JAKARTA - Apa itu Reksadana Mandiri? Jika kamu mencari cara untuk berinvestasi demi masa depan, memilih reksadana Mandiri bisa menjadi solusi yang tepat.
Dengan berbagai opsi investasi yang tersedia, kamu dapat merencanakan tabungan masa depan secara lebih optimal. Tak heran jika banyak orang mempercayakan perencanaan keuangan mereka melalui reksadana dari bank Mandiri.
Lantas, apa yang dimaksud dengan Reksadana Mandiri? Apa saja jenisnya dan keuntungan yang bisa didapatkan? Simak pembahasannya berikut agar kamu tidak ketinggalan informasi penting ini tentang apa itu Reksadana Mandiri.
Apa Itu Reksadana Mandiri?
Apa itu Reksadana Mandiri? Produk investasi ini mencakup berbagai jenis reksadana yang ditawarkan melalui Bank Mandiri dan Mandiri Investasi.
Secara umum, reksadana berfungsi sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk portofolio efek.
Dalam ekosistem reksadana, terdapat beberapa pihak yang berperan, termasuk manajer investasi, bank kustodian, dan agen penjual efek reksadana.
Manajer investasi bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio, sementara bank kustodian berperan dalam administrasi, pencatatan, serta penyimpanan aset reksadana.
Sebagai salah satu agen penjual efek reksadana (APERD), Bank Mandiri menjalankan tugasnya berdasarkan perjanjian kerja sama dengan manajer investasi. Sejak tahun 2007, Bank Mandiri telah resmi terdaftar sebagai APERD di bawah pengawasan OJK.
Jenis-jenis Reksadana Mandiri
1. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang sebagian besar dananya dialokasikan ke instrumen saham, sementara sisanya ditempatkan pada portofolio lain seperti pasar uang. Beberapa contoh reksadana saham yang tersedia antara lain:
-Mandiri Investa Equity Dynamo Factor (DYNAMO)
-Mandiri Investa Equity Movement (MIEM)
-Mandiri Investa Ekuitas Dinamis (MIED)
-Mandiri Investa Cerdas Bangsa (MICB)
-Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus (ASEAN 5)
-Mandiri Investa Atraktif (MITRA)
2. Reksadana Campuran
Jenis reksadana ini mengalokasikan investasinya ke beberapa jenis efek sekaligus, seperti saham, surat utang, dan pasar uang. Pilihan reksadana campuran yang bisa dipertimbangkan meliputi:
-Mandiri Brawijaya Investa Berimbang (MBIB)
-Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
-Mandiri Aktif
-Mandiri Investa Aktif (MIA)
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana ini menempatkan sebagian besar dana investasinya ke dalam instrumen yang memberikan pendapatan tetap, seperti obligasi. Beberapa produk reksadana pendapatan tetap yang tersedia antara lain:
-Mandiri Investasi Obligasi Nasional (MINION)
-Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN)
-Mandiri Investa Dana Syariah (MidSya)
-Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II (MIDO II)
-Mandiri Investa Dana Utama (MIDU)
4. Reksadana Pasar Uang
Jenis reksadana ini sepenuhnya berinvestasi dalam instrumen pasar uang, seperti obligasi dengan jatuh tempo di bawah satu tahun, deposito, dan sertifikat Bank Indonesia. Beberapa pilihannya meliputi:
-Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU 2)
-Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)
5. Reksadana Terproteksi
Reksadana ini memiliki periode penawaran tertentu dan dirancang untuk menjaga nilai pokok investasi. Produk-produk reksadana terproteksi yang ditawarkan meliputi:
-Mandiri Dana Protected Berkala 5
-Mandiri Protected Smart Seri 6
-Mandiri Protected Smart Seri 8
-Mandiri Protected Smart Seri 7
-Mandiri Protected Smart Seri 10
6. Reksadana Syariah
Jenis reksadana ini mengikuti prinsip syariah dan diawasi oleh Dewan Syariah MUI. Beberapa pilihan yang tersedia di antaranya:
-Mandiri Pasar Uang Syariah (MPUS)
-Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED)
-Mandiri Investa Dana Syariah (MidSya)
-Mandiri Investa Ekuitas Syariah (MIES)
-Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS)
-Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
Keuntungan Membeli Reksadana Mandiri
Berinvestasi untuk masa depan bisa menjadi langkah cerdas yang membawa banyak manfaat. Salah satu opsi yang patut dipertimbangkan adalah reksadana Mandiri, yang menawarkan berbagai keuntungan bagi para investornya.
Berikut beberapa alasan mengapa membeli reksadana dari Bank Mandiri bisa menjadi pilihan yang tepat:
1. Modal Awal yang Terjangkau
Salah satu keunggulan utama dari reksadana Mandiri adalah besarnya modal awal yang relatif kecil. Ini menjadi solusi ideal bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi tanpa harus menyiapkan dana besar.
Hanya dengan Rp 50 ribu, kamu sudah bisa mulai membeli reksadana dari Bank Mandiri.
2. Dikelola oleh Manajer Investasi Profesional
Produk reksadana ini dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapatkan pengakuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga menjamin transparansi dan keamanan investasi.
Beberapa manajer investasi yang bekerja sama dengan Bank Mandiri meliputi:
-PT Bahana TCW Investment Management
-PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
-PT Danareksa Investment Management
-PT BNP Paribas Investment Partners
-PT Mandiri Manajemen Investasi
-PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
-PT Schroder Investment Management Indonesia
-PT Ashmore Asset Management Indonesia
-PT Kresna Asset Management
3. Fleksibilitas dalam Penjualan Unit Reksadana
Kelebihan lainnya adalah kemudahan dalam mencairkan dana. Kamu bisa menjual kembali unit yang dimiliki, baik sebagian maupun seluruhnya. Setelah pengajuan penjualan, dana akan dicairkan maksimal dalam tujuh hari kerja.
