investasi modal 100 juta

11 Ide Instrumen Investasi Modal 100 Juta Dijamin Profit

11 Ide Instrumen Investasi Modal 100 Juta Dijamin Profit
investasi modal 100 juta

JAKARTA - Investasi modal 100 juta mungkin terlihat sebagai komitmen yang besar, terutama bagi mereka yang baru mulai terjun ke dunia investasi. 

Namun, jangan sampai angka tersebut menjadi penghalang. Justru, dengan strategi yang tepat, modal ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun fondasi keuangan yang kuat. 

Di era digital saat ini, berbagai peluang investasi semakin mudah diakses, memungkinkan siapa saja untuk mengoptimalkan potensi keuntungan. 

Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengeksplorasi berbagai opsi investasi yang dapat dikelola dengan cermat, serta bagaimana investasi modal 100 juta bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan finansial.

Rekomendasi Ide Investasi Modal 100 Juta

Jika kamu berencana untuk melakukan investasi modal 100 juta, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil risikomu. 

Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan meliputi saham, reksa dana, P2P lending, deposito, serta Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Setiap instrumen memiliki karakteristik tersendiri, yang akan dijelaskan lebih lanjut di bagian berikut.

1. Saham

Jika kamu memiliki modal 100 juta untuk berinvestasi, saham bisa menjadi opsi yang menarik untuk dipertimbangkan. Saham merupakan instrumen investasi berupa kepemilikan atas suatu perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek. 

Kamu bisa memanfaatkan modal ini baik untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung pada strategi yang kamu pilih. Namun, perlu diingat bahwa saham memiliki risiko yang cukup tinggi. 

Jika strategi yang diterapkan kurang tepat, modal yang diinvestasikan bisa mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam sangat dibutuhkan sebelum mengambil keputusan. 

Jika tujuan investasi kamu bersifat jangka panjang, pendekatan analisis fundamental bisa digunakan. 

Sementara itu, jika kamu lebih tertarik dengan pergerakan harga dalam jangka pendek, analisis teknikal dapat menjadi alat yang membantu dalam mengambil keputusan.

2. Deposito

Bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan cara yang lebih aman, deposito bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan modal 100 juta, kamu hanya perlu menyimpan dana tersebut di bank dalam periode yang telah disepakati. 

Sebagai imbalannya, bank akan memberikan bunga tahunan sekitar 4% hingga 5%. Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan: dana yang ditempatkan dalam deposito tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo. 

Jika kamu melakukan pencairan lebih awal, kemungkinan besar bunga yang dijanjikan tidak akan diberikan, dan bahkan kamu bisa dikenakan penalti. 

Oleh sebab itu, pastikan untuk memilih jangka waktu deposito yang sesuai dengan kebutuhan finansialmu agar tidak mengalami kendala di kemudian hari.

3. Reksa Dana

Reksa dana merupakan alternatif investasi yang cocok untuk pemula yang ingin mengelola modal 100 juta dengan lebih praktis. 

Dalam instrumen ini, dana yang kamu investasikan akan dikelola oleh manajer investasi dan dialokasikan ke berbagai aset di pasar modal, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Terdapat beberapa jenis reksa dana yang dapat disesuaikan dengan profil risiko investor, mulai dari reksa dana saham, pendapatan tetap, campuran, hingga pasar uang.

Keuntungan utama dari reksa dana adalah adanya manajer investasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana, sehingga kamu tidak perlu terus-menerus memantau pergerakan pasar secara langsung. 

Meski begitu, penting untuk memilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak yang baik serta melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

4. P2P Lending

Bagi kamu yang ingin mencoba alternatif investasi lain dengan modal 100 juta, P2P lending bisa menjadi pilihan menarik. 

Investasi ini memungkinkan kamu untuk berperan sebagai pemberi pinjaman bagi usaha kecil dan menengah yang membutuhkan modal.

Agar investasi lebih aman, pilihlah UMKM yang memiliki rekam jejak keuangan yang baik dan menggunakan platform P2P lending yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Keuntungan dari instrumen ini diperoleh melalui bunga yang dibayarkan oleh peminjam, di mana tingkat pengembaliannya bisa mencapai 18% per tahun. 

Selain itu, kamu juga bisa memulai investasi dengan nominal yang relatif kecil, bahkan mulai dari Rp25.000.

5. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Jika kamu mencari investasi yang relatif aman dengan tingkat pengembalian yang stabil, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) bisa menjadi pilihan yang layak. 

