Kumpulan Lengkap Contoh Cerpen Terbaik hingga Strukturnya

Kumpulan Lengkap Contoh Cerpen Terbaik hingga Strukturnya
contoh cerpen

Sedang mencari contoh cerpen? Cerita pendek ini cocok dibaca saat santai karena ringan dan menghibur, pas untuk pengisi waktu luang.

Dalam proses penulisannya, cerpen bisa mengangkat berbagai tema menarik, dan salah satu tema yang cukup populer adalah tema motivasi.

Untuk menghasilkan cerpen bertema motivasi yang menarik, penting untuk menyusunnya dengan struktur yang utuh. Struktur yang lengkap akan membuat cerita lebih mudah dipahami dan dinikmati pembaca. 

Namun sebelum mulai menulis, penting juga untuk memahami terlebih dahulu definisi cerpen serta struktur dasarnya.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai cerpen motivasi yang dapat menjadi inspirasi sebagai contoh cerpen.

Pengertian Cerpen

Cerita pendek merupakan bentuk karya sastra prosa yang disusun secara singkat dengan jumlah kalimat terbatas. Isi ceritanya biasanya fiktif atau hasil imajinasi penulis. 

Pembatasan panjang ini dimaksudkan agar pembaca dapat menuntaskan bacaan dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga 2 jam.

Jumlah halaman maksimal untuk cerita pendek umumnya tidak lebih dari 20 halaman atau sekitar 10.000 kata. Cerita yang disampaikan hanya fokus pada satu konflik utama. 

Selain itu, karakter yang dimunculkan dalam cerita pendek juga tidak banyak, sehingga alurnya lebih mudah diikuti.

Gaya penyajian cerita dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami dan tidak memakan waktu lama bagi pembaca. Alur yang ringan juga ditujukan agar konflik yang ditampilkan tidak berkembang menjadi terlalu rumit atau melebar ke banyak arah.

Bagi pembaca yang menyukai prosa tetapi enggan membaca cerita yang rumit, bentuk cerita pendek menjadi pilihan yang tepat. 

Cerita jenis ini umumnya langsung menampilkan inti persoalan yang dihadapi tokoh utama tanpa terlalu banyak pengantar.

Bagian pengantar yang ditulis pun biasanya singkat agar tidak membuat pembaca merasa jenuh dan mengganggu perkembangan konflik utama. Tujuannya adalah menjaga agar puncak cerita tetap menarik dan tidak kehilangan fokus.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita pendek dijelaskan sebagai narasi yang memberikan kesan tertentu dan hanya terpusat pada satu tokoh sentral. 

Isi ceritanya biasanya menyimpan makna tertentu yang dapat dihayati pembaca dalam format tulisan yang ringkas.

Seperti yang sudah umum diketahui, cerita pendek memiliki unsur-unsur penting seperti karakter, tema, alur, latar, dan gaya bahasa. 

Umumnya, peristiwa dalam cerita ditulis secara padat, dan bagian latar serta kilas balik hanya disinggung secara sekilas tanpa mendominasi alur utama.

Struktur Cerpen

Penulis sebaiknya memahami terlebih dahulu struktur dalam cerita pendek agar alur yang dibangun bisa selaras dengan tema yang ingin disampaikan. Dengan memahami struktur tersebut, cerpen yang ditulis akan terasa lebih menyatu dan enak dibaca.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai sejumlah struktur penting dalam penulisan cerita pendek yang sebaiknya diketahui saat menyusun karya prosa.

1. Abstrak

Bagian pembuka dari cerpen biasanya disebut abstrak. Keberadaannya bersifat opsional, sehingga tidak semua cerita pendek harus mencantumkan bagian ini. Abstrak adalah ringkasan singkat yang memuat pokok inti cerita secara garis besar. 

Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari beberapa kalimat yang berfungsi sebagai pembuka atau pengantar.

Kehadiran abstrak dapat membantu pembaca memahami gambaran umum cerita yang akan mereka baca. 

Dalam cerpen bertema motivasi, abstrak berguna untuk menarik minat pembaca sejak awal serta mengarahkan fokus mereka pada kisah yang ingin disampaikan. 

Abstrak juga mengajak pembaca untuk berpikir lebih luas sehingga mampu menangkap esensi cerita yang ditulis.

Meskipun demikian, tidak ada keharusan untuk menyertakan abstrak jika memang dirasa tidak diperlukan. Penulis memiliki kebebasan untuk menentukan apakah ringkasan awal ini dibutuhkan atau tidak dalam ceritanya.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian awal cerita yang memperkenalkan tokoh-tokoh dan latar kejadian. Dalam bagian ini, pembaca mulai diperkenalkan pada karakter utama dan situasi yang sedang dihadapinya. 

