Panduan Cara Menggosok Gigi Anak dengan Baik dan Benar

Panduan Cara Menggosok Gigi Anak dengan Baik dan Benar
cara menggosok gigi anak

Cara menggosok gigi anak penting diajarkan sejak dini agar jadi rutinitas bersih-bersih gigi dan menjaga kesehatan mulut anak.

Kegiatan ini wajib dilakukan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang masih memiliki gigi. 

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, menyikat gigi harus dilakukan dengan teknik tertentu agar semua kotoran benar-benar terangkat dan tidak menimbulkan masalah gigi.

Namun, pada anak-anak, kegiatan membersihkan gigi kadang belum mudah dilakukan karena keterbatasan pengetahuan dan kesadaran mereka. 

Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting untuk mengenalkan dan membimbing cara menggosok gigi anak dengan benar. 

Proses pembelajaran ini bukan hanya bermanfaat sebagai edukasi kebiasaan hidup bersih, tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah terjadinya kerusakan gigi sejak dini.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Menggosok Gigi Anak?

Secara umum, membersihkan mulut anak sudah bisa dimulai sejak usia bayi, bahkan ketika giginya belum tumbuh. Mungkin sebagian orang tua bertanya-tanya, bagaimana mungkin membersihkan gigi jika gigi pun belum ada? Apakah itu tidak sia-sia? 

Pertanyaan semacam ini memang wajar muncul, tetapi penting diketahui bahwa menjaga kebersihan mulut sejak bayi memiliki pendekatan tersendiri. 

Caranya yaitu dengan menggunakan kain kasa atau waslap bersih yang telah dibasahi, lalu secara perlahan menyeka bagian gusi setelah bayi menyusu. Lakukan langkah ini secara rutin hingga gigi mulai muncul. 

Ketika gigi pertama sudah tumbuh, barulah bisa digunakan sikat gigi khusus anak yang berbulu halus serta pasta gigi khusus untuk anak-anak. 

Lanjutkan kebiasaan ini secara konsisten sambil perlahan mengenalkan cara menyikat gigi yang benar, agar si kecil nantinya bisa melakukannya sendiri dan memahami pentingnya menjaga kebersihan mulut.

Cara Menggosok Gigi Anak dengan Baik dan Benar

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edelman pada tahun 2019, kondisi kesehatan gigi dan mulut ternyata memiliki pengaruh terselubung terhadap kehidupan seorang anak. 

Anak yang mengalami masalah pada area gigi dan mulut cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah, sehingga mereka akan menghadapi hambatan ketika harus berinteraksi dengan lingkungan sosial. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua memahami cara menggosok gigi anak dengan benar agar kesehatan mulut si kecil tetap terjaga dan tumbuh rasa percaya diri dalam diri mereka sejak dini.

1. Gunakan Pasta Gigi Secukupnya di Bulu Sikat

Untuk anak-anak usia 1 hingga 3 tahun, jumlah pasta gigi yang dianjurkan tidak lebih dari seukuran sebutir beras. Sementara itu, bagi anak usia 3 sampai 6 tahun, jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi sebesar kacang polong, namun tetap tidak berlebihan.

Bahkan untuk anak usia 4 sampai 6 tahun, ukurannya sebaiknya tetap lebih kecil dari ukuran kacang polong. 

Maka dari itu, penting untuk tidak menekan pasta gigi terlalu banyak saat memakainya, karena penggunaan yang berlebihan justru bisa berdampak negatif terhadap proses pertumbuhan gigi anak. Durasi menyikat gigi juga perlu diperhatikan. 

Sikatlah gigi anak selama dua menit. Menurut penuturan pakar kesehatan gigi dan mulut, waktu dua menit sudah cukup untuk membersihkan seluruh bagian gigi dan mulut secara menyeluruh, termasuk delapan sisi penting seperti permukaan depan dan belakang gigi bagian atas dan bawah.

2. Pegang Sikat Gigi Dengan Sudut Kemiringan Sekitar 45 Derajat

Arahkan bulu sikat gigi ke bagian pertemuan antara gusi dan gigi, baik di rahang atas maupun bawah. 

Memiringkan sikat hingga membentuk sudut sekitar 45 derajat akan membuat pembersihan menjadi lebih efektif karena bulu sikat tidak hanya menyentuh gigi, tetapi juga menjangkau area sekitar gusinya.

