JAKARTA - Keindahan alam Aceh Utara kembali mencuri perhatian dengan hadirnya destinasi wisata sungai yang unik dan menarik, yakni Pantai Bahagia. Meski bukan pantai dalam arti sebenarnya, kawasan wisata yang berada di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong ini ramai dijuluki "pantai" oleh masyarakat karena suasananya yang menyerupai tepian laut.
Kawasan ini semakin digandrungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Setiap akhir pekan, ratusan orang datang untuk menikmati kesegaran air sungai yang jernih serta panorama pedalaman yang masih asri. Lokasi ini menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati liburan singkat di tengah alam tanpa harus bepergian jauh ke pusat kota atau ke pesisir pantai yang sesungguhnya.
Daya tarik utama dari Pantai Bahagia adalah air sungainya yang berwarna putih jernih, mengalir tenang di sela-sela batu-batu besar yang menjadi tempat favorit para pengunjung untuk duduk atau sekadar berswafoto. Sungai ini juga cukup dangkal, menjadikannya tempat yang aman dan ramah bagi anak-anak dan keluarga untuk berenang tanpa takut terseret arus deras.
Akses menuju lokasi ini cukup mudah. Dari jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh, pengunjung hanya perlu menuju ke arah Simpang Cebrek, Kabupaten Aceh Utara. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan melewati jalan line pipa eks Exxon Mobil yang kini telah beraspal mulus. Setibanya di Cluster IV, pengunjung tinggal berbelok ke kanan dan mengikuti jalan hingga sampai ke kawasan Pantai Bahagia.
Menariknya, kawasan wisata ini tak hanya menawarkan keindahan alam dan aktivitas air, tapi juga menyediakan fasilitas penunjang yang memadai. Pengelola telah menyediakan wahana arung jeram sederhana, ban mobil bekas untuk mengapung di sungai, serta rompi pelampung yang bisa disewa dengan harga yang sangat terjangkau. Harga sewanya pun bersahabat, yakni Rp10.000 untuk pelampung dan Rp20.000 untuk ban.
Bagi mereka yang ingin sekadar menikmati suasana atau bersantai tanpa bermain air, tersedia pondok-pondok kecil di sepanjang tepian sungai yang bisa digunakan untuk beristirahat. Suasana yang tenang dan udara yang sejuk membuat tempat ini cocok untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari.
Pantai Bahagia juga menjadi contoh bagaimana wisata berbasis masyarakat bisa berkembang pesat. Destinasi ini pertama kali dibuka oleh seorang tokoh lokal bernama Hasan Nurdin, yang akrab disapa Rembo. Bersama warga lainnya, ia mengembangkan potensi sungai ini menjadi sebuah tempat wisata yang kini ramai dikunjungi.
Pengelola wisata, Sudirman, menuturkan bahwa keterlibatan masyarakat lokal menjadi salah satu kunci kesuksesan Pantai Bahagia. “Kami libatkan pemuda lokal, dan pedagang lokal. Agar bisa berjualan dan bekerja di wisata ini,” ujarnya. Ia menambahkan, rata-rata pengunjung yang datang mencapai 1.000 orang per hari, terutama di akhir pekan.
Tak hanya pengunjung dari Aceh Utara, banyak pula wisatawan yang datang dari daerah sekitar seperti Aceh Timur, Kota Langsa, Lhokseumawe, Bireuen, Gayo, hingga Kabupaten Aceh Tengah. Dengan biaya masuk yang sangat terjangkau, yakni Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil, wisata ini mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Antusiasme masyarakat terhadap destinasi ini turut mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata setempat, M Nasir, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif warga dalam membuka kawasan wisata ini. Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan terus mendukung pengembangan destinasi seperti ini melalui berbagai program, salah satunya adalah pembentukan kelompok sadar wisata.
“Kehadiran pemerintah dalam bentuk pembentukan kelompok sadar wisata, dan lain sebagainya. Bidang pariwisata sudah berbicara dengan pengelola wisata itu, intinya kita dukung seluruh destinasi wisata di Aceh Utara,” ujar M Nasir.
Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh masyarakat sekitar dalam mengelola Pantai Bahagia menjadi contoh yang patut diikuti oleh daerah lain. Selain memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan bagi pengunjung, destinasi ini juga menciptakan peluang kerja dan meningkatkan perputaran ekonomi di tingkat lokal.
Dengan terus meningkatnya kunjungan dan dukungan dari pemerintah, Pantai Bahagia berpotensi menjadi ikon wisata sungai di Aceh. Tak hanya menarik dari segi keindahan, tempat ini juga menyampaikan pesan penting tentang bagaimana pelestarian alam dan partisipasi masyarakat bisa berjalan seiring untuk menciptakan manfaat yang luas.
Pantai Bahagia membuktikan bahwa keindahan alam tak selalu harus berada di pesisir laut atau kawasan pegunungan. Sungai yang tenang dan jernih, bila dikelola dengan baik, juga bisa menjadi destinasi unggulan yang memberikan kebahagiaan dan harapan baru bagi masyarakat sekitarnya.