Di sinilah pembaca bisa mulai mengenali sifat dan peran tokoh yang akan menjadi pusat cerita. Selain pengenalan tokoh, orientasi juga mencakup latar tempat, waktu, dan suasana. 

Fungsi dari latar ini adalah menciptakan suasana yang mendukung jalannya cerita, sehingga pembaca lebih mudah terhubung secara emosional dengan peristiwa yang disajikan.

Fungsi penting lainnya dari orientasi adalah menggambarkan karakter tokoh secara menyeluruh, baik dari sisi kepribadian maupun penampilan fisik. 

Orientasi merupakan bagian yang tidak bisa dihilangkan karena menjadi dasar untuk membangun cerita selanjutnya.

Dalam cerpen bertema motivasi, orientasi menjelaskan kondisi atau masalah awal yang dialami tokoh utama. Selain itu, bagian ini juga menampilkan bagaimana sikap atau kepribadian sang tokoh dalam menghadapi situasi tersebut. 

Di sinilah pembaca akan mulai melihat benih-benih konflik atau tantangan yang akan dikembangkan lebih lanjut dalam cerita.

3. Komplikasi

Tahapan ini menandai kemunculan konflik dalam alur cerita pendek. Di bagian ini, pembaca akan menyaksikan bagaimana karakter utama merespons dan menghadapi masalah yang muncul dalam kisah. 

Permasalahan biasanya dimulai secara perlahan, kemudian berkembang hingga mencapai titik tertinggi atau puncaknya, yang dikenal sebagai klimaks.

Konflik dalam cerita pendek bertema motivasi bisa berasal dari pemikiran tokoh utama sendiri, yang kemudian berkembang karena adanya interaksi dengan tokoh lain.

Pergolakan batin yang dialami tokoh utama ditampilkan melalui suasana latar, sehingga pembaca bisa ikut merasakan intensitas emosi yang sedang berlangsung.

Selain konflik internal, bisa juga muncul konflik eksternal antara tokoh-tokoh dalam cerita. Dalam situasi ini, akan hadir sosok penengah ketika situasi sudah mencapai titik genting. 

Kehadiran tokoh penengah ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dan memberikan jalan menuju penyelesaian.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan struktur yang mengarahkan jalannya cerita menuju penyelesaian. Ketika konflik mencapai puncaknya, penulis mulai menurunkan ketegangan dengan memperkenalkan langkah-langkah menuju solusi. 

Di tahap ini, pembaca dapat mulai mengenali tanda-tanda bahwa konflik akan segera terpecahkan.

Penyelesaian bisa diwujudkan melalui hadirnya karakter baru sebagai penengah, atau melalui pengembangan karakter yang sudah ada dalam cerita. 

Kehadiran tokoh tambahan akan sangat berguna jika jumlah karakter dalam cerita tidak banyak, terutama jika konflik terjadi antara dua pihak utama. Tokoh ini, yang disebut tritagonis, dapat menjembatani konflik tersebut.

Alternatif lain adalah dengan memperdalam sisi psikologis karakter utama, memperlihatkan proses berpikir tokoh saat mencari solusi. 

Cerita pendek bertema motivasi bisa memanfaatkan salah satu atau kombinasi dari kedua pendekatan ini, tergantung bagaimana latar suasana dibentuk oleh penulis.

Bagian evaluasi bisa disusun secara ringkas, hanya berupa petunjuk bahwa permasalahan akan segera diurai, tanpa langsung menjelaskan penyelesaiannya secara gamblang.

5. Resolusi

Di bagian ini, konflik yang telah dibangun sepanjang cerita akhirnya mencapai titik akhir. Semua permasalahan yang muncul dari awal cerita sampai ke klimaks kini diselesaikan dengan tuntas. 

Resolusi merupakan bagian di mana segala pertanyaan terjawab dan solusi atas konflik dihadirkan.

Isi dari tahap ini melibatkan pengungkapan penyebab permasalahan hingga penjelasan mengenai cara masalah tersebut diatasi. Segala konflik yang dialami oleh tokoh diselesaikan dengan satu titik terang yang memuaskan.

Bagian ini sering kali terasa emosional karena pembaca telah terlibat secara batin dalam mengikuti perjalanan tokoh. 

Penulis perlu menciptakan nuansa yang dapat menggugah emosi pembaca saat konflik mencapai penyelesaiannya, agar cerita terasa hidup dan berkesan.

6. Koda

Penutup dari cerita pendek disebut koda. Ini adalah struktur akhir yang memberikan pesan atau nilai moral dari kisah yang telah disampaikan. Koda juga dikenal dengan istilah reorientasi. 

Di bagian ini, penulis dapat menyampaikan pelajaran hidup atau nilai penting yang bisa dipetik oleh pembaca dari perjalanan tokoh dalam cerita.

