Pengertian Atap Bitumen, Jenis, Kelebihan, dan Harganya

Pengertian Atap Bitumen, Jenis, Kelebihan, dan Harganya
pengertian atap bitumen

Pengertian atap bitumen adalah jenis atap yang menjadi salah satu elemen penting dalam struktur bangunan, terutama rumah. 

Atap ini mulai banyak diminati karena memiliki tampilan yang elegan dan modern. Penggunaan atap bitumen sering dijumpai di wilayah perkotaan. Material atap bitumen memiliki komposisi yang mirip namun tidak sama dengan genteng tanah liat. 

Hal ini disebabkan karena atap bitumen dibuat dari berbagai bahan alami yang memberikan kekuatan serta daya tahan penting untuk menjaga kestabilan bangunan. 

Dengan demikian, pengertian atap bitumen mencakup fungsinya sebagai penutup bangunan yang kuat sekaligus estetis.

Pengertian Atap Bitumen

Pengertian atap bitumen adalah jenis atap yang terbuat dari bahan utama aspal atau bitumen, yaitu cairan aspal yang merupakan hasil gabungan hidrogen dan hidrokarbon dengan sedikit kandungan sulfur, klor, serta oksigen. 

Meskipun aspal tampak padat pada suhu ruang, sebenarnya memiliki sifat sangat kental dan fleksibel. Atap bitumen dibuat dengan menambahkan beberapa bahan kuat seperti fiberglass, alga coating, dan pasir batu untuk memperkuat komposisinya. 

Proses pembuatannya melibatkan pemanasan dan penekanan tinggi sehingga menghasilkan atap yang kuat, lentur, dan tahan patah. Karena itulah atap ini juga dikenal dengan sebutan genteng aspal atau atap aspal.

Sejarah Pembuatan Atap Bitumen

Atap bitumen telah digunakan sejak beberapa dekade yang lalu, dengan pengembangannya dimulai pada tahun 1893. 

Pada awal abad ke-20, penggunaan atap ini mulai menyebar di Amerika Serikat, yang menyebabkan produksi genteng meningkat pesat hingga mencapai 11 juta pada tahun 1939. 

Namun, pada periode tersebut, atap bitumen belum dilengkapi dengan perekat yang sempurna antar genteng. Baru pada tahun 1950, teknologi perekat untuk mengikat genteng mulai diterapkan dalam proses produksi. 

Sepuluh tahun setelahnya, produksi atap semakin maju dengan penambahan berbagai bahan seperti fiberglass, sehingga penghuni rumah memiliki lebih banyak pilihan dalam memilih tipe atap bitumen.

Jenis Atap Bitumen

Berikut ini beberapa variasi dan model atap bitumen yang bisa dipilih sesuai kebutuhan konstruksi bangunan:

Atap bitumen bergelombang

Model atap ini memiliki pola bergelombang dan sangat sesuai untuk digunakan pada atap rumah. Bahan dasarnya terbuat dari serat selulosa yang membuatnya tahan terhadap korosi dan karat.

Genteng bitumen tipe tile

Genteng ini memiliki bentuk menyerupai ubin kotak. Komposisinya merupakan campuran berbagai bahan seperti aspal, granul, pasir batu, fiberglass, dan alga coating. Atap jenis ini ideal untuk bangunan dengan desain sederhana namun tetap kuat.

Atap shingles datar

Atap jenis shingles flat memiliki permukaan yang rata. Material pembuatnya meliputi fiberglass, aspal, pasir batu, serta alga coating. Produk ini dikenal kuat dan memiliki daya tahan yang baik terhadap kerusakan.

Tipe-tipe Atap Bitumen di Pasaran

Berikut ini adalah beberapa jenis atap bitumen yang biasa ditemukan di pasaran:

Tipe Shingles GAF

Nama tipe ini berasal dari perusahaan pembuat atap terbesar di Amerika Serikat. Produk ini dikenal tahan terhadap perubahan musim dan cocok untuk berbagai bentuk atap, baik yang datar maupun bergelombang. 

