Kesehatan

Kesehatan Prioritas Utama di Forum Sulbar

Kesehatan Prioritas Utama di Forum Sulbar
Kesehatan Prioritas Utama di Forum Sulbar

JAKARTA - Dalam suasana penuh semangat kolaborasi dan konsolidasi lintas sektor, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar retret bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran pejabat strategis lainnya. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bukan hanya dirancang sebagai forum penyelarasan visi dan misi kepemimpinan, tetapi juga menjadi momentum memperkuat kualitas pelayanan, termasuk perhatian pada aspek kesehatan peserta.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah kehadiran tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat yang disiagakan di lokasi kegiatan, Markas Korem 142/Tatag, Mamuju. Keberadaan tim ini menunjukkan bahwa kesehatan menjadi perhatian utama dalam mendukung kelancaran seluruh rangkaian agenda retret.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa kesiapsiagaan tenaga medis selama retret bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata komitmen dinas dalam mendukung suksesnya acara yang dinilai strategis ini.

“Kami ingin memastikan seluruh peserta dalam kondisi prima, sehingga bisa mengikuti retret ini secara maksimal. Dinas Kesehatan menyiapkan tim kesehatan yang bertugas di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama maupun konsultasi medis jika diperlukan,” ujar Nursyamsi.

Menurut Nursyamsi, aspek kesehatan yang terjaga dengan baik menjadi fondasi penting dalam mendukung produktivitas peserta selama menjalani sesi diskusi, konsolidasi program, dan berbagai kegiatan lainnya yang padat.

Retret ini, yang telah memasuki hari kedua pada Sabtu, menjadi sarana penting dalam menyamakan langkah dan semangat kerja seluruh jajaran pemerintahan daerah. Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga menggunakan forum ini untuk mendorong harmonisasi antara perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.

“Kami harap retret ini menjadi katalisator bagi percepatan pembangunan daerah. Kesehatan para peserta tentu menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini,” imbuh Nursyamsi.

Tak hanya berfokus pada agenda internal pemerintahan, retret ini juga mencerminkan pendekatan menyeluruh yang memperhatikan kondisi manusiawi peserta. Dalam kegiatan yang mengharuskan konsentrasi penuh, intensitas diskusi, dan mobilitas tinggi, kesiapan layanan kesehatan menjadi pelengkap yang sangat penting.

Dinas Kesehatan Sulbar sendiri telah mengerahkan sejumlah tenaga kesehatan yang standby di lokasi, dilengkapi dengan peralatan pertolongan pertama dan sarana pendukung lainnya. Tim ini tidak hanya melayani jika ada keluhan mendesak, tetapi juga terbuka bagi peserta yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan secara umum.

“Langkah ini kami ambil agar peserta bisa merasa aman dan nyaman, karena mereka tahu bahwa ada tenaga medis yang selalu siap membantu jika dibutuhkan,” terang Nursyamsi.

Retret yang berlangsung secara intensif ini dirancang untuk mengonsolidasikan program kerja lintas sektor, sekaligus mengidentifikasi tantangan dan peluang yang bisa dioptimalkan demi pencapaian visi Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera.

Kegiatan ini menjadi semakin bernilai karena melibatkan secara langsung para pemimpin daerah dan pengambil kebijakan, yang tak hanya berdiskusi tetapi juga menyatu dalam suasana yang mendorong semangat kolaboratif. Dalam suasana yang penuh refleksi dan pemikiran strategis ini, aspek kesehatan tetap dijaga sebagai prioritas yang tidak terpisahkan dari produktivitas.

Retret bukan hanya soal menyusun rencana kerja, tetapi juga membangun kepercayaan, keharmonisan, dan solidaritas antarlembaga. Maka, memastikan kesehatan semua peserta menjadi bagian integral dari keberhasilan keseluruhan kegiatan. Terlebih, seluruh hasil pembahasan diharapkan mampu berdampak nyata dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat.

Dengan kehadiran tenaga medis, seluruh elemen kegiatan dapat berjalan secara optimal tanpa kendala yang berarti dari sisi kesehatan. Ini menjadi contoh positif bagaimana perhatian terhadap kondisi fisik peserta dapat menjadi bagian dari manajemen kegiatan pemerintahan yang efektif.

Retret yang berlangsung di Markas Korem 142/Tatag Mamuju ini turut menunjukkan kolaborasi yang kuat antarinstansi. Selain unsur pemerintahan sipil, pelibatan institusi militer sebagai tuan rumah turut mempertegas bahwa pembangunan daerah memerlukan sinergi yang luas, inklusif, dan antarsektor.

Nursyamsi juga menambahkan bahwa pengalaman dari kegiatan ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi Dinas Kesehatan untuk menghadapi agenda-agenda besar selanjutnya. Terutama dalam hal penyiapan tim kesehatan yang responsif dan sigap dalam berbagai kondisi, baik dalam acara formal pemerintahan maupun kegiatan lapangan yang melibatkan masyarakat luas.

Dengan sinergi yang terbangun kuat dan dukungan menyeluruh, termasuk dari sektor kesehatan, Pemprov Sulbar optimis retret ini dapat menjadi langkah penting dalam mempercepat capaian pembangunan. Visi besar menuju Sulawesi Barat yang lebih maju dan sejahtera tak hanya tertuang dalam rencana kerja, tetapi juga diperkuat oleh fondasi kesehatan yang kokoh dari seluruh pemangku kepentingan.

Dalam setiap langkah pembangunan, kesehatan menjadi unsur tak terpisahkan. Retret ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan program tidak hanya bertumpu pada kebijakan yang tepat, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia yang sehat dan siap berkontribusi maksimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index