ORI merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, yang berarti keamanannya lebih terjamin dibandingkan dengan instrumen lainnya.

Modal yang diperlukan untuk mulai berinvestasi dalam ORI cukup fleksibel, bahkan mulai dari 1 juta rupiah. 

Dengan modal 100 juta, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari kupon yang ditawarkan, yang biasanya berkisar di angka 4,5% per tahun atau lebih, tergantung pada kondisi pasar saat penerbitannya. 

Keuntungan lainnya, pembayaran kupon dilakukan secara rutin layaknya menerima pendapatan bulanan. Namun, pastikan kamu membeli ORI melalui mitra distribusi yang resmi agar transaksi tetap aman dan terjamin.

6. Emas

Emas telah lama menjadi instrumen investasi favorit, terutama karena nilainya yang cenderung stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi. 

Meskipun harga emas bisa naik dan turun, penurunannya biasanya tidak terlalu drastis, menjadikannya sebagai aset yang relatif aman untuk disimpan dalam jangka panjang.

Investasi emas lebih cocok jika dilakukan dalam rentang waktu 10 hingga 20 tahun agar keuntungan yang didapat lebih maksimal. Banyak orang menjadikan emas sebagai tabungan masa depan, misalnya untuk pendidikan anak atau persiapan ibadah haji. 

Jika kamu ingin memulai investasi emas tanpa harus langsung mengeluarkan modal besar, program Cicil Emas dari Pegadaian bisa menjadi solusi. 

Dengan program ini, kamu bisa membeli emas batangan dengan cara mencicil sesuai kemampuan, dengan pilihan berat mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram. Setelah cicilan lunas, emas batangan bisa langsung kamu terima. 

Jika sewaktu-waktu membutuhkan dana mendesak, emas yang dimiliki juga bisa dijual atau digadaikan di Pegadaian. Hal ini menjadikannya sebagai investasi yang fleksibel sekaligus menguntungkan.

7. Tabungan Emas Online

Jika kamu merasa kurang nyaman menyimpan emas dalam bentuk fisik, opsi tabungan emas online bisa menjadi alternatif yang lebih praktis. 

Sistemnya mirip dengan rekening tabungan konvensional, di mana kamu bisa melakukan setoran berkala yang nantinya dikonversikan ke dalam jumlah emas berdasarkan harga emas saat itu.

Sebagai ilustrasi, dengan menabung sebesar Rp10 juta, kamu bisa memperoleh sekitar 12 gram emas. Salah satu layanan tabungan emas online yang cukup dikenal di Indonesia adalah Tabungan Emas Pegadaian. 

Pembukaan rekening tabungan ini sangat terjangkau, cukup dengan modal awal mulai dari Rp50.000 yang bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Keunggulan dari Tabungan Emas Pegadaian adalah fleksibilitas dalam pencairannya, baik melalui penjualan kembali maupun dengan cara digadaikan. 

Jika kamu ingin memiliki emas dalam bentuk fisik, tabungan ini juga memungkinkan pembelian emas mulai dari 0,01 gram, atau setara dengan sekitar Rp10.000, tergantung pada harga emas saat transaksi dilakukan. 

Selain itu, kamu tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan, karena emas yang kamu tabung akan disimpan dengan aman oleh penyedia layanan.

8. Valas

Investasi dalam valuta asing atau valas menjadi salah satu pilihan investasi yang terus berkembang, meskipun sering kali kurang mendapat perhatian dibandingkan instrumen lain seperti saham atau reksa dana.

Bagi investor yang lebih memilih risiko rendah hingga moderat, valas bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dipertimbangkan. 

Selain menawarkan potensi keuntungan jangka panjang, jenis investasi ini juga memiliki tingkat volatilitas yang lebih terkendali. 

Terlebih bagi mereka yang baru memulai perjalanan di dunia investasi, valas bisa menjadi sarana pembelajaran yang berharga untuk memahami mekanisme pasar keuangan secara lebih mendalam.

9. Unit Link

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam produk unit link, sangat penting untuk mengenali berbagai jenis unit link yang tersedia agar bisa memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing. 

Menurut Mohammad B. Teguh, seorang perencana keuangan dari Quantum Magna Financial, terdapat empat kategori utama dalam unit link yang perlu dipahami:

Cash Fund Unit Link atau unit link pasar uang adalah jenis unit link yang mengalokasikan seluruh dana investasi nasabah ke dalam instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), serta surat utang jangka pendek.

