JAKARTA - Langkah nyata BRI dalam mendukung ekonomi kerakyatan kembali dibuktikan melalui partisipasinya dalam pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Kolaborasi ini dinilai strategis untuk memperkuat ekonomi desa sekaligus memperluas akses layanan keuangan melalui jaringan AgenBRILink.
Program KDMP yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk Kementerian BUMN, merupakan inisiatif terintegrasi yang ditujukan untuk memperkuat peran koperasi di tingkat desa sebagai sentra pertumbuhan ekonomi. Dalam program ini, BRI turut berperan melalui AgenBRILink yang sudah tersebar di berbagai pelosok Indonesia.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa keterlibatan BRI dalam program KDMP sejalan dengan komitmen perseroan untuk mendorong inklusi keuangan dan pemerataan akses layanan perbankan, terutama di wilayah-wilayah pedesaan yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Melalui AgenBRILink, kami ingin membuka akses layanan keuangan kepada masyarakat desa, termasuk koperasi desa binaan dalam program Koperasi Desa Merah Putih. Harapannya, program ini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk membangun ekosistem ekonomi yang sehat dan inklusif di desa-desa Indonesia,” jelas Hendy.
Menurut Hendy, AgenBRILink tidak hanya berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari layanan perbankan BRI, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Para agen merupakan pelaku usaha mikro atau individu yang dipercaya untuk menyediakan berbagai layanan keuangan seperti tarik dan setor tunai, transfer, pembayaran tagihan, serta transaksi digital lainnya.
Kehadiran AgenBRILink dalam ekosistem KDMP diharapkan dapat mendorong efisiensi pengelolaan keuangan koperasi desa, mempercepat transaksi, dan menciptakan transparansi dalam tata kelola koperasi. Dengan demikian, koperasi tidak hanya menjadi wadah simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi produktif masyarakat desa.
Program KDMP sendiri dijalankan secara kolaboratif antara pemerintah, BUMN, swasta, dan lembaga keuangan. Inisiatif ini bertujuan untuk menjadikan koperasi sebagai kekuatan utama dalam pengembangan ekonomi desa dengan konsep gotong royong dan pemberdayaan dari akar rumput. Dalam tahap awal, program ini difokuskan di 10 desa yang tersebar di beberapa kabupaten dan provinsi, termasuk Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
Melalui sinergi ini, koperasi desa didorong untuk menjadi lebih mandiri, memiliki tata kelola yang baik, dan mampu memfasilitasi anggotanya dalam mengakses pembiayaan serta pasar untuk produk-produk unggulan desa.
AgenBRILink yang kini telah menjangkau lebih dari 700 ribu titik di seluruh Indonesia, menjadi kekuatan tersendiri bagi BRI dalam mendukung pemerataan akses layanan keuangan. Sistem ini telah terbukti mampu menjangkau masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), yang selama ini menjadi tantangan utama dalam penyediaan layanan keuangan formal.
Hendy menambahkan bahwa digitalisasi juga menjadi salah satu aspek penting dalam mendorong efektivitas KDMP. Melalui aplikasi dan layanan berbasis digital, koperasi desa dapat mencatat transaksi keuangan secara lebih tertata dan akurat, yang pada akhirnya akan memperkuat kredibilitas koperasi di mata anggotanya maupun calon mitra strategis lainnya.
“Digitalisasi koperasi desa akan membuka banyak peluang, mulai dari transparansi pengelolaan dana hingga kemudahan akses ke pembiayaan perbankan. Di sinilah peran AgenBRILink menjadi sangat vital sebagai penghubung antara koperasi dengan layanan keuangan formal,” tutur Hendy.
Selain memberikan dukungan layanan keuangan, BRI juga terlibat dalam edukasi keuangan dan pelatihan untuk pengurus koperasi. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di koperasi agar mampu mengelola organisasi secara profesional dan akuntabel. Pelatihan ini meliputi manajemen koperasi, pencatatan keuangan, strategi pengembangan usaha, hingga literasi digital.
Langkah ini sejalan dengan semangat BRI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor mikro dan akar rumput. Keterlibatan dalam program KDMP menjadi salah satu bentuk nyata dari implementasi misi tersebut, yang tidak hanya berdampak pada bisnis BRI, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas.
Dengan komitmen ini, BRI berharap kehadiran koperasi desa berbasis teknologi dan kolaborasi akan menjadi penggerak ekonomi baru di pedesaan. Model ini diyakini dapat memperkuat ketahanan ekonomi lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha baru bagi masyarakat desa.
“Sinergi antara koperasi desa, pemerintah, dan lembaga keuangan seperti BRI melalui AgenBRILink menjadi kunci sukses dari program ini. Kami optimistis bahwa ke depan, KDMP akan melahirkan koperasi-koperasi modern yang mampu bersaing dan memberikan dampak nyata bagi anggotanya,” pungkas Hendy.
Dengan pendekatan yang kolaboratif, inklusif, dan berbasis digital, BRI sekali lagi menegaskan perannya sebagai bank yang hadir tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga di tengah kehidupan masyarakat desa. Komitmen ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.