Koda tidak wajib ada di setiap cerpen. Penulis dapat menyesuaikannya dengan jenis akhir cerita yang ingin dihadirkan. Jika cerpen diakhiri dengan cliffhanger atau akhir yang menggantung, maka koda bisa dihilangkan. 

Namun, jika penulis menginginkan akhir yang tuntas dan memberi kepuasan kepada pembaca, maka koda bisa menjadi bagian penting.

Karena cerita pendek bersumber dari imajinasi, maka proses menulisnya bisa menjadi menyenangkan dan lebih mudah apabila penulis memahami langkah-langkah yang tepat dalam menyusunnya.

Kumpulan Contoh Cerpen

Berikut ini adalah kumpulan contoh cerpen dengan alur yang mengikuti struktur penulisan yang telah dijelaskan sebelumnya.

1. Cerpen Motivasi: Mimpi Sang Dara

Mimpi Sang Dara

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi.

Dara merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah tersebut.

Kedua orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik dengan kondisi seperti Dara.

Setiap hari Dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Gadis yang berusia 17 tahun tersebut sangat senang untuk menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaannya.

Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorangpun di dalam rumah tersebut mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri.

Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan namanya, yaitu Hana. mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti kondisi masing-masing.

Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.” lalu, akhirnya gadis itu berpamitan pada Dara.

Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali.

Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut.

Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana.

Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan.

Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.

Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki.

2. Cerpen Lucu: Teman Yang Baik

Teman yang Baik

Rina dan Dini dikenal sebagai sahabat baik yang populer di sekolah. Meskipun berbeda kelas, tapi mereka selalu menghabiskan waktu istirahat bersama. Tidak ada yang meragukan eratnya persahabatan di antara mereka.

Meski berbeda karakter, tetap tidak menghalangi kedekatan mereka. Rina merupakan seorang siswi pendiam yang tidak akan populer jika tidak bersama Dini. Sedangkan Dini cenderung seperti seorang pembual yang hobi memamerkan barang-barang milik Rina.

Suatu hari pada sebuah acara pengundian hadiah, Rina terpilih menjadi salah satu pemenang. Ia datang bersama Dini. Di sana para pemenang diperbolehkan untuk memilih sendiri hadiah berupa voucher belanja dengan berbagai nominal.

Dari lima pemenang terpilih, Rina mendapat giliran keempat untuk mengambil hadiah. Rina melihat pemenang yang akan mengambil hadiah setelahnya, yaitu seorang ibu berpakaian lusuh dengan keempat anaknya yang masih kecil. Ia kemudian melihat voucher yang tersisa.

Melihat nominal pada voucher yang tinggal dua pilihan, ia memilih voucher belanja dengan nominal paling rendah kemudian berbalik dan tersenyum pada ibu dan empat anaknya. Hal ini membuat Dini terkejut dan menganggapnya bodoh.

Dini kemudian mencoba menguji Rina dengan uang yang ia bawa. Ia meminta Rina untuk mengambil salah satu uang yang ia sodorkan. Sedikit bingung, Rina mengambil uang dengan nominal paling rendah.

Keesokan harinya Dini bercerita kepada teman-temannya tentang kebodohan Rina. Untuk membuktikannya, Dini memanggil Rina ke hadapan teman-teman kelasnya.

“Hai, Rin, aku ada uang nganggur nih. Kamu pilih yang mana? Aku kasih buat kamu.” Dini menyodorkan uang sejumlah Rp10.000 dan Rp20.000 kepada Rina.

Rina pun mengambil Rp10.000 dari Dini. Dini dan teman-temannya tertawa dan mengatakan bahwa Rina bodoh. Peristiwa ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Beberapa teman Dini juga ikut-ikutan melakukan hal itu.

Rina tetap diam dipermalukan seperti itu. Dan setiap kali dipaksa untuk memilih, ia selalu bersikap tenang dan memilih uang dengan nominal yang paling rendah. Ia juga ikut tertawa ketika orang-orang menertawakannya.

Hingga suatu hari ketika Dini memamerkan kebodohan Rina pada salah seorang kakak kelas terpopuler bernama Rifki dihadapan teman-teman kelasnya. Dini kembali menyodorkan uang, kali ini bernominal Rp50.000 dan Rp100.000, kepada Rina dan memintanya memilih.

Lagi-lagi Rina memilih uang dengan nominal terendah. Semua orang tertawa, menertawakan Rina yang hanya tertunduk, kecuali Rifki. Ia tertegun mengamati siapa sebenarnya yang sedang membodohi siapa.

“Lihat, Kak. Teman baikku yang satu ini unik kan?” kata Dini kembali mulai mempermalukan Rina.

