JAKARTA - Harga salep Miconazole bisa berbeda-beda, tergantung tempat dan jenis produk yang dibeli.
Gatal pada kulit akibat infeksi jamur memang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu solusi yang bisa membantu mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan salep Miconazole.
Harga salep merek Miconazole di apotek maupun di e-commerce bisa bervariasi tergantung jenis dan mereknya.
Bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut, mari kita simak informasi mengenai harga salep Miconazole dan cara penggunaannya berikut ini.
Obat Miconazole dan Manfaatnya
Miconazole adalah salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dapat dibeli bebas di apotek, tergantung pada jenis kemasannya.
Namun, seberapa efektifkah miconazole dalam mengatasi infeksi jamur pada kulit? Miconazole termasuk dalam kelompok obat imidazole yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, rongga mulut, kuku, dan vagina.
Sebagai bagian dari golongan imidazol, miconazole bekerja dengan mengubah permeabilitas dinding sel jamur.
Obat ini berikatan dengan fosfolipid di dalam membran sel jamur, menghambat biosintesis ergosterol dan sterol lain yang penting untuk produksi membran sel. Akibatnya, sel jamur akan mati karena kehilangan elemen-elemen penting di dalamnya.
Harga Salep Miconazole dan Jenisnya
Obat anti jamur ini bisa didapatkan dengan dua cara, yakni melalui resep dokter atau dengan membelinya secara bebas di apotek terdekat.
Jika menggunakan resep dokter, biasanya infeksi jamur yang dialami cukup serius dan membutuhkan penanganan khusus.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat dalam bentuk salep, oral gel, atau tablet hisap, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi.
Namun, untuk infeksi jamur yang lebih ringan, seperti kurap, panu, atau kutu air, miconazole tersedia dalam bentuk salep atau krim yang bisa dibeli tanpa resep di apotek. Lantas, berapa harga salep miconazole di pasaran?
1. Salep atau Krim
Harga salep merek miconazole bervariasi tergantung dari penyedia obat. Misalnya, untuk salep atau krim, harga miconazole bisa mulai dari Rp4.500 hingga Rp6.000, tergantung pada apotek dan kandungan obatnya (tersedia dalam kadar 2% dan 4%).
Harga tersebut terbilang cukup terjangkau untuk mengatasi gatal dan ruam akibat infeksi jamur pada kulit, sehingga salep ini dapat ditemukan di hampir semua apotek atau toko obat.
2. Oral Gel atau Tablet Hisap
Untuk jenis obat lain, seperti oral gel atau tablet hisap, pembeliannya hanya bisa dilakukan melalui resep dokter.
Salah satu produk yang sering diresepkan adalah Daktarin Miconazole Oral Gel, yang harganya berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp200 ribu untuk kemasan 10 gram, dengan tiap gram mengandung 20 mg miconazole.
Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum membeli produk ini, agar tidak terjadi penggunaan yang salah yang dapat memperburuk kondisi infeksi.
Aturan Penggunaan Miconazole
Secara umum, penggunaan salep, oral gel, dan tablet hisap dibedakan berdasarkan cara pemakaiannya, apakah untuk penggunaan luar atau dalam tubuh.
Untuk memastikan keamanan, selalu periksa dan ikuti petunjuk penggunaan yang tercantum pada kemasan obat sebelum menggunakannya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan salep miconazole:
-Salep miconazole hanya digunakan pada kulit atau area luar tubuh. Hindari kontak dengan mulut, hidung, dan mata, karena bisa menyebabkan iritasi atau sensasi terbakar.
-Sebelum mengaplikasikan obat, pastikan tangan sudah dicuci bersih, baik itu untuk salep yang digunakan pada kulit maupun oral gel yang dimasukkan ke dalam mulut di area infeksi jamur.
-Jangan lupa untuk membersihkan area infeksi sebelum mengoleskan salep atau oral gel.
-Oleskan obat secara tipis di area yang terinfeksi dan pijat perlahan. Untuk penggunaan oral gel atau tablet hisap, biarkan hingga obat larut atau menghilang.
-Jangan menutupi area infeksi dengan perban atau bahan lainnya kecuali jika ada petunjuk dari dokter.
-Gunakan obat sesuai dengan instruksi dan arahan dokter. Meskipun kondisi membaik, jangan berhenti menggunakannya jika dokter belum menyarankan untuk berhenti.
-Jika kondisi tidak kunjung membaik atau malah memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.
Terakhir, setelah penggunaan obat, pastikan untuk mencuci tangan kembali, kecuali jika infeksi jamur berada pada tangan yang digunakan untuk mengoleskan obat.
Dosis dan Aturan Pakai Miconazole
1. Salep atau Krim
Dosis penggunaan untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami infeksi jamur, seperti candidiasis, panu, tinea corporis, tinea cruris, dan tinea pedis, biasanya menggunakan salep dengan kandungan 2%.
Salep ini dioleskan dua kali sehari selama 7 hari atau antara 2 hingga 6 minggu, tergantung pada kondisi dan kebutuhan individu.
