JAKARTA - Harga obat paracetamol sering kali menjadi pertimbangan banyak orang saat memilih obat untuk meredakan demam atau nyeri.
Acetaminophen, atau lebih dikenal dengan nama paracetamol, adalah obat yang sangat umum digunakan oleh masyarakat untuk menurunkan demam, mengatasi sakit kepala, nyeri otot, bahkan nyeri haid dan sakit gigi.
Harga paracetamol pun cenderung terjangkau, membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Obat paracetamol tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kaplet, sirup, hingga infus.
Tentunya, harga paracetamol akan bervariasi tergantung pada jenisnya. Sebagai contoh, harga paracetamol dalam bentuk tablet biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan sirup yang biasanya ditujukan untuk anak-anak.
Selain itu, ada berbagai merek yang menawarkan paracetamol dengan kualitas yang dapat diandalkan, seperti Sanmol, Biogesic, Panadol, Paramex, dan banyak lagi.
Perlu diingat, meskipun harga obat paracetamol tidak terlalu mahal, penting untuk selalu memperhatikan dosis yang tepat dan memperhatikan efek samping yang mungkin terjadi, seperti reaksi alergi atau gangguan pencernaan jika dikonsumsi berlebihan.
Selalu konsultasikan dengan tenaga medis jika ragu atau obat ini perlu dikonsumsi dalam jangka panjang.
Harga Obat Paracetamol
Kenaikan permintaan terhadap paracetamol di pasaran menyebabkan harga beberapa produk dari merek tertentu mengalami peningkatan.
Namun, secara keseluruhan, harga obat paracetamol yang beredar masih dapat dianggap terjangkau untuk banyak kalangan.
Berikut adalah beberapa harga paracetamol yang berhasil kami kumpulkan dari berbagai apotek, toko obat online, dan marketplace.
1. Harga Paracetamol untuk Anak
Untuk anak-anak, paracetamol umumnya tersedia dalam bentuk sirup. Berikut adalah daftar harganya:
-Sanmol Paracetamol Sirup 60 ml: Rp19 ribu
-Tempra Paracetamol Sirup 60 ml: Rp49 ribu
-Berlico Itamol Sirup 60 ml: Rp8 ribu
-Fermol Paracetamol 60 ml: Rp24 ribu
2. Harga Paracetamol untuk Dewasa
Bagi orang dewasa, paracetamol biasanya dikemas dalam bentuk tablet dengan dosis 500 mg. Berikut adalah rincian harga paracetamol dewasa:
-Sanmol Paracetamol 500 mg: Rp2.051 per strip isi 4 tablet
-Paracetamol Bernofarm 500 mg: Rp1.718 per strip
-Paracetamol Triman 500 mg: Rp1.971 per strip
-Paracetamol Mersifarma 500 mg: Rp16 ribu per box isi 100 tablet
-Paracetamol Erita 500 mg: Rp2.340 per strip
Dosis Pemakaian Paracetamol
Berikut adalah dosis yang disarankan untuk orang dewasa dan anak-anak berdasarkan jenis obat paracetamol yang akan digunakan.
1. Paracetamol tablet dan kaplet 500 mg
-Untuk orang dewasa: 1 hingga 2 tablet atau kaplet, dikonsumsi 3 hingga 4 kali dalam sehari.
-Untuk anak-anak di atas usia 12 tahun: 1 hingga 2 tablet atau kaplet, dikonsumsi 3 hingga 4 kali dalam sehari.
-Untuk anak usia 6 hingga 12 tahun: ½ hingga 1 tablet atau kaplet, dikonsumsi 3 hingga 4 kali dalam sehari.
2. Paracetamol sirup 120 mg/5 ml
-Untuk anak di bawah usia 1 tahun: ½ sendok takar atau sekitar 2,5 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 1 hingga 2 tahun: 1 sendok takar atau sekitar 5 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 2 hingga 6 tahun: 1 hingga 2 sendok takar atau sekitar 5 hingga 10 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 6 hingga 9 tahun: 2 hingga 3 sendok takar atau sekitar 10 hingga 15 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 9 hingga 12 tahun: 3 hingga 4 sendok takar atau sekitar 15 hingga 20 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
3. Paracetamol sirup 160 mg/5 ml
-Untuk anak usia 3 tahun: 1 sendok takar atau sekitar 5 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 4 hingga 5 tahun: 7,5 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 6 tahun: 10 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
4. Paracetamol sirup 250 mg/5 ml
-Untuk anak usia 6 hingga 12 tahun: 5 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak di atas 12 tahun: 10 ml, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
5. Paracetamol drops
-Untuk anak di bawah usia 1 tahun: 0,6 ml drops, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 1 hingga 2 tahun: 0,6 hingga 1,2 ml drops, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
-Untuk anak usia 3 hingga 6 tahun: 1,2 ml drops, dikonsumsi 3 hingga 4 kali sehari.
6. Paracetamol infus
-Untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg: dosis tunggal 7,5 mg per kg berat badan, diberikan setiap 4 jam sekali. Dosis harian maksimum adalah 30 mg per kg berat badan.
-Untuk anak dengan berat badan antara 10 hingga 33 kg: dosis tunggal 15 mg per kg berat badan, diberikan setiap 4 jam sekali. Dosis harian maksimum adalah 2 gram.
-Untuk anak dengan berat badan antara 33 hingga 50 kg: dosis tunggal 15 mg per kg berat badan, diberikan setiap 4 jam sekali. Dosis harian maksimum adalah 3 gram.
-Untuk dewasa dengan berat badan antara 33 hingga 50 kg: dosis yang diberikan adalah 15 mg per kg berat badan, diberikan setiap 4 hingga 6 jam sekali jika diperlukan. Dosis harian maksimum adalah 3 gram.