Atap shingles GAF dapat digunakan pada atap dengan bentuk perisai, pelana, bahkan dome atau kerucut. Karena memiliki sifat elastis dan mampu mencegah kebocoran, jenis ini memberikan hasil desain atap yang optimal.

Tipe Shingles Cana

Atap tipe ini unggul dalam hal presisi, sehingga pemasangannya tampak lebih rapi dibandingkan tipe lain. Seluruh bagian atap bersifat self-adhesive, memberikan ketahanan yang lebih baik. 

Selain itu, shingles Cana hadir dalam berbagai model yang dapat menyesuaikan dengan berbagai bentuk atap rumah dan tahan terhadap segala kondisi cuaca. 

Ukurannya yang sangat presisi membuat hasil pemasangan lebih rapi dan tersedia dalam beberapa pilihan warna menarik.

Tipe Ondura

Ondura merupakan lembaran atap bitumen bergelombang yang dirancang khusus agar tahan terhadap cuaca ekstrem. Produk ini dibuat dari lapisan tunggal serat organik yang dicampur dengan bitumen, diproses dengan pemanasan dan tekanan tinggi. 

Pola bergelombangnya membantu mempertahankan ketahanan dalam berbagai kondisi cuaca. Selain itu, pewarnaan atap menggunakan pigmen berkualitas yang membuatnya tahan terhadap paparan sinar ultraviolet.

Tipe Shingles CTI

Produk shingles CTI dibuat sesuai standar Eropa EN544 dan terus dikembangkan untuk memberikan kontribusi besar di bidang produk atap, khususnya di Korea dan pasar global. 

Atap ini dikenal kuat, tidak mudah sobek atau pecah, berkat kandungan aspal dan serat selulosa yang memperkuat strukturnya. Bentuknya bergelombang, tahan air, dan memiliki saluran udara khusus yang berfungsi mengurangi pengembunan. 

Dengan begitu, atap bitumen CTI cocok digunakan untuk menambah kesan elegan pada rumah.

Tipe Onduline

Atap Onduline merupakan produk dengan bentuk bergelombang yang juga sering dipakai sebagai penutup dinding. Materialnya kuat, ringan, dan tampil atraktif. Genteng ini memiliki sepuluh gelombang dan cukup populer di kalangan masyarakat. 

Terbuat dari serat organik yang dicampur dengan bitumen, produk ini melewati proses pemanasan dan pengepresan tinggi sehingga menghasilkan atap yang ringan namun kokoh. 

Pewarnaannya memiliki daya tahan baik terhadap sinar ultraviolet. Onduline telah dikembangkan selama lebih dari 50 tahun sehingga mampu bertahan dalam berbagai kondisi cuaca. 

Dengan sistem pewarnaan terbaik, lembaran atap ini tahan terhadap paparan sinar UV, menjadikannya produk unik yang ringan sekaligus kuat, cocok untuk berbagai jenis atap rumah.

Tipe Onduvilla

Onduvilla adalah material atap yang ringan dengan tekstur serupa Onduline. Bahan dasarnya terdiri dari fiber selulosa, bitumen, dan resin yang tahan terhadap tekanan dan panas. 

Teksturnya menyerupai genteng tanah liat. Kelebihan genteng ini terletak pada ketahanannya terhadap air, panas, dan cuaca ekstrem. Komposisinya menggunakan teknologi canggih serta sesuai standar European Norm EN 534. 

Oleh karena itu, Onduvilla dapat melindungi bangunan dari air, suhu tinggi, dan kondisi cuaca yang keras sekalipun.

Tipe Guttapral

Atap Guttapral memiliki bentuk bergelombang dan terbuat dari campuran bitumen selulosa atau aspal, resin, serta mineral tambahan yang memberikan stabilitas dimensi tinggi. 

