JAKARTA – Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung kini kembali menunjukkan geliatnya. Setelah sebelumnya muncul persepsi di masyarakat bahwa bandara ini sudah tidak beroperasi akibat kehadiran Bandara Kertajati, kini aktivitas penerbangan kembali hadir dengan rute-rute baru yang mulai berjalan sejak Juli 2025.
Fakta ini menjadi jawaban tegas bahwa Bandara Husein Sastranegara tetap aktif dan memiliki peran penting, terutama dalam mendukung penerbangan domestik berbadan kecil hingga menengah. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh General Manager Bandara Husein Sastranegara Bandung, Indra Crisna Saputra. Ia menyatakan bahwa operasional bandara berjalan sesuai dengan ketentuan pemerintah, khususnya untuk pesawat jenis propeller, serta untuk keperluan militer dan medis.
“Bandara Husein Sastranegara tidak pernah tutup, hanya mengalami penyesuaian sesuai peraturan dan jenis pesawat yang bisa dilayani,” ujar Indra. Pernyataan ini sekaligus membantah anggapan publik bahwa bandara ini telah berhenti beroperasi sejak hadirnya Bandara Kertajati di Majalengka.
Bandara Husein Sastranegara yang berada di pusat Kota Bandung memang memiliki keterbatasan dari sisi panjang landasan pacu, yakni 2.250 meter dengan lebar 45 meter. Meskipun tergolong bandara internasional, ukuran landasan tersebut membuatnya tidak dapat melayani jenis pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330, Boeing 777, atau Airbus A380. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Namun, bukan berarti bandara ini kehilangan fungsinya. Jenis pesawat seperti Boeing 737, ATR 72, dan Airbus A320 tetap dapat beroperasi dengan aman di bandara ini. Dengan keunggulan lokasi yang strategis di pusat kota, Bandara Husein Sastranegara dinilai sangat berpotensi mendukung konektivitas udara regional, pariwisata, dan aktivitas ekonomi lainnya.
Farhan menambahkan, “Bandara merupakan wajah kota yang harus dijaga. Keberadaannya sangat penting dalam membuka akses dan memperkuat konektivitas antarwilayah.”
Kini, sejumlah maskapai telah mengaktifkan kembali penerbangan dari dan ke Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara. Berbagai rute yang sempat beroperasi kembali diperkenalkan kepada publik, di antaranya:
-Super Air Jet Airbus A320-200 dengan rute Batam hingga Bandung
-Citilink Airbus A320-200 tujuan Bandung hingga Denpasar
-Batik Air rute Halim hingga Bandung
-Super Air Jet ke Banjarmasin
-Indonesia AirAsia dari Denpasar hingga Bandung
-Citilink dari Balikpapan hingga Bandung
-Lion Air dari Medan hingga Bandung
-Citilink Airbus A330-200 rute Medan hingga Bandung
Selain rute-rute tersebut, Bandara Husein Sastranegara resmi membuka dua rute baru yang menjadi bagian dari upaya memperluas jangkauan dan layanan kepada masyarakat:
-Pangandaran hingga Bandung hingga Halim, menggunakan pesawat baling-baling ATR 72 dengan jadwal tiga kali seminggu
-Yogyakarta hingga Bandung hingga Yogyakarta, dilayani oleh maskapai Susi Air dengan pesawat jenis Karavan, juga tiga kali dalam sepekan
Fasilitas Bandara Husein Sastranegara pun tetap terjaga. Dengan kapasitas untuk menampung hingga lima pesawat Airbus A320, bandara ini memiliki terminal yang modern, nyaman, dan bersih. Pihak pengelola juga terus memastikan bahwa seluruh fasilitas, termasuk landasan dan ruang tunggu, berada dalam kondisi optimal agar siap digunakan kapan saja.
Meskipun jumlah penumpang sempat menurun drastis dari ribuan orang per hari menjadi hanya sekitar lima orang pada masa-masa tertentu, semangat untuk menjaga kualitas dan kesiapan operasional tetap dijalankan oleh pihak pengelola. Hal ini menjadi cerminan bahwa bandara ini siap menyambut geliat penerbangan di masa mendatang.
Kehadiran kembali penerbangan komersial di Bandara Husein Sastranegara menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota Bandung dalam membuka akses lebih luas ke berbagai wilayah. Langkah ini tidak hanya memperkuat konektivitas, namun juga menjadi pemicu tumbuhnya kembali sektor pariwisata dan perekonomian di Kota Kembang.
Indra menegaskan bahwa pihaknya siap untuk terus mendukung pengoperasian bandara sesuai standar nasional maupun internasional. Bandara Husein Sastranegara, meskipun berada di tengah kota dan memiliki keterbatasan teknis, masih menjadi kebanggaan masyarakat Bandung karena keberadaannya yang dekat dan aksesibel.
Dengan kembali dibukanya beberapa rute penerbangan dan adanya penambahan rute baru, Bandara Husein Sastranegara diharapkan mampu menjawab kebutuhan transportasi udara masyarakat Bandung dan sekitarnya. Langkah ini juga dapat menjadi stimulus bagi maskapai lain untuk mempertimbangkan kembali beroperasi di bandara ini, seiring meningkatnya permintaan dan potensi pasar yang kembali tumbuh.
Masyarakat pun kini tidak perlu pergi jauh ke Bandara Kertajati untuk melakukan perjalanan udara, terutama bagi yang hendak bepergian dengan pesawat jenis ATR atau A320. Kehadiran bandara ini tetap vital, bukan hanya sebagai fasilitas transportasi, tetapi juga simbol dari kemajuan dan keterbukaan Kota Bandung dalam menjawab kebutuhan warganya.
Bandara Husein Sastranegara tak hanya kembali aktif, namun juga menunjukkan kesiapannya untuk terus berperan penting dalam sistem transportasi udara nasional. Ke depan, upaya peningkatan jumlah rute dan kolaborasi dengan berbagai maskapai diyakini akan terus berkembang seiring dengan dukungan pemerintah dan masyarakat.