Kuliner

Rumah Ampyang Jawa Lebih dari Sekedar Kuliner, Melainkan Wisata Edukatif yang Menarik

Rumah Ampyang Jawa Lebih dari Sekedar Kuliner, Melainkan Wisata Edukatif yang Menarik
Rumah Ampyang Jawa Lebih dari Sekedar Kuliner, Melainkan Wisata Edukatif yang Menarik

JAKARTA – Rumah Ampyang Jawa, terletak di Tegal Asri Kabupaten Karanganyar, bukan hanya sekedar pabrik ampyang biasa. Di bawah kepemimpinan Ali Danan Faatir, destinasi ini berkembang menjadi pusat wisata ekonomi kreatif yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga menawarkan pengalaman edukatif bagi para pengunjungnya.

Dengan banyaknya destinasi wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar, Ali Danan Faatir melihat peluang besar untuk mengembangkan usaha produksinya menjadi sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat. "Tidak hanya produksi ampyang saja, tapi bagaimana bisa berkembang menjadi wisata edukatif yang ada di Karanganyar," kata Ali Danan Faatir dalam sebuah wawancara pada program Mozaik Indonesia Berjaringan Korwil XI yang disiarkan RRI Surakarta, Jumat, 28 Februari 2025.

Rumah Ampyang Jawa, Dari Pemikiran Kreatif ke Realisasi

Rumah Ampyang Jawa ini berdiri sejak tahun 2016. Ali Danan Faatir, pemiliknya, terinspirasi dari kegemarannya sejak kecil mengonsumsi kacang kacangan. Dia melihat potensi besar dalam produk tradisional ini dan kemudian mengembangkan bisnis ampyang yang menghadirkan beragam pilihan rasa. "Ampyang Jawa ini bervariasi rasanya, tidak hanya original manis, tapi beberapa variasi termasuk rasa pedas, ini juga menjadi inovasi untuk memproduksi Sambel pecel," jelas Ali.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik produk, tetapi juga membuka pintu bagi interaksi yang lebih erat antara produsen dan konsumen. Di Rumah Ampyang Jawa, pengunjung dapat terlibat langsung dalam proses produksi ampyang, membuat setiap kunjungan menjadi pengalaman edukatif yang tak terlupakan.

Peningkatan Ekonomi Lokal dan Peluang Kerja

Sejak didirikan, Rumah Ampyang Jawa telah menjadi sumber ekonomi penting bagi masyarakat setempat. Ali Danan Faatir menjelaskan bahwa usahanya ini mampu menyerap tenaga kerja lokal dengan mempekerjakan 15 pegawai. Setiap harinya, mereka bisa memproduksi hingga 1000 pack ampyang, yang masing masing packnya berisi 12 potong ampyang. Produk ini memiliki daya tahan lama, bertahan hingga 6-8 bulan, dan dijual dengan harga terjangkau, yakni 12.000 rupiah per pack.

Keberhasilan bisnis ini tidak hanya terlihat dari jumlah produksi, tetapi juga dari omzet yang dihasilkan. "Ampyang dapat menghasilkan omset kurang lebih dari 125 juta dalam sebulannya," ujar Ali Danan dengan bangga.

Wisata Edukatif, Sebuah Daya Tarik Tersendiri

Pemilihan konsep wisata edukatif ini tidak lepas dari pemikiran strategis untuk merangkul lebih banyak pengunjung. Paket wisata edukatif yang ditawarkan memungkinkan para pengunjung untuk lebih mengenal dan memahami proses pembuatan ampyang, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pencampuran, hingga pengemasan. Dengan demikian, mereka mendapatkan pelajaran berharga tentang industri rumahan yang berkelanjutan.

Pengalaman hands on ini dirancang untuk semua kalangan, mulai dari siswa sekolah, keluarga, hingga para wisatawan mancanegara yang tertarik akan budaya dan produk lokal Indonesia. Rumah Ampyang Jawa memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk belajar dan menikmati proses kreatif di balik pembuatan camilan tradisional ini.

Masa Depan Rumah Ampyang Jawa

Ke depan, Ali Danan merencanakan untuk semakin memperluas jangkauan pasarnya serta meningkatkan kualitas produk. Inovasi berkelanjutan akan tetap menjadi pilar utama dari usahanya, sejalan dengan pengembangan lebih lanjut dari aspek wisata edukatif. "Kami berharap Ampyang Jawa tidak hanya dikenal di wilayah lokal tetapi dapat merambah ke pasar nasional dan bahkan internasional," ujar Ali.

Dengan kombinasi kreativitas, manajemen yang handal, dan kemauan untuk terus berinovasi, Rumah Ampyang Jawa berhasil menjadi contoh sukses wirausaha yang mengintegrasikan antara produk tradisional dengan konsep bisnis modern. Usaha ini menjadi inspirasi bagi banyak pebisnis muda di daerah lain untuk memanfaatkan potensi lokal dan menciptakan dampak positif bagi komunitas mereka.

Rumah Ampyang Jawa telah membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan eksekusi yang cermat, sebuah produk sederhana seperti ampyang dapat berkembang menjadi sebuah usaha yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomis tapi juga berkontribusi besar dalam pendidikan dan pelestarian budaya lokal. Ali Danan Faatir dan timnya menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas bisa mengubah cara pandang terhadap sesuatu yang tradisional dan sederhana menjadi peluang besar yang mendunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index