JAKARTA - Menyiapkan lulusan agar siap bersaing di pasar kerja global bukan lagi sekadar visi, tetapi telah menjadi langkah konkret yang diambil oleh berbagai institusi pendidikan tinggi, termasuk Cyber University. Komitmen itu diwujudkan melalui program Edutrip bertema Build Your International Network, yang mengajak mahasiswa menjelajahi Singapura dan Malaysia, sekaligus membuka cakrawala baru dalam memahami lanskap karier internasional.
Perjalanan edukatif ini bukan sekadar wisata akademik. Para peserta diajak langsung menyelami dinamika dunia kerja di pusat-pusat inovasi dan teknologi Asia Tenggara. Dari interaksi di universitas kelas dunia hingga kunjungan ke perusahaan digital terkemuka, program ini dirancang untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga adaptif dan siap bersaing di tengah perubahan global.
Rombongan memulai perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura. Setibanya di Changi Airport, mahasiswa langsung disambut oleh atmosfer futuristik Jewel Changi ikon arsitektur modern yang memadukan konsep bandara kelas dunia dengan destinasi wisata berteknologi tinggi. Pengalaman pertama ini menjadi pemantik semangat sebelum mereka memulai agenda edutrip secara intensif.
Destinasi utama mereka adalah Nanyang Technological University (NTU), salah satu universitas terkemuka di dunia dalam bidang riset digital dan teknologi. Di sana, mahasiswa tidak hanya mendengarkan pemaparan mengenai kultur akademik dan peluang studi lanjut, tetapi juga diajak berdialog langsung dengan para akademisi mengenai arah dan tantangan dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.
Namun, pengalaman paling menarik datang saat kunjungan ke Glints, sebuah platform karier digital yang telah menancapkan eksistensinya di pasar internasional. Di sinilah wawasan para mahasiswa benar-benar diuji dan diperluas. Mereka diperkenalkan pada tren karier masa depan, transformasi digital dalam dunia kerja, serta keterampilan yang kini dianggap krusial dalam menghadapi era industri berbasis data dan teknologi.
Menurut penjelasan dari tim Glints, dunia kerja saat ini mengarah pada sistem yang semakin agile dan kolaboratif. Karyawan dituntut memiliki keterampilan adaptif, mampu bekerja lintas budaya, serta mampu membaca dinamika pasar yang berubah dengan cepat. Pendekatan kerja berbasis data, pemanfaatan AI, dan fleksibilitas menjadi nilai tambah yang harus dikuasai sejak dini.
Pengalaman itu memberikan inspirasi baru bagi para peserta, yang sebagian besar tengah mempersiapkan diri menghadapi tantangan pascakuliah. “Melalui kunjungan ini, mahasiswa Cyber University tak hanya belajar tentang akademik, tapi juga mulai membangun pemahaman karier global dengan startup yang sudah go internasional,” ungkap Hernita Arianty, Koordinator Edutrip Program Cyber University.
Ia menegaskan bahwa exposure terhadap perusahaan seperti Glints sangat penting dalam membentuk mindset global di kalangan mahasiswa. Selain mempelajari sistem kerja perusahaan digital, mereka juga menyadari pentingnya membangun jejaring internasional sejak masih berada di bangku kuliah.
Usai sesi edukatif tersebut, rombongan mahasiswa menikmati waktu luang dengan mengunjungi ikon-ikon kota Singapura seperti Merlion Park dan Gardens by the Bay. Aktivitas ini memberi mereka pengalaman seimbang antara pembelajaran dan relaksasi, serta memperkaya pemahaman tentang kehidupan urban di negara maju.
Perjalanan belum selesai. Dari Singapura, rombongan melanjutkan agenda ke Malaysia melalui jalur darat menuju Johor Bahru. Di sana, mahasiswa akan menjalani serangkaian kegiatan lanjutan yang dirancang untuk memperkaya wawasan lintas negara dan lintas sektor.
“Program Edutrip ini merupakan wujud nyata komitmen Cyber University sebagai Kampus Fintech Pertama di Indonesia dalam membekali mahasiswanya dengan pengalaman global, penguatan soft skills, serta jaringan internasional yang relevan dengan tantangan dunia kerja modern,” tambah Hernita.
Langkah Cyber University ini menandai pentingnya peran kampus dalam memfasilitasi transisi mahasiswa dari dunia pendidikan ke dunia profesional secara komprehensif. Tidak hanya menyiapkan kemampuan akademik, tetapi juga membentuk mentalitas global, keterampilan komunikasi lintas budaya, hingga kemampuan membangun jejaring internasional.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin mendisrupsi tatanan kerja konvensional, para lulusan perguruan tinggi dituntut tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga kecakapan yang mampu menjawab tantangan zaman. Program seperti Edutrip ini menjelma menjadi jembatan strategis yang menghubungkan idealisme kampus dengan realitas dunia industri.
Para mahasiswa kini kembali ke tanah air tidak hanya membawa oleh-oleh atau kenangan, tetapi juga semangat baru dan inspirasi karier yang lebih luas. Mereka belajar langsung dari lingkungan yang nyata, dari perusahaan yang hidup dalam ekosistem global, dan dari negara-negara yang telah lebih dulu memanfaatkan teknologi sebagai kekuatan ekonomi.
Edutrip ke Singapura dan Malaysia ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan pemikiran menuju kesiapan menghadapi dunia yang semakin terbuka dan penuh persaingan. Dan di tengah perubahan tersebut, satu hal yang pasti: masa depan karier yang cemerlang dimulai dari langkah-langkah kecil yang berani, seperti yang telah ditempuh para mahasiswa Cyber University.