3. Sikat Gigi Anak Dengan Gerakan Perlahan dan Melingkar

Mulailah dari bagian gigi geraham atau depan pada satu sisi mulut, lalu lanjutkan ke sisi lainnya. Lakukan gerakan melingkar kecil yang lembut, dengan sapuan yang sesuai dengan ukuran gigi anak. 

Bersihkan setiap sisi gigi, baik luar maupun dalam, masing-masing selama sekitar 20 detik. Untuk membersihkan plak yang menempel di perbatasan gusi, pastikan sudut sikat tetap dalam posisi miring sekitar 45 derajat seperti sebelumnya.

4. Jangan Lupa Bersihkan Lidah Anak

Selain gigi, bagian lidah juga harus dibersihkan agar sisa makanan dan bakteri tidak menumpuk. 

Gunakan gerakan lembut dan melingkar, seperti saat menyikat gigi, lalu ulangi proses ini 2 hingga 3 kali sampai lidah terasa bersih. Sisi kanan dan kiri lidah juga perlu dibersihkan dengan cara yang sama.

5. Selesaikan Dengan Berkumur

Setelah seluruh bagian mulut dibersihkan, minta anak untuk berkumur agar busa pasta gigi dan kotoran dalam mulut bisa dibuang sepenuhnya. 

Penting untuk memastikan anak tidak menelan air kumur, meskipun rasa pasta gigi anak-anak seringkali manis dan menyegarkan. 

Pada tahap awal, anak mungkin masih terbiasa menelannya, tetapi orang tua harus tetap membimbing dan mengingatkan agar hal ini tidak berulang.

Pasta gigi umumnya mengandung fluoride, dan jika tertelan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan efek negatif seperti fluorosis, yaitu gangguan pada lapisan email gigi yang disebabkan oleh paparan fluoride berlebih selama bertahun-tahun. 

Jika hanya tertelan sesekali, masih bisa ditoleransi, tetapi tetap perlu dicegah agar tidak menjadi kebiasaan. Itulah lima langkah menyikat gigi anak dengan cara yang efektif dan benar. 

Jika Anda ingin melindungi anak dari plak, karang gigi, atau kerusakan gigi lainnya, pastikan untuk membersihkan giginya secara rutin dua kali sehari, yaitu di pagi hari dan menjelang waktu tidur malam.

Tips Mengajarkan Anak agar Bisa Menggosok Gigi secara Mandiri

Sebagai ibu yang memiliki banyak kesibukan sehari-hari, terkadang waktu untuk menggosokkan gigi si kecil secara rutin bisa saja tidak selalu tersedia. 

Oleh karena itu, penting untuk mulai membiasakan anak agar mampu menggosok giginya sendiri secara mandiri. 

Jika sebelumnya kamu sudah membangun rutinitas membantu mereka menyikat gigi secara teratur, maka proses peralihan ini tidak akan terasa sulit.

Nah, jika kamu berniat untuk mulai mengajarkan si kecil bagaimana cara merawat kebersihan giginya sendiri, beberapa langkah sederhana berikut bisa sangat membantu:

Ajak Anak Memilih Sikat dan Pasta Gigi Favoritnya

Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sikat serta pasta gigi sesuai keinginannya dapat memunculkan semangat lebih saat menyikat gigi. 

Karena itu, sebaiknya sediakan dua pilihan sikat gigi dan pasta gigi di rumah agar mereka bisa berganti-ganti sesuai keinginan dan tidak cepat bosan.

Biarkan Anak Belajar dengan Mencontoh Orang Tuanya

Masa anak-anak adalah periode terbaik untuk belajar lewat meniru. Maka dari itu, perlihatkan padanya bagaimana kamu menggosok gigi dengan benar. 

Tentu saja, orang tua pun perlu memastikan bahwa teknik yang digunakan sudah tepat, agar anak tidak meniru kebiasaan yang keliru.

Sikat Gigi Bersama Keluarga Bisa Jadi Aktivitas Menyenangkan

Menggosok gigi bisa jadi kegiatan seru bila dilakukan bersama anggota keluarga lainnya. Misalnya dengan menjadikannya sebagai momen lomba ringan di kamar mandi antara ayah, ibu, dan anak. 

Hal ini bisa menambah kesan menyenangkan dalam rutinitas tersebut.

