan kadang terasa lonjakan mesin

-Insulator berubah warna kuning kecoklatan atau hijau basah

-Konsumsi bahan bakar akan lebih boros dari biasanya

-Terdapat lapisan kuning pada busi

Tanda busi rusak saat mobil mati:

-Terjadi perubahan warna pada busi

-Kecoklatan pertanda busi sudah aus

-Kuning atau kemerahan pertanda adanya pemanasan mobil yang berlebihan

Tips Memilih Busi Mobil yang Bagus

Agar penggunaan busi lebih optimal, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih busi:

1. Ukuran Busi

Pastikan spesifikasi busi, seperti diameter, panjang insulator, dan ulir, sudah sesuai dengan mesin mobil serta tujuan penggunaannya. 

Menggunakan busi yang tidak cocok dapat menyebabkan masalah serius, seperti overheat hingga kerusakan piston.

2. Angka Panas Busi

Setiap jenis busi memiliki angka panas tertentu. Oleh karena itu, pilih angka panas yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. 

Jika terlalu dingin, busi bisa mengalami penumpukan karbon (carbon fouling), sementara busi yang terlalu panas dapat menyebabkan overheat.

Harga Busi Mobil dan Biaya Perbaikannya

Harga busi mobil bervariasi tergantung pada jenis dan kebutuhan kendaraan. Untuk busi standar, kisaran harga umumnya antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. 

Jika menginginkan akselerasi lebih baik, busi platinum atau semi racing bisa menjadi pilihan dengan harga sekitar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu. Namun, masa pakainya lebih pendek dibandingkan busi standar.

Bagi yang mengutamakan performa maksimal, busi iridium bisa digunakan dengan harga berkisar Rp50 ribu hingga Rp150 ribu. Pastikan spesifikasi mesin mendukung penggunaan busi ini agar hasilnya optimal.

Perbedaan Busi Mobil dan Motor

Salah satu perbedaan utama antara busi mobil dan busi motor adalah masa pakainya, yang mempengaruhi performa mesin. 

Jika busi mobil bisa bertahan hingga 60 ribu kilometer, maka saat dipasang di motor, daya tahannya hanya setengahnya.

Perbedaan ini berkaitan dengan putaran mesin. Mesin motor umumnya berputar di atas 10 ribu rpm, sedangkan mobil rata-rata hanya di bawah 6 ribu rpm. Meskipun begitu, diameter dan panjang busi untuk mobil dan motor tetap serupa.

Cara Membersihkan Busi Mobil

Agar busi tetap awet dan bekerja dengan optimal, perawatan rutin sangat diperlukan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan busi mobil:

1. Menggunakan Sikat Kawat

Gunakan sikat kawat untuk menghilangkan kotoran dan residu yang menempel di permukaan busi. Jika tidak tersedia, sikat berbulu kasar bisa menjadi alternatif. 

Hindari penggunaan sikat berbulu halus karena tidak efektif dalam mengangkat kotoran yang melekat.

2. Memakai Cairan Pembersih Karbon

Membersihkan busi dengan sikat kawat memang cukup efektif, tetapi jika ingin hasil yang lebih maksimal, cairan pembersih karbon bisa digunakan. 

Semprotkan cairan pembersih khusus untuk karburator secukupnya pada busi, lalu sikat kembali agar kotoran lebih mudah terangkat.

3. Mengamplas Lapisan Kerak

Jika busi memiliki kerak yang sulit dibersihkan, gunakan amplas dengan butiran halus agar permukaannya tidak cepat aus. Gosok amplas pada bagian busi yang kotor hingga keraknya hilang.

Sebagai penutup, merawat dan membersihkan busi secara rutin akan membantu menjaga fungsi busi mobil tetap optimal, sehingga performa mesin tetap stabil dan awet.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index