Produk ini mudah dibentuk, fleksibel, lentur, dan tidak mudah pecah. Dikenal juga sebagai atap gutta, genteng ini memiliki 10 gelombang dan cocok untuk penutup atap yang ringan, tahan lama, kuat, serta ramah lingkungan. 

Bahan yang digunakan alami dengan warna natural seperti merah, cokelat, hijau, biru, dan hitam. Karena sifatnya yang lentur, tipe ini dapat diaplikasikan pada atap dengan bentuk melengkung.

Ukuran Atap Bitumen

Berikut ini adalah beberapa ukuran atap bitumen yang bisa digunakan untuk rumah tinggal:

  • Atap bitumen bergelombang memiliki lebar 95 cm, panjang 200 cm, ketebalan 0,3 cm, berat sekitar 6,5 kg, tinggi gelombang 4 cm, dan terdiri dari 10 gelombang.
  • Atap bitumen datar memiliki panjang 100 cm, lebar 33 cm, dengan exposure sebesar 13,4 cm, jumlah bundle mencapai 21, dan beratnya sekitar 11 kg per meter persegi.

Untuk jenis tile, ukuran umum atap bitumen adalah 28 cm x 100 cm dan 30 cm x 100 cm dengan ketebalan antara 2 sampai 3 mm.

Kelebihan Atap Bitumen

Berikut ini adalah beberapa keunggulan atap bitumen:

Memiliki ketahanan yang baik dan kuat

Atap bitumen terkenal dengan kekuatannya yang mampu menahan air, api, serta hembusan angin kencang. 

Dari segi penggunaan, material ini sangat menguntungkan terutama di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia yang kerap mengalami cuaca ekstrem.

Garansi pemakaian yang tahan lama

Biasanya, ketika membeli hunian, garansi penggunaan atap sudah termasuk. Atap bitumen memiliki masa pakai antara 20 hingga 30 tahun, sehingga sangat cocok untuk penggunaan jangka panjang. 

Tidak heran jika bangunan dengan spesifikasi tinggi memilih genteng ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman.

Berat ringan namun tahan benturan

Atap ini sering dibandingkan dengan konstruksi rumah berbahan baja ringan yang berkualitas, berbeda jauh dengan genteng keramik atau beton. 

Berat atap bitumen hanya sekitar 13 kg per meter persegi, sedangkan genteng keramik atau beton bisa mencapai 50-60 kg. 

Walaupun ringan, genteng ini kuat dan kokoh karena proses produksinya yang panjang serta melalui pemanasan intensif, sehingga sangat sesuai untuk digunakan pada rumah. 

Biasanya, pemasangan atap ini dikombinasikan dengan rangka baja ringan agar hasilnya lebih sempurna.

Ragam jenis dan variasi warna yang beragam

Jika memperhatikan detailnya, atap bitumen patut dijadikan pilihan karena menyediakan berbagai macam tipe dan warna yang sangat bervariasi, mengikuti tren terkini.

Pilihan warna yang banyak memungkinkan penyesuaian dengan desain eksterior rumah sehingga tampilan rumah menjadi serasi.

Tampilan sederhana namun tetap estetis

Meski secara visual desain atap ini terlihat sederhana, jika diamati lebih seksama, bentuknya sangat estetis dengan ukiran tegas dan garis lurus yang minimalis. 

Keindahan atap ini dapat dilihat jelas pada rumah-rumah minimalis bertingkat yang menggunakannya.

Fleksibel untuk berbagai tipe rumah dan gaya desain

Meski sering menjadi pilihan untuk rumah bergaya minimalis, atap bitumen juga mampu menyesuaikan dengan berbagai jenis bangunan. Material ini dapat dipasang pada rumah-rumah klasik atau tua yang memiliki nilai estetika tinggi. 

Selain itu, atap ini cocok untuk menciptakan suasana rumah dengan nuansa etnik yang kaya akan ekspresi emosional.