Beri Pemahaman Tentang Pentingnya Sikat Gigi

Jelaskan kepada anak bahwa menyikat gigi itu penting untuk menjaga kebersihan mulut dan kesehatan tubuh. Kamu bisa menjelaskan bahwa jika gigi tidak dibersihkan, maka sisa makanan dan kotoran bisa menumpuk di gigi dan gusi. 

Hal ini bisa memicu gangguan kesehatan, dan bahkan membuat anak merasa kurang percaya diri akibat kondisi gigi yang tidak terawat.

Beri Apresiasi Ketika Anak Berhasil Menyikat Gigi Sendiri

Memberikan apresiasi merupakan cara sederhana namun efektif dalam membangun kebiasaan baik. Tak harus berupa hadiah fisik, pujian yang tulus dari orang tua saja bisa membuat anak merasa bangga dan lebih semangat menjaga kebersihan giginya. 

Bila memungkinkan, kamu juga bisa meminta bantuan pihak lain, seperti dokter gigi anak, untuk memujinya. 

Pujian dari orang selain orang tua biasanya akan memberikan kesan yang lebih kuat dan membuat anak makin termotivasi untuk menyikat giginya secara teratur demi kesehatan mulutnya.

Ciptakan Momen Menyenangkan Saat Menyikat Gigi

Agar proses menyikat gigi menjadi aktivitas yang ditunggu-tunggu, cobalah untuk menyisipkan unsur menyenangkan di dalamnya. Misalnya, menyikat gigi sambil menyanyikan lagu favorit atau berinteraksi di depan cermin bersama. 

Aktivitas ini tidak hanya membuat suasana lebih seru, tapi juga menjadi cara efektif untuk mengajarkan langkah menyikat gigi yang benar. 

Namun, pastikan kamu melakukannya dengan sabar dan penuh ketelatenan agar anak merasa nyaman dan tidak tertekan.

Pilih Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride

Asosiasi Dokter Gigi Amerika bersama dengan American Academy of Pediatrics menyarankan penggunaan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride. 

Zat ini berfungsi penting dalam mencegah terjadinya gigi berlubang serta memberikan perlindungan tambahan terhadap kerusakan gigi. 

Dalam praktiknya, ajak anak untuk ikut memilih pasta gigi berfluoride yang sesuai selera mereka, agar mereka merasa lebih terlibat dan senang menggunakannya setiap hari.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari ketika Menggosok Gigi Anak

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ada berbagai cara untuk mengajarkan anak menyikat gigi dengan benar. 

Meski sebagian besar dari kita sudah terbiasa menyikat gigi dua kali sehari, yakni pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur, ternyata masih banyak kebiasaan keliru yang sering terjadi saat menyikat gigi.

Agar kebiasaan yang salah ini tidak diwariskan ke anak-anak, mari kenali beberapa kekeliruan umum yang sebaiknya dihindari saat membantu anak menyikat gigi:

1. Durasi Menyikat Gigi Terlalu Singkat

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa waktu yang ideal untuk menyikat gigi adalah selama dua menit. Namun, tanpa disadari, banyak orang yang menyikat gigi kurang dari waktu tersebut. 

Untuk menghindari kebiasaan ini, kamu bisa menggunakan stopwatch agar anak terbiasa menyikat gigi sesuai durasi yang disarankan. 

Menurut Richard H. Price, DMD, yang merupakan penasihat konsumen untuk American Dental Association, rongga mulut dibagi menjadi empat bagian, dan masing-masing bagian sebaiknya dibersihkan selama 30 detik.

2. Tekanan Sikat Terlalu Kuat

Ada anggapan bahwa menyikat gigi dengan kuat bisa membuat gigi lebih bersih. Padahal, kebiasaan ini dapat berisiko. 

Jika anak terlalu keras menyikat gigi, gusinya bisa mengalami penurunan dan bahkan sebagian akar gigi bisa terlihat. Karena area gigi sangat sensitif, risiko munculnya lubang pun menjadi lebih besar.

3. Menyikat Gigi dengan Cara Sembarangan

Masih banyak orang yang menyikat gigi secara horizontal. Semoga kamu tidak termasuk yang masih melakukannya. Namun jika iya, segera ubah kebiasaan ini setelah membaca penjelasan ini. Gerakan menyikat secara mendatar bukanlah teknik yang tepat.

