reksa dana campuran terbaik

Daftar Lengkap 10 Reksa Dana Campuran Terbaik di Indonesia

Daftar Lengkap 10 Reksa Dana Campuran Terbaik di Indonesia
reksa dana campuran terbaik

JAKARTA - Reksa dana campuran terbaik bisa menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi demi mencapai kebebasan finansial. 

Memulai investasi sejak dini adalah langkah bijak, dan salah satu instrumen yang cocok untuk pemula adalah reksa dana. 

Dengan berinvestasi di instrumen ini, kamu tak perlu repot mengelola dana sendiri, karena setiap modal akan ditangani oleh Manajer Investasi (MI) yang berpengalaman.

Perlu kamu ketahui, reksa dana memiliki berbagai jenis dengan keunggulan masing-masing, salah satunya adalah reksa dana campuran. 

Jika kamu tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang instrumen ini, simak pembahasan lengkapnya agar bisa memilih reksa dana campuran terbaik sesuai dengan kebutuhan investasimu.

Apa Itu Reksa Dana Campuran?

Reksa dana campuran adalah jenis investasi yang mencakup berbagai instrumen keuangan dalam satu portofolio. Strategi ini memungkinkan investor untuk mengurangi risiko dengan melakukan diversifikasi aset. 

Dalam skema ini, modal bisa dialokasikan ke saham, obligasi, dan pasar uang agar potensi keuntungan tetap stabil meskipun ada fluktuasi di salah satu instrumen.

Berdasarkan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total investasi dalam tiga instrumen tersebut maksimal mencapai 79%. 

Tujuan utamanya adalah menyeimbangkan profil risiko investor, sehingga jika satu aset mengalami penurunan, masih ada peluang keuntungan dari aset lainnya. 

Jika seluruh dana ditempatkan di satu instrumen saja, potensi kerugian akan lebih besar jika aset tersebut tidak berkinerja baik. Secara garis besar, berikut adalah cara kerja reksa dana campuran:

Investor menyetorkan dana kepada manajer investasi.

Manajer investasi mengelola dana yang terkumpul dengan menyusun portofolio.

Portofolio tersebut kemudian dialokasikan ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Manajer investasi bertugas mengoptimalkan kinerja portofolio agar memberikan keuntungan secara berkala.

Investor akan menerima laporan rutin terkait perkembangan investasinya.

Reksa dana campuran sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu reksa dana berimbang (balanced funds) dan reksa dana target waktu.

1. Reksa Dana Berimbang

Terdapat tiga kategori dalam reksa dana berimbang, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Konservatif lebih banyak mengalokasikan dana ke obligasi daripada saham, sehingga risikonya lebih rendah tetapi keuntungannya juga lebih kecil.

Moderat memiliki proporsi yang lebih seimbang antara obligasi dan saham, dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang menengah.

Agresif lebih menitikberatkan pada saham dibanding obligasi, sehingga menawarkan keuntungan yang lebih tinggi namun dengan risiko yang lebih besar.

2. Reksa Dana Target Waktu

Jenis ini cocok bagi investor yang memiliki tujuan investasi dengan tenggat waktu tertentu, seperti dana pensiun. 

Semakin dekat dengan waktu yang ditargetkan, alokasi aset akan beralih ke instrumen yang lebih stabil, seperti obligasi, guna mengurangi risiko. Strategi ini memberikan fleksibilitas dalam berinvestasi sesuai dengan kebutuhan jangka panjang investor.

Reksa Dana Campuran Terbaik

Supaya kamu lebih mudah dalam memilih produk investasi, berikut beberapa rekomendasi reksa dana campuran terbaik berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) terbaru:

1. Syailendra Dana Investasi Dinamis

Produk ini memiliki nilai NAB tertinggi, mencapai 810 miliar rupiah per Januari 2023. Namun, detail alokasi investasinya belum tersedia.

2. Schroder Dana Kombinasi

Selain Schroder Dana Campuran Progresif, Schroder Investment Management Indonesia juga menghadirkan Schroder Dana Kombinasi dengan NAB sebesar 520 miliar rupiah.

Komposisi investasinya terdiri dari saham (12,9%), surat utang (76,2%), dan pasar uang (10,8%), yang dialokasikan ke obligasi, sukuk negara, serta saham Gojek dan Mayora.

3. Sucorinvest Flexi Fund

Produk ini mengelola dana sebesar 361 miliar rupiah dengan alokasi 67,65% ke saham, 26% ke obligasi dan sukuk, serta 6,14% ke pasar uang. 

Beberapa saham yang menjadi bagian dari portofolionya antara lain BUMI, Energi Mega Persada, dan Buyung Poetra Sembada.

4. Syailendra Balanced Opportunity Fund

Pada Juli 2022, nilai investasi dalam produk ini mencapai 174 miliar rupiah. Alokasi investasinya meliputi saham (37,6%) dengan emiten seperti Bank BNI, Telkom, dan Antam, obligasi korporasi (11,5%), obligasi pemerintah (34,5%), serta kas atau setara kas (16,2%).

5. Mandiri Investa Syariah Berimbang

Bagi kamu yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah, produk ini bisa menjadi pilihan. Dengan nilai NAB 35 miliar rupiah per Januari 2023, alokasinya terdiri dari pasar uang syariah (14,2%), saham syariah (5,2%), dan sukuk (77,6%).

