JAKARTA - Sebuah masjid unik yang menyerupai kapal pesiar berdiri kokoh di Dusun Belor, Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto. Dikenal dengan nama Masjid Ar Rahman, bangunan yang menjadi bagian dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Vila Durian Doa Yatim Sejahtera ini menyimpan filosofi mendalam sebagai bahtera penyelamat berbagai masalah sosial.
Masjid yang terletak di halaman panti asuhan ini memiliki luas mencapai 45x25 meter persegi. Filosofi masjid sebagai bahtera penyelamat diungkapkan langsung oleh Muhammad Mukhidin, Ketua LKSA Vila Durian Doa Yatim Sejahtera. "Masjid ini desainnya kapal pesiar. Harapannya menjadi bahtera penyelamat persoalan sosial karena penghuninya di sini beragam penyandang masalah sosial," kata Mukhidin.
Keunikan Arsitektur Masjid Ar Rahman
Tampilan masjid yang menyerupai kapal pesiar memukau siapa saja yang melihatnya. Tak hanya tampak luar, bagian dalam masjid juga didesain sedemikian rupa hingga menciptakan suasana layaknya berada di dalam kapal pesiar. Banyak jendela di sisi kanan dan kiri masjid memastikan ruangan tersebut selalu terang oleh cahaya yang masuk.
Yang menarik perhatian adalah tempat imam salat dan mimbar khatib yang didesain menyerupai ruang kemudi kapal. Tempat ini dilengkapi setir kapal asli, kompas berdiri, beberapa kompas kecil, monitor kemudi, jangkar, derek jangkar, serta lukisan lautan pada dindingnya, menghadirkan nuansa otentik sebuah kapal.
Pada lantai pertama, masjid ini juga berfungsi sebagai asrama putri dan balita yang dirancang seolah lambung kapal yang tenggelam di lautan. Sebelah kiri lantai ini terdapat area wudu. Lantai kedua adalah tempat salat, sedangkan lantai tiga, empat, dan lima digunakan masing-masing sebagai aula dan penginapan bagi tamu panti asuhan.
Muhammad Mukhidin menjelaskan, "Pembangunan lantai 3, 4, dan 5 tinggal daun pintu dan daun jendela, tapi sudah bisa ditempati."
Aktivitas di Masjid Selama Ramadhan
Selama bulan Ramadan, masjid kapal pesiar ini tidak pernah sepi dari berbagai kegiatan keagamaan. Masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari penghuni LKSA, warga sekitar, hingga pelancong, kerap mengunjungi masjid ini untuk menunaikan salat lima waktu, salat Jumat, salat Tarawih, serta mengikuti tadarus, mengaji, burdah, hingga acara buka bersama.
Masjid ini memberikan tempat yang aman dan damai bagi semua orang yang datang menunaikan ibadahnya. "Kami mengasuh 57 orang, terdiri dari 9 lansia dan 48 anak. Ada anak anak yatim, piatu, korban pelecehan seksual, korban KDRT, ada juga anak dari wanita ODGJ yang dilecehkan," ungkap Mukhidin mengisahkan kondisi para penghuni LKSA.
Inspirasi dan Proses Pembangunan Masjid
Pembangunan masjid yang unik ini terinspirasi dari Gus Amirul Mukminin dari Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah, Lamongan. Beliaulah yang memotivasi Mukhidin untuk mendirikan LKSA Vila Durian Doa Yatim Sejahtera dan membangun masjid ini. Pembangunan masjid menghabiskan biaya lebih dari Rp 2,5 miliar selama periode 2016-2021.
Mukhidin memiliki rencana pengembangan masjid untuk menambah kapasitas daya tampung. "Kami berencana menambah panjang area masjid untuk salat setidaknya 10 meter lagi. Sehingga kapasitasnya lebih besar menampung jemaah. Kami masih menabung untuk melanjutkan pembangunan," kata Mukhidin berharap.
Menjadi Pusat Aktivitas Sosial
Tak hanya menjadi tempat ibadah, keberadaan Masjid Ar Rahman ini diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Dengan filosofi sebagai bahtera penyelamat, masjid ini diharapkan mampu menjadi tempat berlindung dan memberikan dampak positif dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada di sekitarnya.
Melalui desain dan filosofi yang diusung, Masjid Ar Rahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol harapan dan persatuan bagi semua pihak yang terlibat. "Masjid ini kami harapkan dapat menjadi tempat yang meneduhkan dan memberikan pencerahan bagi siapa saja yang datang," tutup Mukhidin dengan penuh harap.
Masjid Ar Rahman adalah bukti nyata bahwa arsitektur dan filosofi dapat bersatu menciptakan sebuah ruang yang menawarkan kedamaian dan solusi sosial. Sebuah bahtera dalam bentuk masjid, siap menyeberangi berbagai gelombang tantangan sosial demi menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.