Produk ini ideal bagi investor dengan profil konservatif yang mengutamakan keamanan modal dan tidak ingin mengambil risiko tinggi. 

Dengan jangka waktu pendek dan volatilitas rendah, jenis unit link ini menjadi pilihan bagi mereka yang mencari stabilitas keuangan.

Fixed Income Unit Link atau unit link pendapatan tetap lebih berfokus pada obligasi, dengan minimal 80% dana investasi dialokasikan ke dalam instrumen tersebut. 

Jenis ini cocok untuk mereka yang menginginkan keuntungan dari bunga optimal sambil tetap menjaga kestabilan pendapatan.

Managed Unit Link atau unit link pendapatan campuran mengombinasikan investasi pada saham dan obligasi dengan proporsi tertentu. 

Produk ini cocok bagi investor yang mencari keseimbangan antara potensi pertumbuhan investasi dan pendapatan yang stabil.

Equity Unit Link atau unit link dana saham mengalokasikan setidaknya 80% dana nasabah ke dalam investasi saham. 

Produk ini menawarkan peluang keuntungan yang lebih besar dibandingkan jenis unit link lainnya, tetapi juga memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena nilainya sangat bergantung pada fluktuasi pasar saham.

10. SBR

Sebagian besar masyarakat mengenal deposito sebagai salah satu instrumen penyimpanan dana yang aman dengan imbal hasil berupa bunga. 

Namun, bagi investor yang mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan dan tetap memiliki jaminan keamanan tinggi, terdapat Surat Berharga Negara (SBN) yang sepenuhnya dijamin oleh pemerintah.

SBN merupakan instrumen investasi yang diterbitkan langsung oleh pemerintah dengan kepastian hukum, sehingga keamanannya terjamin sepenuhnya. Saat ini, tersedia SBN Ritel dengan seri terbaru yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011. 

Produk ini dapat dibeli oleh masyarakat Indonesia dengan modal awal yang cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp1 juta (1 unit) hingga batas maksimum Rp2 miliar (2000 unit).

SBR011 memiliki tenor atau jangka waktu investasi selama 2 tahun, tetapi terdapat fitur pelunasan awal (early redemption) yang memungkinkan pencairan sebagian dana setelah 1 tahun. 

Keuntungan yang diperoleh dari investasi ini disebut sebagai kupon, yang memiliki tingkat bunga sebesar 5,5 persen per tahun dan dibayarkan secara bulanan.

Salah satu keunggulan dari kupon SBR011 adalah sifatnya yang mengikuti perubahan suku bunga acuan, dengan batas minimal 5,5 persen. 

Artinya, apabila suku bunga acuan mengalami kenaikan, kupon SBR011 juga akan meningkat, tetapi jika suku bunga turun, kupon tetap tidak akan lebih rendah dari 5,5 persen. 

Sebagai instrumen investasi, kupon SBR011 dikenakan pajak sebesar 10 persen, yang lebih rendah dibandingkan pajak atas bunga deposito yang mencapai 20 persen.

Saat ini, Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di angka 3,5 persen per tahun. 

Berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bunga deposito yang dijamin oleh pemerintah juga berada di kisaran 3,5 persen per tahun. 

Sementara itu, SBR011 menawarkan kupon minimal 5,5 persen, yang dihitung berdasarkan BI7DRRR ditambah margin tetap sebesar 200 basis poin atau 2 persen. 

Jika ke depannya suku bunga acuan meningkat, misalnya menjadi 4 persen, maka kupon SBR011 pun akan ikut naik menjadi 6 persen.

11. Sukuk Tabungan

Sukuk Tabungan adalah instrumen investasi berbasis syariah yang memiliki tenor dua tahun dan menawarkan keuntungan menarik bagi masyarakat Indonesia. 

Produk ini diterbitkan langsung oleh pemerintah sebagai bagian dari program pengelolaan keuangan negara, di mana dana yang terkumpul digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan nasional.

Sebagai instrumen investasi ritel, Sukuk Tabungan memungkinkan masyarakat umum untuk berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk ini akan digunakan untuk mendukung berbagai proyek strategis seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan sektor pendidikan, dan berbagai program pemerintah lainnya yang telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Untuk berinvestasi dalam Sukuk Tabungan, masyarakat hanya perlu menyediakan modal awal sebesar Rp1 juta (1 unit). Pembelian dapat ditingkatkan dalam kelipatan Rp1 juta hingga batas maksimal Rp3 miliar per individu. 

