JAKARTA - Komitmen klub-klub Liga Inggris terhadap para legenda mereka kembali terlihat dalam langkah yang dilakukan Wolverhampton Wanderers (Wolves). Klub tersebut resmi memasukkan nama Diogo Jota ke Hall of Fame mereka sebagai bentuk penghormatan mendalam atas kontribusi luar biasa sang pemain, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah klub.
Diogo Jota, pemain asal Portugal yang memperkuat Wolves antara sebelum hijrah ke Liverpool, dikenang tak hanya karena ketajamannya di lapangan, tetapi juga karena karakter rendah hati yang membekas di hati banyak orang, khususnya di Stadion Molineux.
Keputusan ini diambil setelah peristiwa tragis yang merenggut nyawa Jota dan sang adik, Andre Silva, dalam sebuah kecelakaan mobil di Spanyol. Namun di balik duka yang menyelimuti, Wolves memilih untuk memberikan penghormatan terbaik kepada sosok yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan klub dalam menembus Liga Primer Inggris.
John Richards, Wakil Presiden Wolverhampton Wanderers sekaligus ketua komite independen Hall of Fame klub, menyampaikan bahwa keputusan untuk mengabadikan nama Diogo Jota di daftar legenda klub ini dilakukan dengan pertimbangan penuh emosi. “Ada rasa sedih dan ketidakpercayaan yang begitu besar atas tragedi mengerikan ini sehingga kami ingin memberikan penghormatan kami sendiri sesegera mungkin,” ujar Richards.
Menurut Richards, biasanya penentuan nama untuk masuk Hall of Fame melalui diskusi panjang selama berbulan-bulan. Namun, dalam situasi ini, keputusannya diambil secara cepat dan bulat karena kuatnya rasa kehilangan yang dirasakan oleh semua pihak baik dari internal klub, penggemar, maupun komunitas sepak bola yang lebih luas. “Seperti orang lain, kami tercengang oleh berbagai kejadian, dan kami ingat betapa hebatnya Diogo bagi Wolves selama musim promosi yang tidak terlupakan di bawah Nuno dan tahun-tahun awal kami kembali di Liga Premier,” lanjutnya.
Selama berseragam Wolves, Jota memainkan peran penting dalam membawa klub kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris. Bersama pelatih Nuno Espírito Santo, ia tampil gemilang dan mencetak gol-gol penting yang mendorong Wolves naik kelas.
Langkah Wolves memasukkan Diogo Jota ke Hall of Fame mereka menunjukkan nilai-nilai kekeluargaan yang masih sangat dijaga oleh klub-klub Liga Inggris. Ini bukan hanya soal statistik atau jumlah gol semata, tetapi tentang pengaruh yang diberikan seorang pemain kepada sebuah tim dan komunitasnya.
Direktur Administrasi Sepak Bola Wolves, Matt Wild, menambahkan bahwa keputusan ini bukan hanya datang dari manajemen, tetapi juga didorong oleh besarnya dukungan dan penghormatan dari para penggemar. “Warisannya di sini terukir dalam sejarah kita, dan kami bangga melihatnya diakui dengan cara ini. Sambutan dari para pendukungnya sangat luar biasa, dan penghargaan Hall of Fame ini terasa sangat tepat,” kata Wild.
Menurut Wild, sosok Jota tidak hanya dikenang sebagai pesepak bola bertalenta, melainkan juga pribadi yang rendah hati dan baik hati. Ia menilai bahwa kenangan akan Jota akan terus hidup di tengah komunitas Wolves. “Diogo Jota bukan hanya pesepak bola fenomenal, tetapi juga seseorang sosok dengan kerendahan hati dan kebaikan yang sangat dirindukan oleh penggemar Wolves di Stadion Molineux,” imbuh Wild.
Momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan sekadar permainan, melainkan juga soal hubungan emosional yang terjalin antara pemain dan para pendukung. Klub-klub Liga Inggris, seperti Wolves, menunjukkan bahwa mereka tak sekadar mengejar prestasi, tetapi juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap mereka yang telah berjasa.
Kepergian Diogo Jota memang menyisakan luka yang dalam. Sang pemain dan adiknya, Andre Silva, mengalami kecelakaan saat sedang melakukan perjalanan dari Spanyol menuju Inggris melalui pelabuhan Santander. Diketahui bahwa Jota sedang dalam masa pemulihan pasca operasi paru-paru dan disarankan tidak melakukan perjalanan udara, sehingga memilih jalur darat dan laut.
Kehilangan ini bukan hanya dirasakan oleh Wolves. Klub lamanya, Liverpool, juga menunjukkan bentuk penghormatan serupa dengan memensiunkan nomor punggung 20 yang selama ini dikenakan oleh Jota di semua level tim.
Kabar duka ini menggema luas dan mendapat simpati dari berbagai pihak. Di kalangan Liga Inggris, Diogo Jota dikenal sebagai sosok yang memberikan dampak besar, tidak hanya secara teknis di lapangan, tetapi juga secara emosional dan kultural bagi klub dan rekan-rekannya.
Langkah Wolves memasukkan Jota ke Hall of Fame bukan hanya sekadar simbolis. Ini adalah bentuk nyata penghormatan atas jasa dan pengaruh pemain yang pernah menjadi bagian dari kebangkitan klub. Lebih dari itu, ini adalah pesan kuat bahwa dedikasi, semangat, dan kebaikan hati akan selalu memiliki tempat di hati para pendukung.
Dengan masuknya Diogo Jota ke jajaran legenda Wolves, kisah dan kenangannya akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi pemain berikutnya. Ia mungkin telah tiada, namun warisan yang ditinggalkannya akan terus dikenang, baik di Stadion Molineux maupun di seluruh penjuru dunia sepak bola.