Mampu meredam suara dan memberikan kenyamanan

Suara hujan yang deras kadang mengganggu kenyamanan jika tidak cepat mereda. Penggunaan genteng bitumen sangat efektif dalam mengurangi kebisingan akibat hujan dan angin yang berasal dari luar rumah. 

Selain itu, jenis atap ini juga bisa menahan suara-suara dari luar sehingga membuat ruang dalam rumah lebih tenang.

Sifat lentur dan mudah menyesuaikan bentuk

Berbeda dengan genteng keramik atau beton yang sulit dipasang pada atap dengan sudut kemiringan tajam atau tidak biasa, genteng bitumen memiliki kelenturan yang tinggi. 

Karena sifatnya yang lentur, genteng ini bisa mengikuti bentuk atap dengan sudut yang ekstrem sekalipun, sehingga sangat cocok untuk desain atap yang unik atau curam.

Kekurangan Atap Bitumen

Selain keunggulan, genteng bitumen juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:

Harga relatif tinggi

Genteng bitumen biasanya dibanderol dengan harga yang cukup mahal karena kualitasnya yang unggul serta bahan pembuatnya berbeda dari genteng pada umumnya. 

Namun, harga tersebut sebanding dengan daya tahan yang bisa digunakan dalam waktu lama.

Pemasangan memerlukan keahlian khusus

Proses pemasangan genteng ini tidak bisa dilakukan sembarangan atau mudah seperti memasang genteng biasa. 

Tidak semua pekerja bangunan memiliki keterampilan yang memadai untuk memasang atap bitumen dengan rapi sehingga umur pakainya maksimal.

Biaya perawatan yang cukup besar

Perawatan genteng bitumen tergolong memerlukan biaya yang tidak sedikit dan juga waktu yang cukup banyak. Jika terjadi kerusakan, perbaikannya harus ditangani oleh tukang yang memiliki keahlian khusus di bidang ini. 

Oleh karena itu, sangat dianjurkan menggunakan tenaga ahli yang berpengalaman saat pemasangan atap bitumen. Selain itu, penting untuk menyesuaikan ukuran dan spesifikasi atap yang tepat sebelum pemasangan.

Membutuhkan perlengkapan instalasi yang lebih banyak

Pemasangan atap bitumen bukan sekadar “pasang langsung”, melainkan perlu ada penyesuaian pada konstruksi atap. 

Untuk memudahkan proses pemasangan, sebaiknya disiapkan multipleks baru dengan bahan khusus yang sesuai untuk digunakan bersama bitumen.

Cara Merawat Atap Bitumen

Berikut adalah tahapan perawatan atap bitumen:

Rutin membersihkan atap

Perawatan ini penting dilakukan supaya kotoran seperti sampah, lumut, dan benda lain tidak menumpuk di permukaan atap.

Menjaga kebersihan ventilasi

Lubang ventilasi pada atap harus selalu diperiksa dan dibersihkan agar tidak tersumbat oleh sampah yang dapat menimbulkan bau tidak sedap.

Melakukan pengecekan pada plafon

Saat melakukan perawatan dan pembersihan atap, perlu juga diperhatikan kondisi plafon rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran yang terjadi.

Perkiraan Harga per Lembar Atap Aspal atau Genteng Bitumen

  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Onduline = Rp. 125.000 – Rp. 240.000
  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Onduvilla = Rp. 40.000 – Rp. 190.000
  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Guttapral = Rp. 140.000 – Rp. 150.000
  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Ondura = Rp. 120.000 – Rp. 150.000
  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Shingles CTI = Rp. 115.000 – Rp. 150.000
  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Shingles GAF = Rp. 190.000 – Rp. 480.000
  • Atap aspal atau genteng bitumen tipe Shingles Cana = Rp. 135.000 – Rp. 140.000

Sebagai penutup, pengertian atap bitumen mencakup bahan penutup yang tahan lama, ringan, dan fleksibel, cocok untuk berbagai jenis bangunan serta desain atap.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index