JAKARTA - Upaya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang dalam memperkuat moda transportasi berbasis rel membuahkan hasil menggembirakan. Sepanjang semester I tahun 2025, tren penggunaan kereta api oleh masyarakat dan pelaku usaha di wilayah Sumatera Bagian Selatan menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.
Berdasarkan catatan resmi, kinerja positif diraih tidak hanya dari sisi angkutan penumpang, tetapi juga pada layanan logistik. Kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi ini pun semakin kuat, terutama karena reputasinya dalam hal ketepatan waktu dan efisiensi layanan.
Plt Executive Vice President Divre IV Tanjungkarang, Mohamad Ramdany, mengungkapkan bahwa angkutan barang mencapai 14.059.885,2 ton. Angka ini naik 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 13.757.590,5 ton.
"Komoditas utama yang diangkut di antaranya batu bara, semen palet, semen curah, BBM, dan bahan baku kertas. Batu bara masih mendominasi dengan volume 13.874.856,2 ton atau sekitar 99 persen dari total angkutan barang," jelas Ramdany.
Ia menegaskan bahwa moda transportasi berbasis rel tak hanya unggul dalam kapasitas dan kecepatan angkut, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan kereta api dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan moda angkutan truk, terutama dalam hal pengurangan emisi karbon.
“KAI berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan melalui pengembangan layanan logistik berbasis kereta api. Ini merupakan bagian dari langkah kami menciptakan transportasi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Tak hanya sektor logistik, layanan penumpang juga mencatat kinerja yang cukup menggembirakan. Selama enam bulan pertama tahun ini, KAI Divre IV berhasil melayani sebanyak 584.065 penumpang. Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 532.177 penumpang.
Angka tersebut mencerminkan tren positif dan menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap transportasi kereta api, khususnya di wilayah kerja Divre IV Tanjungkarang.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang terus meningkat dalam menggunakan transportasi kereta api, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan,” ujar Ramdany dengan optimis.
Lebih lanjut, Ramdany menjelaskan bahwa faktor ketepatan waktu menjadi salah satu alasan utama mengapa kereta api semakin digemari. On Time Performance (OTP) untuk keberangkatan kereta penumpang tercatat mencapai rata-rata 99,76 persen. Sementara itu, kedatangan kereta mencatat OTP sebesar 95,46 persen.
Pencapaian tersebut menunjukkan tingginya standar pelayanan yang diterapkan oleh KAI dalam menjamin pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan andal bagi masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan dalam mempertahankan tingkat OTP yang tinggi tak lepas dari kerja keras seluruh insan KAI yang terus berinovasi dan berupaya meningkatkan kualitas layanan secara menyeluruh.
“KAI akan terus berkomitmen memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu untuk seluruh pelanggan,” tutup Ramdany.
Kinerja Divre IV Tanjungkarang ini menjadi bukti nyata bahwa kereta api masih menjadi pilihan favorit masyarakat, baik sebagai moda transportasi harian maupun sebagai sarana pengangkutan barang yang efisien dan ekonomis.
Peningkatan jumlah penumpang juga menandakan bahwa upaya KAI dalam memperluas jangkauan layanan, memperbaiki fasilitas, dan meningkatkan jadwal perjalanan berjalan dengan baik. Di sisi lain, industri logistik juga terus menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap efektivitas moda kereta api dalam mendukung distribusi barang di berbagai wilayah.
Dengan angka angkutan barang yang terus tumbuh dan kepercayaan masyarakat yang semakin menguat, KAI Divre IV Tanjungkarang terus memperlihatkan perannya yang strategis dalam mendorong mobilitas serta pertumbuhan ekonomi di Sumatera Bagian Selatan.
Pencapaian selama semester pertama 2025 menjadi fondasi penting untuk meraih kinerja lebih tinggi di paruh kedua tahun ini. Berbagai program strategis yang mengedepankan inovasi dan layanan berbasis keberlanjutan pun siap dijalankan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Dalam konteks ini, peran kereta api kian relevan, baik dari sisi efisiensi operasional, kenyamanan, maupun aspek lingkungan. Sebagai transportasi massal yang terus berkembang, kereta api tetap menjadi pilihan cerdas di tengah tuntutan mobilitas yang kian meningkat.