“Ya, dia memang unik dan cerdas. Jika saja ia memilih uang dengan nominal tertinggi dari awal, maka kalian tidak akan mau bermain dengannya bukan? Cobalah kalian hitung berapa ratus ribu yang sudah kalian keluarkan cuma-cuma,” kata Rifki.

Dia pintar, memilih bersabar untuk mengambil keuntungan lebih. Jadi, sebenarnya siapa yang sedang membodohi siapa?” lanjut Rifki tertawa.

Semua orang terdiam mendengar penjelasan dari Kak Rifki. Seketika mereka merasa telah melakukan hal bodoh yang sia-sia. Sedangkan Rina tersenyum memandang Kak Rifki yang berbalik menertawakan Dini dan teman-temannya.

Pada akhirnya, bagi Rina teman yang baik itu selalu ada memberikan tambahan penghasilan tak terduga meski harus dibayar dengan kesabarannya. Tapi tidak apa-apa, setiap perbuatan pasti ada bayarannya dan perbuatan Dini dibayar dengan uang serta rasa malu.

3. Cerpen Pengalaman

Andi adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Informatika di salah satu Perguruan Tinggi favorit di Jogjakarta. Setiap hari ia bertemu dengan aku di kampus. Suatu hari, dia bercerita kepadaku tentang masalah hidupnya. Dia berpikir kalau orang lain selalu terlihat senang dan bahagia terlepas dari masalah yang dialami dalam hidupnya. Mereka terlihat seperti orang-orang yang tak memiliki beban di pundaknya. Namun anehnya, Andi merasa tidak terlalu suka saat melihat temannya tersenyum bahagia.

“Haikal, kok aku aneh ya selalu merasa bahwa kehidupan orang lain selalu baik-baik aja bahkan kelihatan seperti tidak punya masalah, beda banget sama kehidupan aku yang rasanya kayak punya banyak beban terus aku juga merasa tidak bisa bahagia.” Kata Andi waktu itu.

Pada waktu itu juga aku mengatakan kepada Andi bahwa setiap orang memiliki permasalahan dan beban hidup yang ditanggung di pundaknya. Tentunya masing-masing beban hidup yang dialami setiap orang pasti berbeda-beda. Jika beban hidupmu selalu dibandingkan dengan orang lain maka percayalah bahwa semua itu akan semakin berat.

Yang selama ini dipikirkan Andi tentang orang lain tidak semuanya benar. Padahal dia sendiri tidak tahu betul bagaimana kondisi orang lain yang menurutnya selalu baik-baik saja bisa jadi kebalikannya, serta perjuangan orang-orang untuk menenangkan dirinya sendiri. Bisa saja mereka telah berhasil melalui masa-masa terberat dalam hidupnya.

Setelah itu, dia hanya terdiam merenungi perkataanku. Dia memikirkan apa yang aku katakan saat itu. Meskipun terkadang menasehati orang lain tidak semudah menasehati diri sendiri. Terkadang aku sendiri masih suka membanding- bandingkan diri dengan orang lain.

Waktu dulu aku juga pernah merasakan seperti di posisi Andi saat ini. Saat itu juga ada yang menasehati aku bahwa Tuhan selalu memberikan beban masalah sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Oleh karena itu respon dari orang-orang pun juga berbeda-beda, terkadang ada yang merasa dibebani ada juga yang tidak.

“Tuhan tahu seberapa kuat kita untuk bisa menghadapi masalah yang diberikan oleh-Nya, maka dari itu kalau soal porsi jangan ditanyakan ya, karena kita tahu kalau Tuhan itu memang Maha Adil,” ujar seseorang kepadaku.

Mulai saat itu aku mulai introspeksi perihal diriku sendiri. Aku berusaha untuk menyelesaikan segala permasalahan yang menimpaku dengan hati yang lapang. Karena dengan begitu aku bisa menjadi bahagia. Aku juga tidak perlu membandingkan diriku dengan orang lain. Aku hanya perlu membandingkan diriku dengan aku yang kemarin. Maka dari itu aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik hingga saat ini.

Aku juga percaya jika setiap masalah yang menimpaku nantinya bisa menjadi pelajaran dalam hidupku. Karena selalu ada hikmah yang bisa aku ambil dari setiap suka dan duka ku. Yang membuat aku selalu yakin adalah setiap permasalahan ini datang dan dirancang oleh-Nya.

4. Cerpen Anak: Ied Adha Bersama Teman-Teman

Mengingat betapa banyaknya cerita yang beredar di media sosial, bisa dipastikan jadi tantangan tersendiri buat kamu yang mau tahu lebih banyak perihal cerita anak. So, di bawah ini adalah contoh cerita anak yang kami sajikan.

Contoh 1:

Ied Adha Bersama Teman-Teman

Beberapa hari ini, sekolah sedang ramai perbincangan hari raya kurban. Kata Ustazah, hari raya kurban adalah hari rayanya umat Islam. Hari raya kurban adalah hari raya pemotongan kambing. Aku senang saat hari raya kurban.