Untuk infeksi jamur kuku, baik pada anak-anak maupun orang dewasa, dosis yang digunakan adalah krim miconazole nitrate dengan kandungan 2%, yang dioleskan 1-2 kali sehari selama 10 hari.
Sedangkan untuk infeksi jamur pada area vagina, dosis yang diperlukan untuk dewasa adalah krim dengan kandungan 2%, yang dioleskan sekali sehari sebelum tidur selama 10 hingga 14 hari, atau dua kali sehari selama 7 hari.
Saat mengaplikasikan pada area vagina, sebaiknya gunakan aplikator yang telah disediakan untuk memastikan pengaplikasian yang aman.
2. Oral Gel atau Tablet Hisap
Untuk tablet hisap, letakkan tablet di dalam mulut dan hisap secara perlahan sampai larut. Ingat, tablet tidak boleh dikunyah atau ditelan. Untuk oral gel, biarkan gel berada di mulut selama mungkin tanpa menelannya.
Jika infeksi terletak di dalam atau di sudut mulut, gel bisa dioleskan menggunakan jari yang telah dibersihkan. Dosis oral gel atau tablet hisap juga disesuaikan dengan area infeksi.
Untuk infeksi candidiasis pada mulut, dosis tablet untuk dewasa dan anak-anak yang berusia lebih dari 2 tahun adalah 50 mg yang dihisap di mulut hingga habis. Lakukan pengobatan ini sekali sehari selama 14 hari berturut-turut.
Sementara dosis gel untuk dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun adalah gel dengan kandungan 24 mg/ml. Oleskan 2,5 ml sebanyak 4 kali sehari. Setelah itu, pengobatan bisa dilanjutkan selama 1 minggu dengan dosis dan cara yang sama.
Jika infeksi yang dialami adalah candidiasis pada vagina, dosis dan cara pemakaian pada dewasa serta anak-anak di atas usia 12 tahun adalah dengan memasukkan supositoria 1200 mg secara intravaginal sebelum tidur selama 1 hari.
Kemudian, dosis bisa dilanjutkan dengan 200 mg secara intravaginal sebelum tidur selama 3 hari. Setelah itu, dosis dapat dikurangi menjadi 100 mg secara intravaginal sebelum tidur selama 7 hari.
Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Menggunakan Obat Miconazole
Sebelum menggunakan miconazole untuk mengobati infeksi jamur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
-Pastikan untuk memberi tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit atau alergi terhadap obat-obatan, termasuk miconazole itu sendiri.
-Jangan lupa memberi tahu apoteker jika sedang mengonsumsi obat-obatan, baik yang diresepkan maupun obat tanpa resep, termasuk vitamin dan obat herbal.
-Beri tahu dokter jika sedang merencanakan kehamilan, hamil, atau sedang menyusui.
-Miconazole, baik dalam bentuk salep, oral gel, maupun tablet hisap, berbahaya jika tertelan. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat memberikan obat ini pada anak-anak. Jika terjadi tertelan, segera hubungi dokter.
Saat mengoleskan salep miconazole pada kulit yang tertutup, hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat. Pakaian ketat dapat memperburuk infeksi kulit karena tidak ada sirkulasi udara yang cukup.
Penting untuk diingat bahwa dokter meresepkan obat sesuai dengan kebutuhan saat itu. Jangan menggunakan obat yang sama untuk infeksi di kemudian hari, karena kondisi infeksinya bisa berbeda.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat miconazole sesuai dengan durasi yang telah ditentukan oleh dokter. Meskipun sudah merasa sembuh, jangan hentikan penggunaan obat sebelum waktunya jika dokter belum menyarankan untuk berhenti.
Untuk mempermudah diagnosis dan pengobatan, kunjungi dokter dan beri informasi tentang riwayat kesehatan sebelumnya.
Apa Efek Samping dari Pemakaian Miconazole?
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan miconazole berbeda-beda tergantung pada jenis obat yang digunakan.
Pada tablet hisap atau oral gel, efek samping yang bisa muncul meliputi mual, muntah, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta sensasi tidak nyaman di mulut, seperti perubahan rasa dan gatal.
Sedangkan pada penggunaan salep atau krim, efek samping yang mungkin terjadi antara lain sensasi terbakar di area kulit yang dioles, kemerahan, kulit mengelupas atau menjadi kering, pembengkakan (edema), gatal, nyeri, biduran, diare, sakit kepala, rasa sakit pada gigi, pembengkakan gusi, serta iritasi umum pada kulit.
Apakah Miconazole Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara spesifik menjelaskan risiko penggunaan miconazole untuk ibu hamil atau menyusui.
Namun, karena obat ini hanya digunakan untuk pemakaian luar (pada kulit), kemungkinan pengaruhnya terhadap ibu hamil dan janin sangat kecil.
Meskipun demikian, sangat penting untuk mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan dengan benar. Jika ada keraguan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
Sebagai penutup, dengan mengetahui informasi mengenai harga salep Miconazole, kamu bisa lebih mudah mempersiapkan pengobatan yang tepat untuk infeksi jamur yang kamu alami.