JAKARTA - Sebagai salah satu daerah yang akan menjadi sorotan internasional melalui ajang F1H2O, Kabupaten Toba terus bersiap menyambut momentum besar tersebut. Salah satu bentuk dukungan yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah melalui pelatihan yang diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Upaya ini diinisiasi oleh Perum LKBN ANTARA yang turut mengambil bagian dalam penguatan kapasitas ekonomi lokal.
Berlokasi di Renjana Cafe, Lumban Silintong, Balige, sebanyak 50 pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha di Kabupaten Toba mengikuti pelatihan yang fokus pada pengembangan usaha. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 2 Agustus 2025, dan menjadi salah satu langkah konkret dalam membantu para pelaku usaha agar lebih siap menghadapi peluang yang terbuka dari peningkatan pariwisata di daerah mereka.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman pelaku usaha terkait visualisasi produk dan konten digital. Dengan kemajuan teknologi dan tingginya penggunaan media sosial sebagai sarana promosi, kemampuan dalam menyampaikan nilai produk secara visual menjadi semakin penting. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta tidak hanya memahami konsep dasar digitalisasi, tetapi juga mampu mengaplikasikan strategi tersebut dalam pengembangan pasar mereka.
Jaka Sugiyanta Suryo, Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan IT Perum LKBN ANTARA, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen lembaga terhadap pengembangan UMKM daerah. "Mengingat Kabupaten Toba akan menjadi tuan rumah F1H2O pada Agustus ini, maka kita merasa perlu membantu teman-teman pelaku UMKM di Toba," ungkap Jaka di hadapan sejumlah wartawan.
Menurutnya, event internasional seperti F1H2O bukan hanya menjadi ajang promosi wisata, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mendorong produk lokal naik kelas. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu dibekali dengan keterampilan yang relevan agar dapat bersaing dan mengambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata.
Tak hanya memberikan pelatihan, Perum LKBN ANTARA juga menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan penaburan 3.000 ekor benih ikan mas di Danau Toba. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk respon atas kabar mengenai banyaknya ikan yang mati beberapa waktu lalu di kawasan danau tersebut.
"Beberapa hari lalu kita baca berita soal banyaknya ikan yang mati di Danau Toba, maka kita pikir perlu mengganti ikan yang mati itu dengan menabur bibit yang baru," lanjut Jaka Sugiyanta Suryo. Menurutnya, keberlangsungan ekosistem di Danau Toba juga berperan penting dalam menunjang sektor pariwisata dan kehidupan masyarakat sekitar.
Kegiatan pelatihan dan aksi pelestarian lingkungan tersebut mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Toba. Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang diberikan oleh Perum LKBN ANTARA. Baginya, pelatihan ini bukan hanya menjadi momen belajar, tetapi juga bukti konkret sinergi antara lembaga nasional dengan daerah.
"Terima kasih dan apresiasi kami yang setinggi-tingginya kepada Perum LKBN ANTARA atas pelaksanaan kegiatan ini di Kabupaten Toba," ucap Wakil Bupati dalam sambutannya. Ia menilai, kegiatan semacam ini memberikan energi baru bagi pelaku UMKM di Toba yang kini mulai melihat peluang usaha dari kacamata yang lebih luas.
Lebih lanjut, Wakil Bupati mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Ia mengingatkan bahwa ilmu yang diberikan dalam kegiatan tersebut akan memberikan dampak jangka panjang terhadap kemajuan usaha mereka. “Jadi tidak sekadar hanya ngumpul-ngumpul. Jangan datang hanya karena uang transport, karena pengetahuan yang ditabur di sini jauh lebih berharga,” pesannya kepada para peserta.
Dalam kesempatan itu pula, Wakil Bupati menegaskan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha. Menurutnya, UMKM di Toba harus saling menguatkan dan membuka diri terhadap masukan agar pertumbuhan usaha tidak berjalan sendiri-sendiri. Ia percaya bahwa keberhasilan pelaku UMKM akan menjadi bagian dari keberhasilan daerah dalam memanfaatkan momentum F1H2O yang akan digelar.
Kegiatan pelatihan ini bukan hanya menjadi sarana berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang bertemu antar pelaku usaha yang dapat memperluas jejaring dan kerja sama. Keberadaan pelatihan ini diharapkan dapat mendorong inovasi baru yang lahir dari hasil diskusi dan tukar pengalaman antar peserta.
Secara keseluruhan, langkah yang diambil Perum LKBN ANTARA dalam mendukung pelaku UMKM di Toba menunjukkan bahwa dukungan terhadap sektor usaha kecil tidak selalu harus dalam bentuk pembiayaan. Penyediaan pelatihan dan edukasi yang relevan dengan kebutuhan lapangan bisa menjadi dorongan besar bagi pelaku usaha lokal.
Kehadiran pelatihan ini membuktikan bahwa pengembangan UMKM tidak lepas dari semangat kolaborasi antar berbagai pihak. Ketika institusi nasional, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dapat bersinergi, maka penguatan ekonomi lokal bukanlah hal yang mustahil.
Dengan persiapan yang semakin matang, UMKM Toba kini memiliki bekal tambahan untuk menyambut event F1H2O dengan optimisme baru. Momentum ini diharapkan bukan hanya memberi sorotan sesaat bagi Kabupaten Toba, tetapi juga menjadi titik awal bagi peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal secara berkelanjutan.