Ada banyak sekali kawan-kawan di sekolah. Karena saat hari raya kurban, banyak peristiwa di sekolah kami yang menyenangkan. Biasanya, ustadzah menceritakan hari raya kurban di masa lalu.

Aku dan teman-teman selalu senang mendengarkan beliau cerita. Kata Ustadzahku, dahulu Nabi Ibrahim As sudah tua usianya dan baru dikarunia anak. Namun, sayangnya begitu memiliki anak bernama Ismail, Allah datang lewat mimpi dan menyuruh Nabi Ibrahim menyembelihnya.

Karena Nabi Ibrahim sangat taat pada Allah SWT, akhirnya menceritakan mimpinya pada nabi Ismail. Ismail pun bersedia untuk disembelih. Namun, begitu pisau menyentuh leher Ismail langsung berubah menjadi kambing. Sejak saat itulah dirayakan hari raya kurban.

Ada hal lain yang membuatku senang ketika hari raya kurban.  Salah satunya adalah membeli kambing. Di sekolah kami menabung setiap.hati dan uangnya dikumpulkan. Saat hari raya kurban, uangnya digunakan untuk membeli kambing.

Kami ramai-ramai ke penternakan untuk membeli kambing. Di penternakan ada banyak sekali macam kambing. Kambing-kambing makan rumput dan mempunyai kaki empat. Terkadang, kambing bersuara dan aku sangat senang mendengarnya.

Setelah membeli kambing, kami kembali ke sekolah. Kambing-kambing juga ikut ke sekolah dan keesokan harinya siap disembelih. Aku melihat kambing yang disembelih. Ada banyak darahnya dan bau.

Daging kambing dipisahkan dari kulitnya. Kemudian dibungkus dan dibagi-bagikan ke orang-orang. Aku dan teman-teman ikut membagikan daging kambing. Aku juga ketemu teman baru, namanya Naya. Naya sudah tidak memiliki Ayah dan Ibu.

Tapi, Naya sudah menjadi temanku. Sejak menerima daging dariku dan dibawanya pulang untuk dimasak bersama neneknya, Naya jadi berterima kasih. Sejak saat itu, Naya jadi selalu baik hati. Bahkan ia menolong saat terjatuh.

Nah! Kata Naya, dagingnya di sate. Naya senang sekali karena sudah lama tidak makan sate. Kalau aku dagingnya diolah jadi sup. Ibu suka sekali membuatkan aku sup. Saat hari raya idul kurban, Naya ikut ke rumahku dan makan sup bersama.

5. Cerpen Anak: Bilang Dulu Sebelum Pinjam

Contoh 2:

Bilang Dulu Sebelum Pinjam

Di suatu sekolah, ada anak bernama Arkhan. Arkhan adalah anak kelas TK besar dan sering membuat Bu guru marah. Karena sering membuat Bu guru marah, Arkhan sering dipanggil tetapi tidak dimarahi.

Arkhan sering meminta maaf atas kesalahannya. Dia juga sering membuat teman-teman menangis. Arkhan selalu begitu dan tidak pernah kapok. Beberapa barang juga diambil oleh Arkhan. Arkhan juga terkenal sering kabur-kaburan.

Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh ibunya. Kalau belum dijemput, maka belum boleh pulang. Tetapi, Arkhan sering berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari Bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas.

Seperti biasanya, Bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Namun, Arkhan tidak ditemukan. Biasanya Arkhan bermain di taman. Begitu Bu guru kesana, Arkhan tidak ada. Sudah beberapa tempat dikunjungi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Arkhan.

Akhirnya, Bu guru pun kelelahan dan ia istirahat di aula. Suasana segar dari angin yang keluar di kipas membuat Bu Guru tidak menyadari kalau Arkhan ada di sana.

“Bu Guru!” Arkhan menghambur ke arah Bu guru dan memeluknya.

“Arkhan kaku dari mana aja? Ibu nyariin kamu ternyata ada di sini?” Ucap Bu Guru.

“Iya Bu, soalnya aku masih nungguin jemputan Ibu.” jawab Arkhan.

“Iya, lain kali bilang dulu sama Bu guru, ya! Jadinya ibu nggak nyariin kamu.”

“Baik bu.” Jawa Arkhan.

Setelah itu, Arkhan dan Ibu guru pun ke ruang tunggu penjemputan dan Arkhan bermain beberapa puzzle. Arkhan sangat suka bermain puzzle terlebih puzzle panda milik Humaira, temannya yang dibawa akhir-akhir ini. Humaira juga belum pulang, masih menunggu jemputan.