4. Beragam Pilihan Reksadana
Bank Mandiri menawarkan berbagai jenis reksadana yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasi, mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, hingga indeks.
Dengan jaringan kerja sama yang luas bersama berbagai manajer investasi, kamu memiliki fleksibilitas dalam menentukan jenis investasi yang paling cocok.
5. Keterbukaan Informasi
Membeli reksadana Mandiri secara online memungkinkan kamu untuk memperoleh laporan keuangan dan portofolio investasi secara transparan dalam bentuk fund fact sheet.
Dengan akses informasi ini, kamu dapat dengan mudah memantau perkembangan dan kinerja investasimu.
6. Bebas dari Pajak Penghasilan
Keuntungan lain dari reksadana Mandiri adalah adanya keringanan pajak. Berdasarkan UU PPh pasal 4 ayat 3 I, investasi reksadana tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan.
Ini berarti, kamu tidak perlu membayar pajak atas aset yang dimiliki dalam reksadana Mandiri.
Cara Membeli Reksadana Mandiri
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di reksadana Mandiri, ada dua metode utama yang bisa digunakan, baik secara langsung maupun online. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Membeli Langsung di Kantor Cabang Bank Mandiri
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas, kamu bisa langsung datang ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat. Pastikan membawa dokumen yang diperlukan, seperti kartu identitas dan buku Mandiri Tabungan.
Sebagai agen penjual reksadana, Bank Mandiri memiliki lebih dari 700 cabang APERD serta didukung oleh lebih dari 1.000 pegawai berlisensi WAPERD yang siap membantu proses transaksi reksadanamu.
2. Melalui Aplikasi MOST
Selain datang langsung ke bank, kamu juga bisa membeli reksadana Mandiri secara online melalui aplikasi MOST. Berikut cara melakukan pembelian melalui aplikasi ini:
-Unduh dan instal aplikasi MOST melalui Play Store atau App Store.
-Buat akun dengan mengisi formulir pembukaan rekening efek.
-Setelah pendaftaran berhasil, kamu akan menerima nomor SID, MTBI/TSI, Client ID, serta Pass dan ID melalui email.
-Lakukan penyetoran dana ke TSI atau MTBI.
-Pilih produk reksadana Mandiri dengan mengisi formulir di kantor cabang Mandiri atau mengakses mutualfund.most.co.id.
-Pantau transaksi melalui bank kustodian, dan kamu akan menerima surat konfirmasi transaksi serta laporan bulanan yang bisa diakses di situs resmi MOST Fund.
Biaya Transaksi dan Fee untuk Membeli Reksadana Mandiri
Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk memahami berbagai biaya yang mungkin timbul saat membeli, menjual, atau mengelola reksadana Mandiri. Berikut adalah beberapa jenis biaya yang perlu diperhitungkan:
1. Biaya Transaksi
Terdapat beberapa jenis biaya transaksi yang dikenakan kepada investor, antara lain:
a. Subscription Fee (Front Load)
Biaya ini dibebankan saat kamu membeli reksadana. Besarnya bisa mencapai 2,5 persen dari jumlah investasi, bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih tinggi.
Sebagai contoh, jika kamu menginvestasikan Rp 2 juta dengan front load sebesar 2,5 persen, maka biaya yang harus dibayar adalah Rp 50 ribu. Artinya, jumlah investasi awal yang masuk ke reksadana menjadi Rp 1.950.000.
b. Redemption Fee (Back Load)
Biaya ini dikenakan saat kamu mencairkan investasi melalui aplikasi reksadana Mandiri. Dikenal juga sebagai biaya pembelian ditangguhkan (deferred sales charge), tarifnya biasanya sama dengan front load, yakni sekitar 2,5 persen.
Namun, seiring waktu, biaya ini bisa berkurang hingga 0 persen, biasanya setelah satu tahun kepemilikan
2. Biaya Operasional
Selain biaya transaksi, ada juga biaya operasional yang dikenakan secara berulang sesuai dengan pergerakan Net Asset Value (NAV). Biaya operasional ini meliputi:
a. Biaya Manajemen (Management Fee)
Biaya ini dikenakan sebagai kompensasi kepada manajer investasi yang mengelola reksadana.
Termasuk di dalamnya adalah gaji tim investasi serta pengelolaan portofolio. Biaya ini sudah termasuk dalam Rasio Biaya Manajemen (MER), yang mencakup seluruh biaya operasional dan pajak terkait dalam setahun.
b. Biaya Bank Kustodian (Custodian Fee)
Dikenakan untuk jasa penyimpanan dan administrasi reksadana oleh bank kustodian. Biaya ini sudah diperhitungkan dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) harian, sehingga harga unit reksadana yang terlihat sudah mencerminkan potongan custodian fee.
Meskipun ada berbagai biaya yang harus diperhitungkan, reksadana memiliki keuntungan karena tidak dikenakan pajak.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 yang menyatakan bahwa reksadana bukan termasuk objek pajak. Dengan kebijakan ini, investor bisa mendapatkan hasil investasi tanpa potongan pajak tambahan.
Sebagai penutup, dengan memahami apa itu Reksadana Mandiri, kamu bisa memilih produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu.