Korea

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Buka Program Pertukaran Guru ke Korea 2025

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Buka Program Pertukaran Guru ke Korea 2025
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Buka Program Pertukaran Guru ke Korea 2025

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan dibukanya program Indonesian-Korean Teacher Exchange (IKTE) 2025. Program ini merupakan pertukaran guru antara Indonesia dan Korea Selatan yang diinisiasi melalui kerjasama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikdasmen dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan. Pendaftaran akan berlangsung hingga 18 Maret 2025, memberikan kesempatan bagi para guru Indonesia untuk memperluas wawasan profesional mereka melalui pengalaman internasional.

Program pertukaran ini menawarkan pengalaman mengajar lintas budaya dengan mengirimkan guru-guru dari kedua negara ke beberapa sekolah di negara tujuan. Guru dari Korea Selatan akan menghabiskan sekitar enam bulan di Indonesia, menjalani program pelatihan penyesuaian lokal, sementara guru Indonesia akan berada di Korea Selatan selama tiga bulan untuk pengalaman yang serupa. Program ini tidak hanya untuk mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga menyebarluaskan beberapa nilai seperti toleransi, kewarganegaraan global, dan pemahaman akan keberagaman.

Peter Nasution, Direktur Ditjen GTK, menjelaskan pentingnya program ini dengan mengatakan, “Pertukaran ini bukan hanya tentang mengirim dan menerima guru, tetapi juga tentang membangun pemahaman budaya yang lebih mendalam dan mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea.”

Di Korea Selatan, para guru Indonesia akan mengajar dalam bahasa Inggris atau Korea, tergantung pada kebutuhan sekolah yang menjadi tuan rumah. Selain tugas mengajar, para guru ini juga diharapkan dapat mengenalkan budaya Indonesia melalui media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Diharapkan, ketika mereka kembali ke tanah air, para guru ini dapat menerapkan metode pembelajaran baru yang mereka pelajari, memperkaya proses belajar mengajar di sekolah asal mereka dengan cara yang lebih variatif, inovatif, dan efektif.

Fasilitas dan Tanggung Jawab

Kemendikdasmen menunjukkan komitmennya dengan menanggung berbagai biaya untuk para peserta program ini. Komponen yang dibiayai antara lain:

- Biaya pembuatan visa
- Tiket pesawat pulang-pergi Indonesia-Korea
- Akomodasi di Korea, yang dapat berupa asrama atau apartemen, disediakan oleh sekolah tuan rumah atau Asia Pacific Teacher Exchange for Global Education (APCEIU)
- Tunjangan bulanan untuk biaya hidup
- Asuransi kesehatan selama di Korea
- Pelatihan dan workshop untuk persiapan sebelum keberangkatan

Namun, para peserta diharapkan menanggung sendiri biaya pembuatan paspor dan kebutuhan pribadi tambahan. Mereka juga diharapkan untuk membawa media pembelajaran yang dapat memperkenalkan budaya Indonesia lebih menarik kepada siswa di Korea. Jika media tidak tersedia dari Indonesia, guru dapat mengajukan pendanaan dari sekolah di Korea untuk pembelian di sana.

Kriteria dan Syarat Pendaftaran

Bagi para guru yang berminat, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti program IKTE 2025 ini. Kriteria pendaftaran meliputi:

- Usia 30 hingga 45 tahun
- Berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau guru tetap yayasan (GTY)
- Memiliki minimal 5 tahun pengalaman mengajar pada tingkat SD, SMP, SMA, SMK
- Kemampuan berbahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan
- Memiliki energi, kreativitas, dan kemampuan interpersonal yang baik
- Memiliki reputasi atau keterampilan dalam seni tradisional Indonesia
- Sehat jasmani dan rohani serta tidak dalam kondisi hamil
- Memiliki pengalaman dalam forum internasional dan bersedia mengikuti program hingga selesai
- Mendapatkan izin dari pimpinan sekolah

Program ini juga dikhususkan untuk guru yang berasal dari provinsi tertentu seperti Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan beberapa lainnya termasuk bagian dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, serta Papua.

Dampak dan Harapan

Dengan adanya program pertukaran guru ini, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru mengenai pendidikan internasional tetapi juga dapat memberikan dampak signifikan dalam sistem pendidikan di Indonesia. "Kami berharap program ini menjadi jembatan bagi para guru untuk meningkatkan fleksibilitas dan kreativitas dalam pengajaran mereka," ungkap Rina Kartika, seorang pengamat pendidikan dari Universitas Indonesia.

Program IKTE menawarkan tidak hanya pengalaman belajar mengajar di negara yang berbeda secara budaya, tetapi juga cara pandang baru terhadap pendidikan global yang secara tidak langsung dapat menginspirasi pelaksanaan pendidikan di Indonesia menjadi lebih adaptif dan berpikiran terbuka.

Dengan beragam keuntungan dan pengalaman yang ditawarkan, Pertukaran Guru Indonesia-Korea 2025 menjadi inisiatif penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pengayaan metode pembelajaran yang lebih bervariasi, sekaligus membangun hubungan diplomatik yang lebih erat antara kedua negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index