Kereta Api

Delegasi Internasional Kunjungi Stasiun Kereta Api Padang Panjang

Delegasi Internasional Kunjungi Stasiun Kereta Api Padang Panjang
Delegasi Internasional Kunjungi Stasiun Kereta Api Padang Panjang

JAKARTA - Minggu lalu, Stasiun Kereta Api Padang Panjang menjadi pusat perhatian internasional ketika 45 delegasi dari 15 negara yang tergabung dalam We Are Site Managers International Symposium mengunjungi lokasi bersejarah tersebut. Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenal keindahan arsitektur dan sejarah kota, tetapi juga menegaskan pentingnya Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) dalam kancah global.

Rombongan disambut hangat oleh jajaran pejabat Kota Padang Panjang, termasuk Sekretaris Daerah Sonny Budaya Putra, Asisten II Ewasoska, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul, serta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Nurasrizal. Kehadiran para pejabat lokal menegaskan komitmen pemerintah kota dalam memperkenalkan sekaligus melestarikan warisan budaya bagi pengunjung internasional.

Sekdako Sonny menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan ini. Ia menekankan bahwa momentum ini bukan hanya kesempatan memperkenalkan Kota Padang Panjang, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya WTBOS sebagai warisan budaya dunia. “Kami mengucapkan terima kasih karena rombongan We Are Site Managers International Symposium menyempatkan diri datang ke Stasiun Kereta Api Padang Panjang. Meskipun jadwal cukup padat, para delegasi tetap meluangkan waktu untuk melihat langsung salah satu warisan dunia yang ada di kota ini,” ujar Sonny.

Selain nilai budaya dan sejarah, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat perlindungan dan pengelolaan WTBOS. Rahmat Gino, Steering Committee We Are Site Managers International Symposium, menekankan makna strategis dari kunjungan ini. “Simposium ini berfokus pada penguatan hubungan kolaboratif antar pengelola situs dan praktisi warisan budaya. Dari pertemuan ini diharapkan lahir inisiatif yang dapat meningkatkan pemahaman internasional mengenai peran, tanggung jawab, tantangan, serta kerja sama antar pengelola situs warisan dunia,” jelasnya.

Agenda kunjungan ini juga menjadi pembuka sebelum para delegasi melanjutkan simposium di Kota Sawahlunto, yang dijadwalkan berlangsung hingga 28 Agustus 2025. Sebagai bagian dari sambutan, rombongan tidak hanya melihat sejarah dan arsitektur stasiun, tetapi juga diajak menikmati kuliner khas Padang Panjang, seperti Sate Mak Syukur, menambah pengalaman budaya yang kaya selama berada di Sumatera Barat.

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana warisan budaya dapat menjadi jembatan diplomasi dan kolaborasi internasional. Selain mendidik peserta tentang nilai sejarah, kunjungan seperti ini memperkuat kerja sama global dalam pengelolaan situs warisan dunia, sekaligus memberi kesempatan bagi kota-kota seperti Padang Panjang untuk menampilkan kekayaan lokalnya di panggung internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index