Penerbangan

Penerbangan Baru Perkuat Akses Global Bali

Penerbangan Baru Perkuat Akses Global Bali
Penerbangan Baru Perkuat Akses Global Bali

JAKARTA - Bali kembali membuktikan posisinya sebagai salah satu simpul penting dalam peta penerbangan internasional. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan di tengah dinamika transportasi nasional. Sepanjang paruh pertama tahun ini, aktivitas angkutan udara, khususnya jalur internasional dari Bali, mencatatkan peningkatan signifikan baik dari jumlah penumpang, frekuensi penerbangan, hingga volume barang yang dikirimkan.

Pada Juni 2025 saja, penerbangan internasional dari Pulau Dewata mencapai 3.279 penerbangan, meningkat 0,95 persen dibandingkan Mei. Tak hanya itu, jumlah penumpang juga tumbuh sebesar 2,29 persen menjadi 682.896 orang. Lonjakan ini menggambarkan tingginya antusiasme wisatawan dan pelaku perjalanan bisnis terhadap Bali sebagai tujuan maupun titik keberangkatan utama.

Australia menjadi destinasi favorit dengan 171.254 penumpang berangkat ke negeri Kanguru. Setelah itu disusul Singapura sebanyak 134.242 penumpang, Malaysia 81.801, Uni Emirat Arab 40.142, dan Tiongkok 32.730 orang. “Keberangkatan penumpang didominasi oleh tujuan keberangkatan menuju Australia,” terang Kepala BPS Provinsi Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan dalam laporan terbarunya.

Pergerakan pesawat pun mencerminkan tren serupa. Australia menerima 969 penerbangan dari Bali, sedangkan Singapura 558 penerbangan, Malaysia 444, Thailand 199, dan Tiongkok 179 penerbangan. Secara tahunan, perkembangan ini menunjukkan peningkatan 10,74 persen untuk jumlah penerbangan dan 10,90 persen untuk penumpang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tak hanya penumpang, penerbangan internasional dari Bali juga menjadi jalur penting dalam pergerakan logistik. Volume barang dan bagasi yang dikirimkan pada Juni 2025 tercatat mencapai 11.322 ton, meningkat 1,59 persen dari bulan sebelumnya. Tiga negara tujuan utama pengiriman barang adalah Australia dengan 2.419 ton, Singapura 1.900 ton, dan UAE sebanyak 1.156 ton.

Jika ditarik ke periode yang lebih luas, yakni Januari hingga Juni 2025, jumlah penerbangan internasional dari Bali mencapai 19.063 unit. Ini menunjukkan peningkatan hampir 10 persen dari tahun sebelumnya. Dalam kurun waktu yang sama, jumlah penumpang internasional menembus angka 3,6 juta orang. Sementara itu, volume barang yang dikirimkan dari Bali mencapai 61.183 ton, naik 14,05 persen.

Sementara penerbangan internasional menunjukkan tren positif, kondisi sebaliknya terlihat pada jalur penerbangan domestik. Pada Juni 2025, jumlah penerbangan domestik turun 0,79 persen dibanding Mei menjadi 2.751 unit. Namun menariknya, penumpang justru mengalami kenaikan signifikan sebesar 7,18 persen menjadi 370.446 orang.

Untuk periode Januari hingga Juni 2025, jumlah penumpang domestik tercatat sebanyak 2.018.053 orang, mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. “Penumpang penerbangan domestik pada periode Januari-Juni 2025 tercatat sebanyak 2.018.053 orang, mengalami penurunan sebesar 10,63 persen dibandingkan periode Januari hingga Juni 2024,” ujar Hermawan.

Secara destinasi, Bandara Soekarno Hatta Jakarta menjadi rute paling padat dengan 1.137 penerbangan dan 181.337 penumpang. Disusul Surabaya dengan 59.817 penumpang. Namun beberapa rute mencatat penurunan jumlah penumpang, seperti Balikpapan, Lombok Praya, Surabaya, dan Jakarta meski skalanya relatif kecil.

Dari sisi logistik domestik, volume barang yang diangkut pada Juni 2025 mencapai 4.231 ton, meningkat 13,17 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan Juni tahun lalu, volume tersebut mengalami sedikit penurunan sebesar 4,88 persen. Dalam periode enam bulan pertama 2025, barang yang dikirim dari Bali lewat jalur udara domestik tercatat 23.375 ton, turun 8,44 persen dari tahun lalu.

Di luar jalur udara, pergerakan transportasi laut dari Bali juga mencatatkan tren yang bervariasi. Jumlah kapal yang berangkat dari pelabuhan di Bali pada Juni 2025 mencapai 12.945 unit, turun tipis 0,58 persen dari bulan sebelumnya. Penurunan terbanyak terjadi di Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Untuk penumpang kapal laut, tercatat 629.737 orang selama Juni, sedikit terkoreksi 2,09 persen dibandingkan Mei. Namun secara tahunan, jumlah ini justru menunjukkan peningkatan mencolok sebesar 30,93 persen dibandingkan Juni tahun sebelumnya. Ini menjadi indikator bahwa moda transportasi laut juga terus diminati, terutama oleh masyarakat domestik dan pelaku pariwisata lokal.

Angkutan barang via laut pada Juni 2025 tercatat 63.064 ton, turun 2,77 persen dari bulan sebelumnya. Namun secara tahunan, jumlah tersebut naik 11,25 persen. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun jalur laut mengalami fluktuasi bulanan, tetap ada pertumbuhan dalam konteks jangka panjang.

Secara keseluruhan, dinamika transportasi di Bali pada paruh pertama 2025 menggambarkan pemulihan yang solid dan pertumbuhan yang terkendali. Khususnya di sektor penerbangan internasional, peningkatan ini menjadi sinyal positif bagi ekonomi Bali, sektor pariwisata, serta industri logistik yang kian menggeliat. Geliat ini juga menunjukkan bahwa Bali tetap menjadi pintu gerbang utama Indonesia menuju pasar global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index