Fashion

Fashion Etnik Sumut Tampil Memukau

Fashion Etnik Sumut Tampil Memukau
Fashion Etnik Sumut Tampil Memukau

JAKARTA - Semangat inovasi dan pelestarian budaya lokal kembali hadir di Medan melalui ajang Sumatra Fashion Etnik, sebuah kompetisi fashion yang menjadi bagian dari Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU). Acara ini menyatukan nuansa etnik khas Sumatera dengan sentuhan modern yang memukau, sekaligus menjadi panggung bergengsi bagi para desainer muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka.

Diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, kompetisi ini menghadirkan 10 finalis terbaik yang berhasil menampilkan busana dengan desain etnik khas Sumatera yang berpadu harmonis dengan tren kontemporer.

“Sumatra Fashion Etnik menghadirkan lomba fashion disainer yang menampilkan karya inovatif dari 10 finalis yang terbaik,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut Rudy Brando Hutabarat di Medan.

Lebih dari sekadar kompetisi, acara ini dirancang sebagai perayaan kekayaan budaya lokal serta sebagai ruang strategis untuk memperkenalkan wastra Sumatera Utara ke tingkat yang lebih luas, bahkan hingga pasar global. Hal itu terlihat dalam pagelaran busana yang melibatkan 20 desainer binaan BI Sumut, yang turut meramaikan rangkaian acara.

Karya-karya mereka menampilkan eksplorasi berani terhadap motif-motif kain tradisional Sumut yang dikemas ulang dalam format fashion yang modern, namun tetap mempertahankan esensi budaya lokal. Tak hanya mencuri perhatian karena keunikan desain, koleksi para desainer ini juga memancarkan potensi besar untuk masuk ke dalam pasar ekspor produk fashion berbasis budaya.

“Para disainer muda itu menampilkan wastra khas Sumut dengan tren fesyen kontemporer. Sehingga menghasilkan tidak hanya mencerminkan identitas budaya lokal Sumut saja, melainkan busana itu juga berdaya saing global,” jelas Rudy.

Dalam suasana yang penuh semangat kreatif, acara ini juga menghadirkan sesi talkshow inspiratif bertemakan “From Local to Global: Creating Sumatra Fashion Export-Ready”. Talkshow ini menghadirkan tokoh fashion nasional seperti Deden Siswanto dan Taruna Kusmayadi, yang berbagi pengalaman dan kiat sukses dalam mengangkat potensi lokal menjadi karya yang siap mendunia.

Topik yang diangkat dalam talkshow ini sangat relevan dengan misi besar dari KKSU, yaitu menjembatani pelaku industri kreatif daerah untuk bisa menembus pasar global. Melalui dialog inspiratif tersebut, peserta dan pengunjung mendapatkan wawasan penting tentang bagaimana strategi kreatif, branding, dan inovasi bisa menjadi kunci dalam membangun positioning global dari karya berbasis etnik.

Komitmen kuat juga disampaikan oleh Bank Indonesia dalam mendukung sektor ekonomi kreatif melalui kegiatan-kegiatan semacam ini. Menurut Rudy Brando, kegiatan ini adalah bentuk sinergi antara BI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam mendorong perkembangan UMKM lokal, terutama di bidang fashion berbasis kearifan lokal.

“Kegiatan itu menjadi komitmen kami bersama Pemerintah Provinsi Sumut dalam mendorong sektor UMKM, serta memperluas ekonomi kreatif ditingkat nasional dan global,” ungkapnya.

Pagelaran Sumatra Fashion Etnik tidak hanya menjadi ruang ekspresi artistik, namun juga sarana pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dan budaya. Keikutsertaan para desainer muda yang telah dibina sebelumnya menunjukkan keberhasilan program pengembangan kapasitas yang dijalankan oleh BI Sumut.

Dalam proses kurasi hingga final, para peserta tidak hanya dinilai dari segi keindahan desain, tetapi juga dari kemampuan mereka mengangkat nilai budaya lokal, keunikan material, serta peluang untuk komersialisasi produk di level lebih tinggi. Penilaian menyeluruh ini memperlihatkan bahwa sektor fashion saat ini tak lagi sebatas dunia estetika, melainkan juga sebagai bagian integral dari penggerak ekonomi kreatif Indonesia.

Tampilnya wastra khas Sumatera dengan desain penuh warna dan interpretasi baru juga menandai bahwa fashion etnik bisa memiliki relevansi luas di kalangan generasi muda. Ini menjadi pesan penting bahwa identitas lokal bukanlah sesuatu yang kuno, melainkan sumber inspirasi tak terbatas yang bisa dikemas dengan cara kekinian dan tetap menjaga nilai-nilai budaya leluhur.

Selain kompetisi dan pagelaran, KKSU juga mempersembahkan bazar produk kreatif lokal yang turut meramaikan suasana. Produk-produk kerajinan tangan, kuliner khas, hingga aksesori berbasis wastra turut diperkenalkan kepada pengunjung. Kegiatan ini turut mengukuhkan bahwa kolaborasi antar sektor dalam satu ekosistem kreatif dapat memperkuat posisi UMKM di tengah persaingan global.

Dengan semangat lokal yang dibawa dalam format global, Sumatra Fashion Etnik menjadi bukti nyata bahwa fashion bisa menjadi jembatan budaya sekaligus pendorong ekonomi. Apa yang dimulai dari panggung lokal seperti di Medan ini, bisa menjadi titik awal lahirnya tren-tren fashion berbasis budaya yang mendunia.

Kesuksesan acara ini juga menunjukkan bahwa dukungan dari lembaga keuangan seperti Bank Indonesia sangat penting dalam membina talenta kreatif dan membantu mereka memasuki pasar yang lebih luas. Bukan tidak mungkin, karya-karya yang lahir dari KKSU akan segera tampil dalam panggung-panggung fashion internasional dan menjadi ikon baru dari Indonesia.

Dengan gaya yang kian inovatif, semangat pelestarian budaya yang tinggi, serta dukungan dari berbagai pihak, sektor fashion Sumatera Utara bergerak ke arah yang semakin cerah. Masa depan fashion lokal kini bukan sekadar mimpi, tapi nyata hadir dengan langkah nyata dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index