Olahraga

Olahraga Jadi Pilar Pembangunan Pemuda di Kaltara

Olahraga Jadi Pilar Pembangunan Pemuda di Kaltara
Olahraga Jadi Pilar Pembangunan Pemuda di Kaltara

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan komitmennya yang kuat dalam mendorong pengembangan olahraga sebagai bagian dari pembentukan generasi muda yang sehat, berdaya saing, dan berprestasi. Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), langkah konkret mulai diambil dengan menggandeng sekolah-sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA untuk memperluas kegiatan ekstrakurikuler olahraga.

Dorongan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah Provinsi menyadari bahwa sekolah merupakan tempat strategis untuk membina potensi anak-anak muda, termasuk di bidang olahraga. Melalui pelibatan aktif sekolah, Dispora Kaltara berharap akan semakin banyak pelajar yang mendapat kesempatan menekuni berbagai cabang olahraga dan pada akhirnya mampu bersaing di level nasional.

Kepala Dispora Kaltara, Saiful Bachry, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong agar sekolah-sekolah dapat menambah jenis ekstrakurikuler olahraga yang belum tersedia. Hal ini khususnya ditujukan untuk cabang-cabang yang kerap dipertandingkan di ajang nasional seperti atletik, maraton, renang, takraw, tenis, sepeda, dan lainnya.

Menurut Saiful, masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas atau program ekstrakurikuler untuk cabang-cabang tersebut. Meski demikian, ia menekankan bahwa keterbatasan fasilitas seharusnya tidak menjadi penghalang utama. Pemanfaatan fasilitas olahraga umum di berbagai wilayah bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif.

"Sejauh ini ekstrakurikuler olahraga di sekolah sudah cukup baik tapi belum lengkap. Masih banyak juga cabor yang dipertandingkan di event nasional belum ada ekstrakurikulernya. Seperti atletik, maraton, sepeda, takraw, tenis, renang dan masih banyak lagi. Memang sejauh ini kendala kita pada fasilitas, tidak semua sekolah bisa menghadirkan semua fasilitasnya. Tapi ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas olahraga umum," ujarnya.

Saiful mencontohkan rencana pembangunan sport center di Tanjung Selor yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat latihan ekstrakurikuler. Demikian pula fasilitas-fasilitas umum di Tarakan, menurutnya sudah bisa digunakan untuk mendukung latihan bagi cabang-cabang olahraga tertentu seperti maraton atau olahraga jalan cepat.

"Seperti di Tanjung Selor nanti kan akan dibangun sport center itu nantinya bisa digunakan eskul sekolah latihan, begitu juga di Tarakan. Ada juga sebenarnya cabor yang memanfaatkan fasilitas umum seperti maraton itu bisa latihan di area stadion atau spot-spot joging," tambahnya.

Meski menyadari bahwa sekolah bukanlah institusi yang dikhususkan untuk mencetak atlet profesional, namun Saiful meyakini bahwa sekolah tetap memiliki peran strategis sebagai tempat awal lahirnya bakat-bakat muda. Ia menegaskan bahwa pelatihan yang diberikan di sekolah tidak perlu setara dengan pelatihan tingkat nasional. Yang terpenting, pelatihan dasar dapat dilakukan agar potensi siswa dapat mulai terlihat dan dikembangkan lebih lanjut.

"Memang betul sekolah tidak terfokus dalam pengembangan bakat olahraga, dalam hal ini memang ada sekolah khusus atlet yang fokus pada pengembangan. Tapi sekolah umum bisa menyelenggarakan pelatihan dasarnya saja dan tidak perlu fasilitas standar. Paling tidak dengan pelatihan dasar nantinya akan terlihat mana siswa yang memiliki bakat di cabor tertentu," katanya.

Upaya ini juga sejalan dengan visi Pemprov Kaltara untuk membentuk pemuda yang tidak hanya sehat secara fisik, namun juga inovatif dan kreatif. Melalui kegiatan olahraga, pelajar dilatih untuk memiliki kedisiplinan, kerja sama tim, serta semangat kompetitif yang sehat. Hal ini diharapkan akan mendukung terciptanya generasi muda yang siap bersaing di berbagai bidang, tidak hanya di olahraga semata.

Disisi lain, pelibatan aktif sekolah dalam pengembangan olahraga juga memiliki nilai tambah dalam membentuk iklim pendidikan yang lebih inklusif dan menyenangkan. Pelajar tidak hanya difokuskan pada aspek akademik, namun juga diberikan ruang untuk mengembangkan minat dan bakatnya di bidang non-akademik secara seimbang.

Dengan langkah-langkah ini, Dispora berharap akan terbentuk ekosistem olahraga yang lebih hidup di Kalimantan Utara. Ekosistem yang mencakup sekolah, fasilitas umum, dan pelatih olahraga diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan jalur pembinaan yang efektif dan berkelanjutan.

Tak hanya sampai di situ, ke depan Pemerintah Provinsi juga berencana terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas olahraga dan lembaga pendidikan tinggi, agar pengembangan olahraga di daerah ini menjadi semakin komprehensif. Dengan demikian, cita-cita untuk membawa nama Kalimantan Utara bersinar di panggung olahraga nasional bukanlah sekadar mimpi.

Melalui pembinaan sejak dini dan pendekatan yang menyeluruh, Provinsi Kaltara menegaskan bahwa olahraga bukan hanya tentang prestasi, tapi juga sarana penting dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index