JAKARTA - Industri permesinan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Pada triwulan II tahun 2025, sektor ini mencatat pertumbuhan sebesar 18,75 persen, menjadi angka tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir. Kinerja positif ini mencerminkan semangat baru dalam pengembangan industri yang didorong oleh investasi dan dukungan kebijakan pemerintah.
Pendorong Utama Pertumbuhan Industri Mesin
Solehan, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian di Kementerian Perindustrian, mengungkapkan bahwa peningkatan signifikan tersebut tidak terlepas dari kenaikan belanja modal pemerintah yang mencapai 30,37 persen. Belanja modal yang lebih besar ini berperan penting dalam mendorong peningkatan produksi serta investasi di sektor industri mesin dan perlengkapannya.
“Kenaikan belanja modal ini berdampak langsung pada peningkatan produksi dan investasi,” jelas Solehan saat berbicara dalam Focus Group Discussion Industrial Research and Development di Bandung.
Optimisme terhadap Masa Depan Industri Manufaktur
Melihat performa tangguh tersebut, Solehan menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan sektor manufaktur masih memiliki ruang untuk terus dikembangkan. Kebijakan yang pro-industri menjadi faktor penting dalam mewujudkan potensi ini.
Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar dunia, dan penguasaan teknologi industri menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut. Transformasi digital dan otomatisasi dipandang sebagai strategi penting untuk meningkatkan daya saing industri nasional.
Digitalisasi dan Inovasi sebagai Kunci Keberlanjutan
Solehan menekankan bahwa langkah transformasi ini harus didukung dengan penguatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur digital, dan dorongan inovasi yang berkelanjutan. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan nilai tambah industri, tetapi juga memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Strategi ini harus diiringi penguatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur digital, serta dorongan inovasi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kolaborasi untuk Kemandirian Industri Nasional
Pemerintah terus mempercepat upaya kemandirian dalam produksi mesin dan peralatan industri. Hal ini dilakukan agar Indonesia memiliki fondasi kuat untuk industrialisasi yang berdaya saing tinggi.
Solehan menjelaskan bahwa langkah yang diambil melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga riset. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas manufaktur dalam negeri sehingga mampu memenuhi kebutuhan sektor prioritas serta mengurangi ketergantungan pada impor.
“Langkah kolaborasi ini untuk memastikan industri nasional mampu memproduksi alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan sektor prioritas. Selain itu, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan memperkuat daya saing produk di pasar domestik maupun global,” jelas Solehan.