6. Sucorinvest Citra Dana Berimbang

Produk dari Sucor Asset Management ini memiliki kebijakan investasi yang fleksibel, dengan alokasi investasi saham, obligasi, atau pasar uang hingga 79% dari total NAB.

Pada Januari 2023, dana yang dikelola mencapai 188 miliar rupiah dengan portofolio saham (73%), obligasi (26,25%), dan pasar uang (0,67%). Emiten yang mendapat investasi di antaranya BTPN, BUMI, dan Telkom.

7. Insight Benefit Balanced Fund

Produk ini memiliki NAB sebesar 866 miliar rupiah per Juli 2022. Namun, informasi lebih lanjut tentang detail investasinya belum tersedia.

8. Schroder Dana Campuran Progresif

Dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia, produk ini memiliki NAB sebesar 122 miliar rupiah per Januari 2023. 

Alokasi investasinya terdiri dari saham (50,72%), surat utang (43,9%), dan instrumen keuangan lainnya (5,38%), dengan emiten utama seperti Bank BRI, Astra International, dan Telkom.

9. Panin Dana Berimbang

Produk ini mengelola aset sebesar 798,2 miliar rupiah per Januari 2023, dengan distribusi dana ke kas & pasar uang (13,6%), obligasi (31,8%), dan saham (54,5%). Emiten yang masuk dalam portofolio ini di antaranya Bank Rakyat Indonesia.

10. Sucorinvest Premium Fund

Dengan pertumbuhan dana kelolaan terbesar sepanjang tahun berjalan, produk dari Sucor Asset Management ini menjadi salah satu reksa dana campuran dengan performa terbaik.

Cara Menentukan Investasi Reksadana Campuran Terbaik

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum mulai berinvestasi, pastikan kamu sudah menetapkan tujuan finansial yang ingin dicapai. Apakah itu untuk jangka pendek, menengah, atau panjang? 

Jika tujuannya untuk dana pensiun atau pendidikan anak, maka reksadana saham bisa menjadi pilihan karena lebih optimal untuk investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun). 

Namun, jika dana yang dikumpulkan untuk keperluan jangka menengah (sekitar 3 tahun), reksadana campuran bisa menjadi opsi karena risikonya lebih rendah dibandingkan reksadana saham. 

Sementara itu, reksadana pasar uang lebih sesuai untuk investasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun) karena memiliki risiko paling rendah, meskipun potensi keuntungannya tidak sebesar jenis lainnya. 

Adapun reksadana pendapatan tetap cocok untuk investasi dengan rentang waktu 1 hingga 3 tahun, terutama di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.

2. Pahami Profil Risiko

Setiap investasi memiliki risiko, dan tingkat toleransi setiap orang terhadap risiko juga berbeda. Reksadana menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito, tetapi tetap memiliki kemungkinan fluktuasi nilai.

Investor konservatif yang mengutamakan keamanan biasanya lebih cocok dengan reksadana pasar uang atau pendapatan tetap, karena risikonya lebih rendah. 

Sementara itu, investor dengan profil moderat bisa mempertimbangkan reksadana campuran. Bagi mereka yang berani mengambil risiko tinggi demi peluang keuntungan besar, reksadana saham menjadi pilihan yang lebih sesuai.

3. Evaluasi Tingkat Return

Dalam dunia investasi, istilah return atau drawdown merujuk pada tingkat potensi keuntungan atau kerugian suatu produk reksadana. 

Jika suatu produk memiliki drawdown sebesar 30% dalam satu tahun, berarti nilai investasinya pernah mengalami penurunan hingga 30% dalam periode tersebut.

Reksadana pasar uang umumnya memiliki tingkat drawdown yang rendah, sehingga lebih stabil dan cocok bagi investor pemula yang belum siap menghadapi fluktuasi tinggi.

4. Pilih Manajer Investasi yang Kredibel

Setelah menentukan jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan, langkah berikutnya adalah memilih manajer investasi (MI) yang tepat. 

Peran MI sangat penting karena mereka bertanggung jawab dalam mengelola dana dan menentukan strategi investasi terbaik. Untuk memastikan kredibilitas MI, lakukan riset dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

-Terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

-Memiliki pengalaman dalam mengelola investasi.

-Track record kinerja yang baik.

-Besarnya dana kelolaan.

-Biaya pengelolaan yang transparan.

-Konsistensi dalam memberikan imbal hasil.

-Pastikan juga untuk mengecek legalitas perusahaan MI melalui website resmi OJK agar terhindar dari investasi ilegal.

5. Cek Besarnya Dana Kelolaan (AUM)

Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan mencerminkan tingkat kepercayaan investor terhadap suatu produk reksadana. 

Semakin besar nilai AUM, semakin banyak dana yang dipercayakan kepada manajer investasi, yang bisa menjadi indikator stabilitas dan kredibilitas produk tersebut.

6. Perhatikan Expense Ratio

Expense ratio mengacu pada total biaya operasional yang dikeluarkan manajer investasi dalam mengelola produk reksadana, seperti biaya pemasaran, kustodian, dan transaksi. Semakin rendah biaya ini, semakin efisien manajer investasi dalam mengelola produk.

Oleh karena itu, memilih MI dengan expense ratio yang kompetitif dapat membantu memaksimalkan keuntungan investasimu.

Sebagai penutup, dengan memahami strategi investasi yang tepat, kamu bisa memilih reksa dana campuran terbaik yang sesuai dengan tujuan finansialmu dan meraih hasil investasi yang optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index