Sembako

Sembako Mojokerto Naik Bawang dan Daging Jadi Perhatian

Sembako Mojokerto Naik Bawang dan Daging Jadi Perhatian
Sembako Mojokerto Naik Bawang dan Daging Jadi Perhatian

JAKARTA - Pergerakan harga sembako di sejumlah pasar tradisional Mojokerto menunjukkan dinamika yang cukup wajar. Beberapa komoditas mengalami kenaikan, seperti bawang merah dan daging sapi, sementara harga kebutuhan pokok lainnya terpantau stabil.

Kondisi ini menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah daerah, terutama dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok di tengah berbagai faktor yang memengaruhi harga pasar. Meski terjadi perubahan harga, secara umum situasi perdagangan sembako di Mojokerto masih tergolong kondusif.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis melalui platform informasi Disperindag Kabupaten Mojokerto, harga rata-rata sembako di awal pekan ini menunjukkan bahwa bawang merah dan daging sapi mengalami kenaikan, namun dalam batas yang masih dapat diterima pasar.

Harga bawang merah saat ini tercatat mencapai Rp 42.675 per kilogram, naik sebesar Rp 1.771 atau 4,33 persen dibandingkan pekan lalu yang berada di angka Rp 40.904 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi murni tercatat sebesar Rp 109.090 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp 2.232 atau 2,09 persen dari sebelumnya Rp 106.859 per kilogram.

Selain dua komoditas tersebut, sebagian besar harga sembako lainnya tidak menunjukkan perubahan signifikan. Harga beras IR.64 Premium, misalnya, masih berada di kisaran Rp 14.223 per kilogram, sedangkan beras IR.64 Medium stabil di angka Rp 13.044 per kilogram.

Komoditas lain seperti minyak goreng, telur, dan daging ayam juga terpantau dalam kondisi harga yang relatif stabil. Minyak goreng curah dijual Rp 17.958 per kilogram, sedangkan produk Minyakkita berada di harga Rp 17.074 per kilogram. Untuk telur ayam ras, harga tercatat sebesar Rp 26.883 per kilogram, sementara telur ayam kampung masih dijual Rp 3.265 per butir.

Kondisi ini memberikan gambaran bahwa ketersediaan barang di pasar masih cukup baik. Kenaikan harga pada beberapa komoditas utama, seperti bawang merah dan daging sapi, menjadi perhatian karena termasuk kebutuhan harian rumah tangga. Meski begitu, perubahan harga ini masih berada dalam kisaran wajar yang sering terjadi menjelang akhir bulan atau menghadapi musim tertentu.

Para pelaku pasar dan masyarakat umumnya telah memahami bahwa fluktuasi harga sembako adalah hal yang lumrah, mengingat banyak faktor yang memengaruhi pergerakan tersebut. Faktor cuaca, biaya produksi, distribusi, dan kebijakan pemerintah menjadi elemen penting yang memengaruhi harga barang kebutuhan pokok.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan harga di pasar-pasar tradisional secara berkala. “Kami memastikan pasokan barang tetap tersedia dan tidak ada kelangkaan. Jika ada kenaikan harga, kami lakukan koordinasi dengan pelaku distribusi untuk menjaga stabilitas pasar,” ujarnya.

Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai aspek. Salah satu faktor utama adalah dinamika permintaan dan penawaran. Ketika permintaan meningkat, sementara pasokan tetap atau menurun, maka harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah namun permintaan tidak mengalami peningkatan, harga bisa turun secara alami.

Selain itu, faktor cuaca ekstrem, seperti hujan deras yang berkepanjangan atau musim kemarau panjang, turut memengaruhi produksi hasil pertanian. Keterbatasan pasokan akibat cuaca kurang bersahabat bisa menyebabkan kenaikan harga, seperti yang terjadi pada komoditas bawang merah saat ini.

Kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, juga menjadi variabel penting. Perubahan dalam kebijakan impor, pemberian subsidi, pengaturan pajak, atau regulasi lainnya dapat berdampak langsung terhadap harga barang pokok. Misalnya, jika ada pembatasan impor pada komoditas tertentu, maka harga produk lokal bisa naik karena pasokan menjadi lebih terbatas.

Biaya produksi yang meningkat, termasuk harga pupuk, bahan bakar, serta upah tenaga kerja, juga berpengaruh terhadap harga sembako. Semakin tinggi biaya produksi, semakin besar pula kemungkinan harga jual mengalami penyesuaian.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah nilai tukar mata uang. Komoditas yang diimpor sangat sensitif terhadap fluktuasi kurs. Ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing, otomatis biaya impor meningkat, dan ini bisa berdampak pada harga jual barang di dalam negeri.

Tak hanya itu, inflasi dan kondisi ekonomi nasional juga menjadi bagian dari dinamika harga kebutuhan pokok. Ketika inflasi meningkat, maka daya beli masyarakat bisa terpengaruh, dan harga sembako pun menyesuaikan dengan situasi ekonomi tersebut.

Distribusi dan logistik menjadi titik krusial dalam rantai pasok. Masalah dalam transportasi, keterlambatan pengiriman, atau kendala distribusi lainnya bisa menyebabkan kelangkaan di pasar. Dalam situasi tersebut, harga barang pun bisa mengalami lonjakan.

Namun demikian, pemerintah daerah terus berupaya menjaga stabilitas harga melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya dengan meningkatkan koordinasi antarinstansi, memfasilitasi distribusi yang lebih efisien, dan memastikan program bantuan pangan tepat sasaran. Salah satu program yang tengah berjalan adalah distribusi beras ke 83.589 penerima manfaat di Kabupaten Mojokerto yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan menjaga daya beli mereka.

Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menekan gejolak harga sembako dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga terus mengajak masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong atau panic buying, karena pasokan saat ini masih dalam kondisi aman.

Dengan sinergi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, situasi pasar di Mojokerto diharapkan tetap terkendali. Kenaikan harga bawang merah dan daging sapi tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan, karena fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar yang wajar. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga demi mendukung kesejahteraan masyarakat Mojokerto secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index