“Mas Arkhan dijemput!” Suara Bu guru menggelegar. Sontak dengan senang hati, Arkhan pun langsung menghambur ke arah ibunya, dan mereka pun pulang. Tinggal Humaira dan beberapa teman lainnya yang belum dijemput. Mereka masih bermain beberapa mainan.

Tak beberapa lama kemudian, terdengar suara Bu guru. “Mba Humaira Dijemput!”

Humaira yang terbiasa rapi pun membereskan mainannya. Namun, ada satu yang mengganjal. Humaira mulai mondar-mandir ke sana kemari, lalu tidak lama kemudian ia mewek. Tangisnya pun pecah, membuat heboh seisi ruangan.

“Panda Dede nggak ada….” Ucap Humaira sambil menangis.

“Panda yang mana?” tanya Bu guru. Tapi, Humaira semakin menangis dan semakin kencang tangisannya. Semakin membuat orang bingung, apa yang dimaksud panda miliknya?

“Itu bu, tadi Humaira bawa Puzzle panda. Tapi puzzlenya dipinjem sama Arkhan.” ucap Aurel, salah satu anak yang belum dijemput juga. Bu guru pun bertanya, “Sama Arkhan puzzlenya ditaruh di mana?”

“Nggak tau.” Jawa Aurel.

Pun pada akhirnya semua yang ada di ruangan mencari puzzlenya Humaira yang bergambar panda, tetap tidak ditemukan. Hanya ada satu kemungkinan, bisa jadi puzzle itu ikut Arkhan pulang. Akhirnya, Bu guru pun menghubungi Ibunya Arkhan.

“Oh iya Bu, maaf yaa puzzlelnya kebawa sama Arkhan. Nanti segera saya antarkan.” Ucap Ibunya Arkhan dari seberang telepon. Pada akhirnya, telepon pun ditutup. Menunggu hingga setengah jam, dua orang bertubuh tinggi dan kecil datang dari arah gerbang.

“Itu Arkhan, Bu!” Teriak Aurel dari dalam ruang tunggu jemputan.

Akhirnya Arkhan un mengembalikan puzzle milik Humaira yang sudah mulai berhenti menangis. “Arkhan, kenapa kamu bawa puzzlenya Humaira?” Tanya Bu guru.

“Anu itu Bu, aku nggak tau puzzlenya tiba-tiba ada di tasku.” Jawab Arkhan.

Bu guru menghela napas. Sudah biasa terjadi, Arkhan sering membawa pulang benda-benda di sekolah yang menurutnya menarik. Bahkan tempo lalu ia pernah membawa kabel.mic yang didapat dari lemari kantor sekolah.

“Arkhan kamu harus minta maaf sama Humaira.” ucap Aurel.

“Kenapa aku harus minta maaf? Kan puzzlenya sudah aku kembalikan?”

“Soalnya kamu udah bikin Humaira nangis. Iya kan, Bu?” Kepala kecil nan mungil itu mendongak ke arah wanita yang lebih tinggi darinya.

“Nggak mau!” Arkhan melipat tangannya dan membuang muka dari Humaira. Humaira pun menangis lagi.

“Tuh, kan! Humaira jadi nangis lagi. Arkhan, sih!”

“Arkhan, ayo minta maaf nak.” ucap Ibunya. Arkhan masih kekeuh tidak mau minta maaf, masih dalam posisinya semula.

“Arkhan, kamu suka apa?” Tanya Ibu Guru.

“Mobil.” Jawab Arkhan.

“Arkhan punya mobil-mobilan di rumah?”

“Punya.”

“Nah! Sekarang, ibu guru main ke rumah Arkhan. Trus ibu guru minjem mobil-mobilannya Arkhan buat mainan. Tapi, mobil-mobilannya ibu bawa pulang, bagaimana?”

“Loh! Kok dibawa pulang? Itu kan punya Arkhan, Bu! Bu guru mau mencuri, ya!”

“Nah! Itu tau. Berarti, kalau kamu minjem mainannya Humaira tapi nggak bilang-bilang sama aja dengan mencuri, kan?”m tanya ibu guru. Arkhan terdiam.

Sekali lagi, dibujuknya Arkhan untuk minta maaf. Akhirnya, mau tidak mau Arkhan pun luluh juga meski masih sedikit kelihatan sewot.

“Ya deh iya! Aku minta maaf! Tapi besok aku pinjam puzzlenya lagi, ya!” Ucap Arkhan.

“T-tapi kalo mau pinjam bilang dulu, Arkhan.” Sahut Aurel.

“Ya iyalah kan aku udah tau.” Jawab Arkhan.

Setelah kejadian di hari itu, keesokan harinya Arkhan pun selalu bilang saat hendak meminjam barang. Bukan hanya itu saja, Arkhan juga jadi lebih hati-hati dalam bertindak sehingga tidak melukai hati teman-temannya.

