apa itu suspensi mobil

Apa Itu Suspensi Mobil adalah Jenis, Komponen, hingga Fungsinya

Apa Itu Suspensi Mobil adalah Jenis, Komponen, hingga Fungsinya
apa itu suspensi mobil

JAKARTA - Apa itu suspensi mobil? Jika berbicara tentang kenyamanan dan keamanan dalam berkendara, komponen ini memiliki peran penting dalam meredam getaran akibat permukaan jalan yang tidak rata. 

Suspensi mobil dirancang untuk memastikan pengalaman berkendara tetap nyaman dengan mengurangi efek guncangan yang diterima kendaraan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai suspensi mobil, mulai dari definisinya, jenis-jenis yang tersedia, hingga cara meningkatkan kenyamanannya. 

Jadi, jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang apa itu suspensi mobil, simak pembahasannya berikut ini!

Apa Itu Suspensi Mobil?

Apa itu suspensi mobil? Komponen ini berperan penting dalam menjaga kenyamanan dan stabilitas kendaraan dengan meredam guncangan saat melintasi jalan yang tidak rata. 

Suspensi terletak di antara bodi dan roda mobil, berfungsi menyerap kejutan dari permukaan jalan agar kendaraan tetap seimbang dan mudah dikendalikan.

Sebagai bagian yang langsung terhubung dengan roda, suspensi bertugas menahan benturan dari berbagai kondisi jalan, seperti jalan berbatu, berlubang, atau polisi tidur.

Teknologi suspensi modern bahkan mampu meredam getaran agar kabin tetap nyaman. Selain itu, sistem ini juga menopang dan menyeimbangkan kendaraan, baik saat bergerak maupun dalam keadaan diam. 

Dengan kemampuannya yang elastis, suspensi memastikan guncangan dari roda tidak langsung memengaruhi bodi mobil, sehingga pengalaman berkendara menjadi lebih aman dan nyaman.

Jenis-jenis Suspensi

1. Suspensi Axle Rigid

Suspensi ini umumnya terpasang di bagian belakang kendaraan dan terbagi menjadi dua model, yaitu yang menggunakan pegas coil dan yang menggunakan pegas daun.

Cara mengenali kendaraan dengan suspensi ini cukup mudah, yakni dengan melihat apakah roda belakang kiri dan kanan terhubung oleh poros atau axle. Jika iya, maka kemungkinan besar mobil tersebut menggunakan suspensi Axle Rigid.

2. Suspensi Double Wishbone

Suspensi ini memiliki dua lengan penopang, yaitu lower arm dan upper arm, yang menjaga kestabilan roda saat kendaraan berbelok atau melewati medan sulit.

Keunggulannya adalah tetap menjaga sudut geometri roda, sehingga memberikan kestabilan optimal. Beberapa kendaraan seperti Hilux, Kijang, dan Fortuner menggunakan sistem ini. 

Meski demikian, suspensi ini membutuhkan ruang lebih besar dan perawatannya lebih kompleks, terutama saat mengganti shock breaker.

3. Suspensi MacPherson Strut

Salah satu jenis suspensi paling umum digunakan, MacPherson Strut memiliki desain sederhana dan harga yang lebih ekonomis dibandingkan jenis lainnya. Selain itu, komponen ini lebih mudah diperoleh, sehingga menjadi favorit bagi produsen otomotif.

Namun, kekurangannya terletak pada keterbatasan dalam menyesuaikan perubahan sudut geometri roda saat berbelok, yang dapat mengurangi daya cengkeram ban terhadap jalan.

4. Suspensi Rigid – Leafspring

Dikenal dengan sifatnya yang kaku, suspensi ini sering ditemukan pada kendaraan niaga atau mobil keluaran lama. Struktur konstruksinya sederhana, terdiri dari Axle Housing yang diikat dengan U-Bolt pada rangka kendaraan. 

Keunggulannya terletak pada ketahanannya yang tinggi dan kemudahan dalam perawatan.

5. Suspensi Multi Link

Merupakan pengembangan dari suspensi Double Wishbone, jenis ini memiliki desain lebih kompleks dengan bagian-bagian yang dihubungkan menggunakan sendi-sendi fleksibel. 

Suspensi ini menawarkan daya cengkeram yang lebih baik serta stabilitas tinggi saat melewati jalanan rusak. 

Namun, kompleksitas desainnya membuat perbaikan lebih sulit dan suku cadangnya masih jarang ditemukan di pasaran, sehingga biaya perawatannya cukup tinggi.

6. Suspensi Pneumatic

Suspensi ini bekerja dengan memanfaatkan dorongan udara dari sistem pneumatic. Salah satu keunggulannya adalah ketinggian kendaraan yang dapat disesuaikan dari dalam kabin. 

Namun, meski menawarkan fleksibilitas, daya tahannya cenderung lebih rendah, dan biaya penggantian komponennya cukup tinggi.

7. Suspensi Torsion Beam

Merupakan bentuk pengembangan dari suspensi rigid, jenis ini memiliki karakteristik semi-independen. 

