Tekno

Tekno untuk Pendidikan Lebih Inklusif

Tekno untuk Pendidikan Lebih Inklusif
Tekno untuk Pendidikan Lebih Inklusif

JAKARTA - Dalam dinamika kemajuan teknologi saat ini, pelayanan di sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi menjadi semakin vital untuk dijadikan landasan pembangunan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan dalam bidang-bidang tersebut agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas.

Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Ade Prihadi, menekankan bahwa pentingnya pelayanan prima bukan hanya ditujukan bagi kalangan akademisi atau peneliti semata, tetapi harus menyasar hingga ke akar rumput, yaitu masyarakat umum. Dalam upaya memperkuat hal ini, Kementerian Sekretariat Negara turut berperan aktif mendorong setiap kementerian dan lembaga negara meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada publik.

“Pelayanan publik yang optimal merupakan wujud dari birokrasi yang berpihak kepada masyarakat,” ujar Ade dalam Seminar Pelayanan Publik di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) yang berlangsung di Jakarta.

Menurutnya, peningkatan pelayanan tidak hanya menyangkut kecepatan atau kemudahan akses, tetapi juga berkaitan dengan inovasi teknologi yang dapat mendukung transparansi dan akuntabilitas.

Peningkatan Mutu Layanan Ditjen Diktiristek

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, menyampaikan bahwa transformasi pelayanan publik di lingkungan Ditjen Diktiristek menjadi bagian integral dari reformasi birokrasi. Menurutnya, tantangan pendidikan di era digital harus dijawab dengan layanan yang gesit dan solutif.

“Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan di sektor pendidikan tinggi, riset, dan teknologi agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan mendukung kemajuan bangsa,” ujar Nizam.

Upaya ini tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, lembaga riset, serta industri berbasis teknologi. Tujuannya adalah membangun ekosistem pendidikan dan riset yang mampu menjawab tantangan zaman sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Transformasi Digital Sebagai Pilar Utama

Kemajuan layanan publik dalam bidang pendidikan tinggi dan teknologi tidak bisa dilepaskan dari penerapan transformasi digital. Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kemendikbudristek, Restuati, menyampaikan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi harus dioptimalkan untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.

“Transformasi digital memungkinkan pelayanan menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah dijangkau. Ini sesuai dengan semangat reformasi birokrasi yang ingin kita wujudkan,” tutur Restuati.

Ia juga menambahkan bahwa inovasi dalam pelayanan publik harus didukung dengan regulasi yang adaptif serta pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Dengan demikian, pelayanan tidak hanya berubah secara prosedural, tetapi juga secara substansial dan berkelanjutan.

Komitmen untuk Pelayanan Prima

Komitmen Ditjen Diktiristek dalam mewujudkan pelayanan prima ditunjukkan melalui berbagai inisiatif, mulai dari digitalisasi sistem layanan administrasi, percepatan proses perizinan perguruan tinggi, hingga kemudahan akses terhadap data penelitian. Semua langkah ini diambil demi memastikan bahwa seluruh layanan benar-benar memberikan manfaat konkret bagi masyarakat.

Salah satu contoh konkret adalah pengembangan platform layanan terpadu berbasis digital yang memungkinkan mahasiswa, dosen, dan peneliti mengakses berbagai informasi serta layanan administratif secara daring tanpa harus melalui proses yang berbelit-belit. Selain itu, Ditjen Diktiristek juga mendorong keterlibatan aktif civitas akademika dalam menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Pendidikan dan Teknologi Sebagai Motor Perubahan

Dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan tinggi, sains, dan teknologi merupakan pilar penting yang berperan sebagai motor penggerak perubahan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan di sektor ini menjadi krusial agar tidak ada lagi kesenjangan antara potensi akademik dan kebutuhan masyarakat di lapangan.

Ade Prihadi menambahkan bahwa pelayanan publik yang baik di bidang pendidikan tinggi dan teknologi dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. “Jika masyarakat merasa dilayani dengan baik, maka kepercayaan akan tumbuh. Ini penting sebagai pondasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yang menegaskan bahwa pelayanan publik merupakan hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi oleh negara secara adil dan merata.

Sinergi dan Kolaborasi Jadi Kunci

Keberhasilan transformasi pelayanan publik di sektor pendidikan tinggi dan teknologi tidak dapat dicapai hanya oleh satu pihak. Diperlukan sinergi antarlembaga, termasuk kementerian terkait, perguruan tinggi, komunitas akademik, serta sektor swasta yang bergerak di bidang teknologi dan inovasi.

Prof. Nizam menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan. “Kita perlu bekerja bersama untuk menciptakan layanan yang bukan hanya efisien, tetapi juga relevan dan responsif terhadap kebutuhan zaman,” ungkapnya.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan terus dilakukan, Ditjen Diktiristek berharap pelayanan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga tidak ada lagi kesenjangan akses terhadap pendidikan dan inovasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index