Dengan begitu, Arkhan pun jadi punya banyak teman. Sekarang teman-teman sudah tidak takut lagi saat bergaul dengan Arkhan. Berbeda pada saat dulu, pasti banyak yang takut dekat dengan Arkhan karena Arkhan terkenal nakal.

Mereka juga cenderung menjauh supaya bisa menghindari barang-barangnya hilang karena dicuri oleh Arkhan. Namun, karena sudah minta maaf sama Humaira, keesokan harinya Aurel bilang ke teman-teman kalau Arkhan sudah menjadi baik.

Meski beberapa teman masih ada yang takut, Aurel tetap meyakinkannya supaya mau berteman baik dengan Arkhan. Pada akhirnya semua teman-teman jadi mau bergaul dan bergabung dengan Arkhan.

6. Cerpen Pendidikan: Pendidikan yang Aku Tunggu

Pendidikan yang Aku Tunggu

Pendidikan, sebuah kata yang seharusnya bisa dirasakan oleh setiap orang terutama bagi anak-anak. Namunm pada kenyataannya tak semua orang bisa merasakan pendidikan di sekolah, salah satu penyebabnya adalah harus mencari rezeki. Bagus, itulah nama panggilanku dan aku satu dari sekian banyak yang tak bisa merasakan apa itu arti bersekolah.

Usiaku saat ini 10 tahu, kata teman-temanku, “seharusnya akus sudah kelas 4 atau 5 SD”, tetapi karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan aku harus mencari rezeki demi bisa memenuhi kebutuhan hidup aku dan adikku yang masih berusia 5 tahun.

Aku dan adikku hanya tinggal di rumah berukuran 4×4 meter persegi dan itu pun milik orang lain. Tak pernah terbayangkan oleh diriku apabila tak ada rumah ini, mungkin saja aku dan adikku harus tidur di depan ruko yang setiap malam harus melawan dinginnya malah atau hujan. Pada suatu waktu, malam hari terasa lebih dingin, kami berdua tak memiliki selimut dan hanya mempunyai satu sarung, kemudian sarung itu kuberikan kepada adikku.

Orang tua kami sudah lama meninggal dunia karena motor yang dikendarai oleh ayahku jatuh disaat hujan sedang turun dengan deras. Kedua orangtuaku sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi apa hendak dikata, orangtuaku meninggal dunia dan aku yang mendengar kabar itu merasakan sedih yang mendalam.

Hingga akhirnya di tahun ketiga, aku dan adikku mendapatkan pembiayaan sekolah sampai lulus SMA dari lembaga pendidikan pemerintah. Setelah mendengar kabar seperti itu, aku pun merasa senang karena bisa merasakan bersekolah dan bertemu dengan teman-teman baru. Tak hanya sampai disitu. Aku sangat merasa bahagia karena adikku tercinta bisa menempuh pendidikan yang layak dan kami berdua belajar dengan sungguh-sungguh.

Sejak saat itulah aku dan adikku mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat, bahkan aku juga berhasil melanjutkan pendidikan sarjana dengan beasiswa yang aku peroleh. Jadi, selalu percayalah bahwa kelak suatu saat nanti, hal yang kita inginkan bisa tercapai dan kita bisa bahagia.

7. Cerpen Persahabatan: Persahabatan yang Tak Akan Pernah Luntur

Persahabatan yang Tak Akan Pernah Luntur

Surat ini kutuliskan untuk sahabatku yang Bernama Jasmine yang sudah berpindah ke luar kota. Dengan ditulisnya surat ini, aku berharap agar persahabatan kita terus terjaga walaupun dipisah jarak yang cukup jauh.

Kisah persabahatanku dengan Jasmine dimlai sejak kami masuk SMP. Pada saat itu, aku dan dia baru berkenalan ketika aku ingin pingsan di jam olaharaga. Sebelum pingsan, Jasmine bertanya padaaku, “ kamu terlihat lemas, apakah kamu perlu kupanggil guru agar segera dibawa ke UKS?” aku yang berusaha untuk tetap kuat kemudian menjawab, “tidak perlu, aku masih kua untuk mengikuti jam olahraga.”

Jasmine yang merasa kalau diriku benar-benar sedang tidak sehat, kemudian memanggil guru untuk memberitahukan bahwa Putri sepertinya akan pingsan. Tanpa berlama-lama, guru olahraga segera membawa Putri ke ruangan UKS agar bisa beristirahat. Setelah masuk ke ruang UKS, aku merasa sudah lebih baik dan tahu kalau penyebab ingin pingsan adalah karena belum sarapan di pagi hari.