Meskipun strukturnya lebih sederhana dibandingkan Multi Link, sistem peredamannya lebih baik daripada suspensi rigid biasa, sehingga memberikan kenyamanan lebih saat berkendara.

8. Suspensi Udara (Air Suspension)

Suspensi ini merupakan teknologi canggih yang banyak digunakan pada mobil kelas premium seperti Mercedes-Benz dan Range Rover. 

Dengan pengaturan yang sudah terkomputerisasi, suspensi ini memungkinkan pengemudi menyesuaikan ketinggian mobil dengan mudah. Meski menawarkan kenyamanan maksimal, sistemnya lebih rumit dan biaya penggantiannya cukup tinggi.

9. Suspensi 3 Link – Rigid

Suspensi ini biasanya ditemukan di bagian belakang kendaraan dan memiliki karakteristik unik berupa keberadaan lateral rod dan lower arm. 

Konstruksinya terdiri dari coil spring, lateral rod, axle torsion arm, dan shock absorber, yang meskipun cukup banyak, tetap berukuran cukup ringkas.

10. Suspensi Trailing Arm

Sering dianggap mirip dengan 3 Link – Rigid, jenis ini sebenarnya memiliki sistem kerja yang berbeda. Suspensi trailing arm menggunakan lengan yang terhubung dari sisi kiri ke kanan kendaraan dan umumnya juga dipasang di bagian belakang mobil.

Komponen Suspensi

1. Pegas

Pegas menjadi bagian utama dalam sistem suspensi karena berfungsi menyerap getaran yang ditransmisikan melalui roda. 

Terdapat empat jenis pegas yang umum digunakan, yakni pegas koil, pegas torsi, pegas daun, dan pegas udara, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam meredam guncangan.

2. Lengan Suspensi

Komponen ini berperan sebagai penghubung antara roda dan rangka kendaraan. Berbentuk seperti engsel yang dapat bergerak secara vertikal, lengan suspensi memungkinkan roda menyesuaikan diri dengan kontur jalan yang tidak rata. 

Hal ini membantu menjaga keseimbangan kendaraan saat melintasi jalan bergelombang atau berlubang.

3. Shock Absorber

Sebagai peredam kejut, shock absorber bekerja untuk mengurangi efek guncangan mendadak yang diterima kendaraan. 

Fungsinya melengkapi kerja pegas dengan memastikan bahwa getaran yang dihasilkan saat kendaraan bergerak tidak terasa berlebihan di dalam kabin, sehingga kenyamanan pengemudi dan penumpang tetap terjaga.

4. Stabilizer

Sesuai dengan namanya, stabilizer berperan dalam menjaga kestabilan kendaraan, terutama saat menghadapi permukaan jalan yang tidak rata maupun saat berbelok.

Dengan adanya komponen ini, mobil tetap dalam posisi seimbang dan mampu mengurangi risiko oleng akibat perubahan arah atau guncangan.

Fungsi Suspensi Mobil

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, suspensi mobil memiliki peran utama dalam meredam benturan yang timbul akibat kondisi jalan yang tidak rata. 

Baik saat menghadapi tekanan dari bawah maupun atas, sistem ini membantu mengurangi dampak benturan ketika kendaraan melintasi jalan berlubang, berbatu, atau melindas polisi tidur.

Selain itu, teknologi suspensi pada mobil modern juga dirancang untuk meredam getaran agar tidak terlalu terasa di dalam kabin. Dengan begitu, kenyamanan penumpang tetap terjaga selama perjalanan. 

Tak hanya sebagai peredam, suspensi juga berfungsi sebagai penopang dan penyeimbang bodi kendaraan, baik saat mobil sedang berjalan maupun dalam kondisi diam.

Sistem suspensi terletak di antara roda dan as roda, yang memungkinkan peredaman getaran lebih optimal. Hal ini karena roda merupakan bagian pertama dari kendaraan yang menerima tekanan atau guncangan dari permukaan jalan. 

Ketika roda mendapatkan dorongan dari jalan yang tidak rata, getaran tersebut akan langsung diteruskan ke suspensi untuk diredam sebelum memengaruhi bodi mobil.

Cara Membuat Suspensi Mobil Empuk

Jika kamu merasa suspensi mobil kurang nyaman, ada cara untuk membuatnya lebih empuk. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah membongkar bagian kaki-kaki kendaraan.

Kamu bisa membawa mobil ke bengkel agar teknisi melakukan pembongkaran suspensi dan menambahkan shock breaker yang lebih sesuai. Selain itu, mereka juga akan melakukan penyetelan ulang agar hasilnya optimal.

Setelah itu, proses masih berlanjut dengan penggantian oli baru serta penambahan gas nitrogen. Oli berfungsi untuk menjaga per agar tidak cepat berkarat serta memastikan pelumasan berjalan dengan baik.

Perubahan ini biasanya membuat tinggi mobil sedikit berkurang. Meskipun tampak lebih rendah, penyesuaian pada per akan membuat suspensi terasa lebih empuk dan meningkatkan kenyamanan berkendara.

Sebagai penutup, dengan memahami apa itu suspensi mobil, kamu bisa lebih bijak dalam merawat dan memilih sistem suspensi yang tepat untuk kenyamanan berkendara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index