Produk ini memberikan akses investasi yang lebih inklusif dengan modal yang relatif terjangkau bagi banyak kalangan.

Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil minimal untuk Sukuk Tabungan seri ST-003 sebesar 8,15 persen per tahun. 

Sebagai gambaran, jika seorang investor membeli Sukuk Tabungan senilai Rp100 juta, maka ia akan menerima keuntungan bruto sebesar Rp8,15 juta per tahun, atau sekitar Rp679.200 per bulan. 

Namun, jumlah ini masih akan dikurangi pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemerintah menetapkan pajak atas keuntungan Sukuk Tabungan sebesar 15 persen, yang tergolong lebih rendah dibandingkan pajak bunga deposito yang mencapai 20 persen. 

Dengan pajak yang lebih ringan dan sistem yang berbasis syariah, Sukuk Tabungan menjadi alternatif investasi menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan prinsip yang lebih sesuai dengan nilai-nilai syariah.

Cara Berinvestasi pada Instrumen Investasi dengan Modal 100 Juta

1. Pastikan Kondisi Keuangan dalam Keadaan Stabil

Sebelum memulai perjalanan investasi, hal pertama yang harus dipastikan adalah kondisi keuangan yang sehat. 

Pastikan bahwa kamu sudah memiliki dana darurat yang mencukupi serta perlindungan finansial seperti asuransi kesehatan. 

Meskipun investasi merupakan langkah penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang, kebutuhan finansial saat ini juga tidak boleh diabaikan.

Keberadaan dana darurat sangat krusial untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau ketidakstabilan ekonomi. 

Selain itu, memiliki perlindungan kesehatan juga menjadi aspek penting karena dapat membantu menutupi biaya pengobatan yang bisa datang secara tiba-tiba dan berpotensi mengganggu kestabilan finansial.

2. Tentukan Tujuan Keuangan dengan Jelas

Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk mengetahui dengan pasti apa saja tujuan keuangan yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Tanpa tujuan yang jelas, proses investasi bisa menjadi tidak terarah. Setelah menentukan target finansial, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Menetapkan tujuan keuangan yang spesifik akan membantu dalam menyusun strategi investasi yang tepat. 

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan finansial, proses perencanaan investasi menjadi lebih terarah dan sesuai dengan kondisi serta kemampuan masing-masing individu.

3. Pahami Seberapa Besar Risiko yang Bisa Ditoleransi

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda, dan setiap investor juga memiliki tingkat toleransi risiko yang bervariasi. 

Kemampuan seseorang dalam menghadapi risiko investasi sangat dipengaruhi oleh kesiapan mental serta kondisi keuangan mereka.

Investor dengan karakter konservatif cenderung lebih memilih instrumen dengan tingkat fluktuasi yang rendah untuk menghindari potensi kerugian yang besar.

Sebaliknya, investor dengan profil agresif lebih berani mengambil risiko dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. 

Seiring dengan meningkatnya pemahaman tentang investasi, toleransi risiko seseorang juga dapat berubah dan berkembang sesuai dengan pengalaman serta pengetahuan yang diperoleh.

4. Kenali Jenis Risiko yang Ada dalam Investasi

Selain memahami sejauh mana tingkat risiko yang bisa ditoleransi, penting juga untuk mengetahui jenis-jenis risiko yang terdapat dalam dunia investasi. 

Secara umum, risiko investasi terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu risiko sistematis dan risiko non-sistematis.

Risiko sistematis adalah risiko yang tidak bisa dihindari karena mempengaruhi seluruh instrumen investasi di pasar. Risiko ini mencakup faktor-faktor seperti fluktuasi pasar, perubahan kebijakan suku bunga, serta tingkat inflasi. 

Karena sifatnya yang menyeluruh, risiko ini tidak bisa dikurangi melalui diversifikasi portofolio.

Di sisi lain, risiko non-sistematis merupakan jenis risiko yang dapat diminimalisir dengan melakukan diversifikasi investasi ke berbagai instrumen. 

Contoh dari risiko ini meliputi risiko bisnis, risiko likuiditas, serta risiko hukum yang bisa berbeda-beda tergantung pada jenis investasi yang dipilih. 

Dengan menerapkan strategi diversifikasi, investor dapat mengurangi dampak negatif dari risiko non-sistematis terhadap portofolio mereka.

Sebagai penutup, dengan investasi modal 100 juta, peluang untuk meraih keuntungan semakin terbuka lebar asalkan dikelola dengan strategi yang tepat dan perencanaan yang matang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index