Sesampainya kembali ke kelas, aku sangat berterima kasih kepada Jasmine karena sudah memberitahukan kepada guru kalau aku bisa saja pingsan. Tanpa Jasmine, mungkin aku akan pingsan. Kami berdua pun pulang bersama naik angkutan umum yang sama karena tanpa diduga rumah kami searah.

Tiga tahun sudah aku dan Jasmine memiliki tali persabahatan dan kami selalu berbagi cerita sedih atau bahagia. Setelah kami berdua lulus dari SMP, Jasmine bersama orangtuanya pindah ke luar kota. Mendengar kabar itu, aku sedih karena akan sulit untuk bertemu langsung dengan Jasmine. Meskipun sudah alat komunikasi canggih, tetapi rasanya akan kurang kalau tidak bisa berbagi cerita secara langsung.

Tak terasa juga, aku sudah hampir selesai menempuh pendidikan SMA, sehingga aku berinisiatif untuk menulis surat kepada Jasmine. Pada bagian akhir surat itu, aku menulis, “apakah kita bisa bertemu kembali di universitas yang sama?”

8. Cerpen Singkat Terbaik: Hadiah dari Ayah

Hadiah dari Ayah

Ketika sudah memasuki Sekolah Dasar (SD), ayah selalu berjanji kalau aku mendapatkan rangking 10 besar akan diberikan hadiah. Namun, saat pertama kali aku kelas 1 SD tak pernah mendapatkan rangking 10 besar, sehingga aku gagal mendapatkan hadiah. Melihat keadaaku yang murung, ayah memberikanku sebua motivasi untuk tidak menyerah dan selalu belajar agar bisa mencapai rangking 10 besar dan hanya berada di 15 besar saja.

Masuk tahun ajaran baru dan aku naik ke kelas 2 SD, di kelas ini, aku selalu ingat dengan motivasi ayah agar rajin belajar. Kemudian aku terus belajar agar bisa masuk ke 10 besar, tetapi ketika belajar aku selalu merasa lelah karena sudah belajar di sekolah dan belajar lagi di rumah. Bahkan, aku seperti merasa sia-sia ketika sudah belajar dengan sungguh-sungguh karena tetap belum bisa masuk ke 10 besar.

Tak pernah berhenti, ayah selalu berusaha mengingatkanku untuk terus semangat dan tidak pernah menyerah.

Ayah berkata, “coba kamu lihat waktu kelas satu kamu sudah berhasil mencapai 15 besar, kini di kelas 2 SD, kamu sudah naik ke peringkat 12 besar itu tandanya usaha kamu tidak sia-sia.”

Aku yang mendengarkan perkataan ayah menjadi lebih semangat untuk melakukan belajar kembali di rumah.

Ketika semester pertama di kelas 3 SD, aku sangat senang karena berhasil masuk ke 9 besar. Ayah mendengar kabar itu sangat senang dan tak lupa dengan janjinya ketika pertama kali aku masuk SD.

“Anak ayah memang hebat, kamu mau hadiah apa karena sudah berhasil masuk ke 9 besar?”

“Aku ingin hadiah mainan robot-robotan yang kemarin kita lihat di mall.”

“Berarti hari minggu besok, kita pergi ke mall untuk beli robot-robotan.”

Setelah mendapatkan hadiah, akhirnya aku mengerti bahwa berjuang dengan sungguh-sungguh pasti akan ada hasilnya.

9. Cerpen tentang Kehidupan Sehari-Hari: Membantu Bisa Membuat Hati Senang

Membantu Bisa Membuat Hati Senang

Perkenalkan aku Putri yang saat ini sedang emenmpuh pendidikan Sekolah Dasar kelas 5. Setiap hari, aku selalu diantara oleh ayahku saat pergi bersekolah. Aku sangat senang karena ayah selalu mengantarkanku tepat waktu, sehingga tidak pernah terlambat sekolah.

Di sekolah, aku bertemu banyak sekali teman yang sangat seru dan asyik, sehingga tidak pernah merasakan bosan. Ketika pulang sekolah pun, aku pulang bersama dengan teman-teman yang kebetulan rumah kami berdekatan. Pada suatu waktu, ketika pulang, kami melihat ada seorang ibu yang barang belanjanya terjatuh karena terlalu banyak. Melihat hal itu, kami bersegara membantunya.

Sesampainya di rumah, aku menceritakan kejadian itu kepada Ibu, kemudian Ibu berkata, “bagus, nak, jangan pernah ragu untuk membantu orang lain”. Kemudian, aku juga bilang, “ternyata membantu orang lain sangat menyenangkan.” Sejak kejadian itu, aku selalu berusaha membantu orang lain saat sedang membutuhkan bantuan.

Sebagai penutup, contoh cerpen bisa menjadi inspirasi untuk mengasah kreativitas dalam menulis kisah singkat yang bermakna dan mudah dipahami pembaca dari berbagai kalangan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index