-Untuk dewasa dengan berat badan lebih dari 50 kg: dosis yang diberikan adalah 1 gram, diberikan setiap 4 hingga 6 jam sekali jika diperlukan. Dosis harian maksimum adalah 4 gram.
Cara Mengonsumsi Obat Paracetamol dengan Benar
Berikut adalah cara yang benar untuk mengonsumsi obat paracetamol sesuai dengan jenisnya, yang perlu kamu ketahui:
1. Paracetamol infus
Paracetamol infus hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis yang berkompeten di bawah pengawasan dokter. Jangan sekali-kali mencoba untuk menyuntikkan paracetamol infus sendiri di rumah.
2. Paracetamol tablet dan kaplet
Sebelum mengonsumsi obat paracetamol dalam bentuk tablet atau kaplet, pastikan kamu sudah menyediakan air putih. Minumlah obat sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan berdasarkan usia dan berat badan kamu.
3. Paracetamol sirup
Pastikan untuk mengocok terlebih dahulu botol paracetamol sirup sebelum mengonsumsinya. Kemudian, tuangkan sirup ke dalam sendok takaran yang sudah disediakan.
4. Paracetamol suppositoria
Cara penggunaan paracetamol jenis suppositoria adalah dengan memasukkannya ke dalam lubang anus. Setelah seluruh obat masuk, disarankan untuk segera berbaring atau duduk beberapa menit agar obat dapat meleleh dengan cepat.
Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan obat ini, serta simpanlah di dalam kulkas.
Apapun jenis paracetamol yang kamu konsumsi, pastikan untuk mengikuti aturan pakai dan dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai dengan petunjuk dari dokter.
Jika dalam waktu 3 hari tidak ada perubahan pada rasa sakitmu, segera konsultasikan dengan dokter.
Manfaat Obat Paracetamol
Jika kamu atau salah satu anggota keluarga mengalami demam, langkah pertama selain mengompres adalah mencari obat paracetamol. Paracetamol dikenal luas sebagai obat yang efektif untuk menurunkan demam, bahkan yang cukup tinggi.
Kemampuan paracetamol dalam menurunkan demam berasal dari kandungan antipiretik yang ada di dalamnya.
Selain paracetamol, kamu juga dapat mempertimbangkan obat lain seperti aspirin, yang mengandung senyawa salisilat dan termasuk dalam golongan obat antipiretik, atau obat anti-inflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, ketoprofen, dan naproxen.
Selain manfaat utamanya untuk menurunkan demam, paracetamol juga bisa meredakan berbagai jenis nyeri yang terjadi pada tubuh, seperti sakit kepala, nyeri punggung, atau nyeri akibat flu dan pilek.
Bahkan, obat ini juga dapat membantu meredakan nyeri atau kram saat menstruasi dan sakit gigi.
Selain itu, paracetamol memiliki manfaat lain, seperti membantu mengendalikan kadar gula darah dan meningkatkan fungsi otot berkat kandungan antioksidannya. Tak hanya itu, paracetamol juga bermanfaat untuk melindungi fungsi jantung dan otak.
Seseorang yang tidak Dianjurkan Mengonsumsi Paracetamol
Meskipun paracetamol merupakan obat yang sering dikonsumsi oleh banyak orang, ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang sebaiknya menghindari penggunaan paracetamol:
-Jika kamu memiliki alergi terhadap paracetamol.
-Jika kamu memiliki berat badan yang sangat rendah.
-Jika kamu menderita penyakit hati atau ginjal.
-Jika kamu adalah seorang peminum alkohol berat.
Jangan Gunakan Paracetamol dengan Beberapa Obat di Bawah Ini
Hindari mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan beberapa obat tertentu untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
Interaksi obat dapat terjadi ketika satu obat mempengaruhi kinerja obat lainnya, yang bisa menyebabkan efek samping atau masalah kesehatan lainnya. Berikut adalah beberapa obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan paracetamol:
-Obat metoclopramide, domperidone, atau probenecid, karena dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya efek samping paracetamol.
-Obat busulfan yang dikonsumsi bersama paracetamol dapat meningkatkan efek samping yang berisiko cukup serius.
-Obat carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, cholestyramine, dan imatinib dapat menurunkan efektivitas dan khasiat paracetamol.
-Obat warfarin, yang bila dikonsumsi bersama paracetamol, meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
Efek Samping Paracetamol
Seperti obat-obatan lainnya, paracetamol juga dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang yang mengonsumsinya. Beberapa efek samping yang mungkin timbul meliputi:
-Demam disertai sakit tenggorokan
-Pucat
-Mual atau muntah
-Gangguan nafsu makan
-Nyeri pada punggung dan perut
-Sariawan
-Ruam pada kulit yang disertai rasa gatal
-Rasa lemas pada tubuh
-Tekanan darah rendah dan detak jantung yang cepat
-Kesulitan bernapas atau menelan
-Kulit atau mata yang menguning
-Muncul memar pada kulit
-Urine yang keruh atau berdarah
-Tinja yang berwarna hitam atau berdarah
Jika efek samping ini tidak segera ditangani, risiko overdosis dapat meningkat. Gejala overdosis paracetamol meliputi hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, serta berkeringat berlebihan.
Nyeri perut yang hebat dan kelelahan yang tak kunjung hilang juga bisa menjadi tanda overdosis. Jika kamu mengalami beberapa gejala tersebut setelah mengonsumsi paracetamol, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis terdekat.
Sebagai penutup, dengan begitu banyaknya pilihan, harga obat paracetamol tetap terjangkau, namun pastikan untuk selalu mengonsumsinya sesuai anjuran agar efeknya optimal.