JAKARTA - Dalam acara Retreat di Magelang, Jawa Tengah, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan arahan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dengan fokus utama pada sektor pertanian. Pesan ini diumumkan oleh Bupati Barito Kuala (Batola), H Bahrul Ilmi, dalam sebuah siaran pers pada hari Minggu.

Selama pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya meningkatkan potensi ekonomi masyarakat di sektor pertanian. "Pesan yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia adalah bagaimana kita membangkitkan ekonomi, khususnya ekonomi masyarakat di sektor pertanian. Insya Allah kita akan bekerjasama saling bahu-membahu," ujar H Bahrul Ilmi.

Pemkab Batola berencana untuk memanfaatkan arahan ini dalam mengembangkan potensi daerah. Hampir 80 persen wilayah Batola adalah area pertanian, sementara sekitar 20 persen lainnya merupakan wilayah perkebunan. Oleh karena itu, fokus pada sektor pertanian diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.

Tidak hanya berkutat pada sektor pertanian, Bupati Bahrul Ilmi juga menekankan pentingnya mengatasi permasalahan sosial lainnya, seperti kemiskinan dan stunting. Ia mengajak masyarakat Batola untuk secara kolektif berjuang melawan kemiskinan dan mengentaskan stunting. "Jangan ada lagi anak-anak kita ke depan mengalami stunting. Kita nolkan dan berupaya dengan gerakan pangan nasional ini. Insya Allah, saya yakin kita bisa berhasil memperjuangkannya bersama-sama," tambah Bupati.

Bupati Batola juga menyatakan bahwa pertemuan di Magelang memberikan banyak hikmah dan motivasi untuk pembangunan daerah ke depannya. "Dalam perjalanan di Magelang ini banyak hikmah yang sangat baik sekali kita ambil. Semangat ini sebagai modal kita untuk menunjukkan kepada Presiden nanti," tegasnya.

Presiden Prabowo direncanakan akan kembali mengadakan pertemuan di Magelang pada akhir tahun 2026. Oleh karena itu, H Bahrul Ilmi berkomitmen untuk menjadikan periode dua tahun ke depan sebagai momentum untuk menunjukkan perubahan dan perkembangan signifikan di Batola. "Dalam waktu dua tahun ini kita akan berjuang sama-sama menunjukkan perkembangan dan perubahan. Karena seluruh Indonesia, provinsi-provinsi berjuang untuk menampilkan kelebihannya dan terpenting seluruh unsur pemerintah bersama-sama memikul harapan-harapan ini agar kita sukseskan bersama,” tandasnya.

Kepulangan Bupati Batola dan Wakil Bupati Batola, Herman Susilo, dari Magelang disambut oleh Plh Sekretaris Daerah, Fuad, dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di rumah jabatan bupati.

Dengan arahan baru dari Presiden Prabowo ini, pemerintah daerah Batola diharapkan dapat bergerak lebih aktif dalam memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. Fokus pada pertanian ini sejalan dengan potensi wilayah Batola yang didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan.

Akses ke sumber daya pertanian yang lebih baik, dukungan teknologi dan pelatihan petani diharapkan akan menjadi pilar penting dalam implementasi strategi ini. Dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan Batola dapat menjadi contoh sukses transformasi sektor pertanian di tanah air.

Arahan dan strategi ini sejalan dengan visi nasional untuk meningkatkan kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan sinergi yang baik, diharapkan langkah ini akan berkontribusi signifikan pada pencapaian beberapa target besar nasional di bidang ekonomi dan sosial.

Kehadiran Presiden dalam acara ini memperlihatkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung kebangkitan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di daerah seperti Batola.

Secara keseluruhan, pesan Presiden Prabowo diharapkan dapat menggugah semangat pemda dan masyarakat Batola dalam memanfaatkan potensi lokal secara maksimal, menurunkan angka stunting, serta mengurangi tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat, cita cita menuju kesejahteraan bersama bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai.