JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern, muncul sebuah fenomena sosial yang semakin umum dialami oleh masyarakat Indonesia, yakni menjadi bagian dari generasi sandwich. Istilah ini merujuk pada kelompok individu yang memikul tanggung jawab ganda: membiayai kebutuhan orang tua di usia senja sekaligus memenuhi kebutuhan anak-anak mereka sendiri. Kombinasi tanggung jawab ini menciptakan tekanan finansial yang tidak ringan.
Laporan PINA Indonesia menggarisbawahi kenyataan ini dengan data mencolok: hampir 8 dari 10 penduduk Indonesia kini tergolong dalam kategori generasi sandwich. Tak hanya menanggung kebutuhan dua generasi, mereka juga dihadapkan pada tekanan akibat biaya hidup yang terus meningkat, sementara kesiapan finansial masih tergolong rendah.
Di tengah kondisi ini, stabilitas keuangan menjadi isu sentral. Banyak yang akhirnya kesulitan mengelola keuangan harian dan terpaksa berutang demi bertahan. Survei YouGov 2025 menunjukkan bahwa 62 persen dari generasi sandwich pernah meminjam uang dalam setahun terakhir. Situasi ini mempersempit ruang untuk menabung atau berinvestasi, karena penghasilan lebih banyak digunakan untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Melihat tantangan tersebut, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), sebagai bagian dari holding BUMN IFG yang berfokus pada asuransi, penjaminan, dan investasi, memandang pentingnya hadir untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi keluarga Indonesia, khususnya bagi mereka yang masuk dalam generasi sandwich.
Menurut Direktur Bisnis Individu IFG Life, Fabiola Noralita, tantangan keuangan yang dihadapi generasi ini tidak cukup hanya dijawab dengan penghematan. "Tantangan ini tidak cukup diatasi hanya dengan berhemat. Diperlukan strategi pengelolaan risiko yang menyeluruh, termasuk perlindungan jiwa dan kesehatan yang tepat," ujarnya dalam keterangan resminya.
Lebih dari sekadar menawarkan produk perlindungan, IFG Life juga berupaya menjadi mitra strategis dalam mewujudkan masa depan finansial yang seimbang dan aman. “Sebagai pemimpin di industri asuransi jiwa dan kesehatan, IFG Life berkomitmen hadir sebagai mitra yang menyediakan perlindungan komprehensif serta edukasi finansial yang relevan,” imbuh Fabiola. Ia meyakini bahwa dengan perencanaan yang tepat, generasi sandwich tetap bisa meraih impian pribadi sekaligus menjaga kesejahteraan keluarga.
Menghadapi realitas sebagai bagian dari generasi sandwich memang tidak mudah. Namun, dengan langkah pengelolaan finansial yang tepat, tantangan ini dapat dihadapi secara lebih terstruktur. Salah satu pendekatan yang dianjurkan adalah dengan menyusun perencanaan keuangan yang menyeluruh dan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Langkah pertama adalah menyusun anggaran yang mencakup semua kebutuhan keluarga, mulai dari kebutuhan pribadi, pasangan, anak-anak, hingga orang tua. Mencatat secara detail semua pengeluaran dan pemasukan membantu menciptakan peta keuangan yang akurat. Dengan anggaran tersebut, seseorang dapat menilai secara realistis mana kebutuhan yang mendesak dan mana yang masih bisa ditunda.
Selain menyusun anggaran, penting untuk berdiskusi terbuka dengan anggota keluarga terkait kondisi dan batas kemampuan finansial. Keterbukaan ini dapat menghindarkan seseorang dari tekanan psikologis akibat merasa harus selalu memenuhi permintaan dari berbagai pihak. Dalam jangka panjang, komunikasi yang jujur tentang keuangan justru bisa memperkuat hubungan dan menciptakan kesadaran kolektif.
Langkah berikutnya adalah merancang perencanaan jangka panjang, seperti menyiapkan dana darurat, tabungan pendidikan anak, pensiun, dan warisan. Hal ini tidak hanya mencerminkan kesiapan menghadapi masa depan, tetapi juga menciptakan rasa aman dan kepastian bagi seluruh anggota keluarga.
Salah satu elemen penting dalam perencanaan jangka panjang adalah kepemilikan proteksi, terutama asuransi jiwa dan kesehatan. Perlindungan ini menjadi tameng utama saat risiko tak terduga seperti penyakit serius atau kecelakaan terjadi. Tanpa perlindungan tersebut, kondisi keuangan keluarga bisa terguncang drastis.
IFG Life sendiri memberikan akses yang semakin luas terhadap produk-produk proteksi dengan premi yang terjangkau. Misalnya, produk IFG LifeCOVER ditawarkan mulai dari Rp25.000 per bulan. Dengan biaya tersebut, keluarga dapat memperoleh perlindungan menyeluruh yang tidak membebani anggaran harian. Pilihan ini menjadi solusi nyata bagi generasi sandwich yang ingin tetap memiliki pertahanan keuangan meski berada dalam tekanan tanggung jawab yang besar.
Selain proteksi dan perencanaan, edukasi keuangan juga menjadi faktor penting. Tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga. Mengajak anak memahami konsep dasar keuangan sejak dini dapat menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab. Misalnya, mengenalkan konsep menabung, membuat daftar kebutuhan, atau pentingnya dana darurat.
IFG Life turut mengambil peran dalam mendorong literasi keuangan keluarga Indonesia. Berbagai tips dan edukasi praktis disampaikan untuk membantu masyarakat lebih memahami cara menjaga keuangan tetap sehat dan berdaya tahan. Dengan semakin banyak orang yang paham bagaimana mengelola risiko dan menyusun rencana, maka tekanan sebagai generasi sandwich bisa dikurangi.
Menjadi bagian dari generasi sandwich memang merupakan tantangan tersendiri, namun bukan berarti tidak ada jalan keluar. Dengan pendekatan holistik yang mencakup perencanaan, proteksi, dan edukasi, masa depan yang lebih stabil secara finansial bukanlah sekadar harapan. Sebaliknya, ini bisa menjadi kenyataan yang diraih bersama selangkah demi selangkah.