Bursa

Fluktuasi Bursa: Wall Street Mixed, Sementara Pasar Eropa Menguat

Fluktuasi Bursa: Wall Street Mixed, Sementara Pasar Eropa Menguat
Fluktuasi Bursa: Wall Street Mixed, Sementara Pasar Eropa Menguat

JAKARTA - Pada hari Selasa, 11 Februari 2025, pasar saham di Wall Street menutup sesi perdagangan dengan hasil yang bervariasi. Indeks Nasdaq yang dominan di sektor teknologi menunjukkan pelemahan, sementara bursa saham Eropa mengalami penguatan yang cukup signifikan. Momentum ini dipicu oleh berbagai faktor global dan sentimen para investor yang terus bergerak dinamis.

Wall Street: Performa Beragam

Indeks Dow Jones Industrial Average, salah satu patokan utama pasar saham Amerika Serikat, berakhir dengan kenaikan sebesar 123,24 poin atau sekitar 0,28 persen, mengukuhkan posisinya pada level 44.593,65. Sementara itu, indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan tipis dengan hanya bertambah 2,06 poin, berhenti di level 6.068,5. Berlawanan dengan dua indeks tersebut, Nasdaq, yang dikenal dengan konsentrasi saham teknologinya, mengalami pelemahan sebesar 70,41 poin atau turun 0,36 persen ke posisi 19.643,86.

Pelemahan pada Nasdaq sebagian besar disebabkan oleh penurunan saham Tesla sebesar 6,3 persen. Hal ini terjadi di tengah kabar bahwa konsorsium yang dipimpin oleh CEO Tesla, Elon Musk, berencana mengakuisisi OpenAI dengan nilai fantastis mencapai US$97 miliar. "Langkah ini menunjukkan ambisi Musk dalam memperluas teknologi kecerdasan buatan, namun para investor tampaknya merespon dengan skeptis terkait dampaknya pada saham Tesla," ungkap seorang analis pasar.

Di sisi lain, saham Coca-Cola melambung 4,7 persen setelah mencatatkan pendapatan kuartal empat yang melampaui prediksi analis. Sedangkan Apple mengalami kenaikan 2,2 persen setelah mengabarkan rencana pengembangan fitur kecerdasan buatan baru untuk pengguna iPhone di Tiongkok, bekerja sama dengan Alibaba.

Sektor-Sektor Penggerak Pasar

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, delapan sektor mengalami penguatan, termasuk sektor kebutuhan primer konsumen yang naik 0,91 persen dan sektor energi yang bertumbuh sebesar 0,76 persen. Namun, sektor kebutuhan non-primer konsumen harus mencatatkan penurunan sebesar 1,2 persen.

Para investor kini menantikan pidato penting dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di hadapan House Financial Services Committee. Perhatian tertuju pada kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, dengan peluang sebesar 44 persen untuk pemangkasan tambahan di sepanjang tahun ini.

Pergerakan Emas dan Nilai Tukar Dolar

Harga emas berjangka di COMEX New York mengalami penurunan tipis sebanyak 0,1 persen menjadi US$2.932,6 per ons. Penurunan ini dipandang sebagai aksi ambil untung oleh para investor yang mengantisipasi pelemahan nilai tukar dolar, di mana indeks dolar AS merosot sebesar 0,37 persen.

Bursa Eropa: Kenaikan yang Solid

Sementara itu, bursa saham Eropa menunjukkan penguatan yang cukup kuat. Indeks STOXX 600, yang mencakup 600 perusahaan di seluruh Eropa, naik sebesar 0,2 persen, ditopang oleh lonjakan saham sektor perbankan. Di Inggris, indeks FTSE 100 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,11 persen menjadi 8.777,39 poin.

Di Jerman, indeks Dax 30 mengalami peningkatan signifikan sebesar 0,58 persen, menetap di level 22.037,83. Spanyol juga mencatat penguatan dengan indeks Ibex 35 naik sebesar 0,52 persen, mencapai 12.774,8 poin. Sementara itu, pasar saham Perancis, diwakili oleh indeks Cac 40, mencapai level 8.028,9 setelah meningkat 0,28 persen.

Pergerakan ini diikuti oleh pelemahan nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS yang berada di kisaran 1,2364 dolar AS per pound, serta sedikit melemah terhadap euro sebesar 0,15 persen ke level 1,199 euro per pound.

Selasa ini menunjukkan dinamika pasar global yang kompleks dengan Wall Street dan Eropa bergerak dalam arah yang berbeda. Kombinasi dari laporan kinerja perusahaan, rencana akuisisi besar, serta spekulasi terhadap kebijakan moneter memberikan nuansa tersendiri bagi para investor dalam mengambil keputusan. Pasar terus bergantung pada data ekonomi utama serta pernyataan dari otoritas moneter seperti Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk arah masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index