Sebaiknya, gunakan teknik yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya dan pastikan setiap area dibersihkan secara menyeluruh sebelum berpindah ke bagian lain.

4. Terlalu Cepat Berkumur Setelah Menyikat Gigi

Pasta gigi umumnya mengandung fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. Jika anak langsung berkumur sesaat setelah menyikat gigi, kandungan fluoride akan ikut terbuang bersama air kumur. 

Sebaiknya, minta anak untuk meludahkan busa terlebih dahulu, lalu tunggu sebentar sebelum berkumur, agar manfaat fluoride tetap terserap dengan optimal oleh gigi.

5. Menyikat Gigi Segera Setelah Makan

Saat anak mengonsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam, sebaiknya jangan langsung menyikat giginya. Tunggu sekitar 30 menit sebelum mulai menyikat. 

Makanan yang mengandung asam dapat melunakkan enamel gigi dan membuatnya lebih mudah terkikis jika langsung disikat. 

Untuk mencegah kerusakan, lebih aman menyikat gigi sebelum mengonsumsi makanan asam, lalu bilas mulut dengan air putih setelahnya agar sisa asam tidak tertinggal di permukaan gigi.

Begitu pula jika si kecil mengonsumsi makanan dengan kadar gula dan karbohidrat yang tinggi. Kandungan ini bisa merusak enamel jika tidak segera dibersihkan. Idealnya, tunggu selama 20 menit setelah makan sebelum menyikat giginya. 

Hal ini dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang berasal dari sisa makanan manis atau bertepung yang berisiko menyebabkan gigi berlubang.

6. Penggunaan Sikat dan Pasta Gigi yang Kurang Tepat

Menggunakan sikat gigi yang sudah usang atau tidak sesuai juga bisa menjadi penyebab kesehatan gigi anak terganggu. Pastikan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali. 

Pilih sikat gigi dengan bulu yang lembut dan kepala sikat yang bisa menjangkau seluruh permukaan gigi anak. Selain itu, gunakan pasta gigi yang dirancang khusus untuk anak-anak. 

Namun jika memakai pasta gigi dewasa, pastikan kandungan fluoride-nya tidak lebih dari 1.350–1.500 ppm agar tetap aman untuk anak-anak.

7. Tidak Membiasakan Flossing

Flossing atau menggunakan benang gigi sebetulnya sama pentingnya dengan menyikat gigi, tetapi masih banyak orang tua yang belum membiasakannya pada anak. 

Padahal, flossing membantu mengangkat sisa makanan dan plak di sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Oleh karena itu, mulai ajarkan kebiasaan flossing sejak dini agar kesehatan gigi anak lebih terjaga.

8. Menggunakan Obat Kumur Tepat Setelah Menyikat Gigi

Banyak orang tua yang langsung meminta anak berkumur dengan obat kumur sesaat setelah menyikat gigi. Sebenarnya, penggunaan obat kumur tidak masalah, tetapi waktunya perlu diperhatikan. 

Jangan langsung digunakan setelah menyikat gigi karena bisa menghilangkan efek perlindungan dari fluoride yang ada dalam pasta gigi. 

Pilih waktu yang berbeda, misalnya setelah makan siang. Selain itu, pastikan anak tidak makan atau minum selama 30 menit setelah menggunakan obat kumur.

9. Tidak Rutin Menyikat Gigi

Membiarkan anak tidak menyikat gigi, meski hanya sekali dalam sehari, bisa berakibat buruk. Kebiasaan melewatkan sikat gigi malam sebelum tidur adalah kesalahan yang sering diremehkan. 

Padahal, menyikat gigi dua kali sehari bisa mencegah hingga 98% masalah kesehatan mulut dan gigi. 

Rutin menyikat gigi dengan pasta berfluoride, ditambah flossing dan pemeriksaan ke dokter gigi secara berkala, sangat penting untuk mencegah kerusakan sejak dini. 

Lebih baik mencegah kerusakan gigi sejak kecil daripada menyesal saat dewasa nanti karena gigi rusak akibat kurangnya perhatian pada kebersihan mulut. 

Maka dari itu, yuk ayah dan bunda mulai rutin menjaga kebersihan gigi si kecil selagi masih dini.

Sebagai penutup, cara menggosok gigi anak perlu dilakukan dengan benar dan konsisten agar kesehatan giginya terjaga sejak dini hingga tumbuh dewasa nanti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index