Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil dan Tips Mempersiapkannya

Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil dan Tips Mempersiapkannya
sayuran yang bagus untuk ibu hamil

Sayuran yang bagus untuk ibu hamil memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh serta mendukung tumbuh kembang janin. 

Secara umum, sayuran merupakan jenis bahan makanan nabati yang memiliki kandungan air tinggi dan dapat dikonsumsi dalam kondisi mentah, diolah dengan teknik tertentu, atau dimasak terlebih dahulu. 

Gabungan berbagai jenis sayur sering disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur, yang bisa diolah dengan berbagai metode sesuai selera maupun kebutuhan gizi.

Sayur adalah jenis makanan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena kaya manfaat bagi tubuh. 

Kandungan lemak dan karbohidratnya yang rendah, disertai dengan tingginya vitamin, mineral, serta serat makanan, menjadikan sayur sebagai komponen penting dalam pola makan sehat. 

Para ahli di bidang nutrisi pun menyarankan agar setiap orang mengonsumsi minimal lima porsi buah dan sayur setiap hari guna mendukung keseimbangan nutrisi tubuh.

Kaya akan kandungan gizi yang beragam, sayuran sangat bermanfaat untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan, termasuk perempuan yang sedang mengandung. 

Kombinasi vitamin, mineral, serat, serta antioksidan yang ada di dalamnya membantu menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan, mengurangi gangguan pencernaan yang umum terjadi pada bumil, dan mendukung pertumbuhan janin secara maksimal.

Terdapat berbagai jenis sayur yang memberikan manfaat kesehatan. Meski begitu, ibu hamil perlu memperhatikan jenis sayur yang dikonsumsi karena apa yang mereka makan juga akan berdampak langsung pada janinnya. 

Untuk mengetahui jenis sayuran yang bagus untuk ibu hamil, mari kenali dulu manfaat penting dari konsumsi sayuran selama masa kehamilan.

Manfaat Sayuran untuk Ibu Hamil

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, asupan buah dan sayur selama masa kehamilan memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan dan bobot bayi saat proses kelahiran berlangsung. 

Di samping itu, ada beragam manfaat penting lainnya jika ibu hamil mengonsumsi sayur secara rutin, di antaranya:

Membantu Kinerja Sistem Pencernaan

Ibu yang sedang mengandung rentan mengalami gangguan pencernaan seperti sulit buang air besar. Karena itu, tubuh membutuhkan nutrisi yang kaya serat untuk membantu sistem pencernaan tetap lancar. 

Sayur dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki kandungan serat tinggi dan bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh sistem cerna.

Merawat Kondisi Kulit

Perubahan hormon selama masa kehamilan dapat menimbulkan berbagai efek pada tubuh, termasuk pada kulit. Salah satu masalah umum yang muncul di awal kehamilan adalah jerawat. 

Untuk mengatasi hal ini, ibu dapat mengonsumsi sayur yang mengandung beragam nutrisi penting guna melindungi dan menyehatkan kulit dari pengaruh buruk zat-zat berbahaya dari luar.

Mendukung Kesehatan Pernapasan Janin

Mengonsumsi sayur secara teratur juga bermanfaat bagi pertumbuhan organ pernapasan bayi dalam kandungan. Kebiasaan ini dapat membantu menurunkan kemungkinan bayi mengalami gangguan seperti asma di kemudian hari. 

Beberapa jenis sayur seperti bayam dan brokoli yang mengandung vitamin E bisa dijadikan pilihan untuk mendukung fungsi paru-paru yang sehat.

Mengurangi Risiko Peradangan

Sejumlah sayur mengandung zat yang bermanfaat untuk menekan kemungkinan terjadinya inflamasi dalam tubuh. 

Bayam, brokoli, dan kale merupakan contoh yang kaya senyawa antioksidan, yang memiliki peran dalam mencegah kerusakan akibat paparan zat berbahaya dari luar. 

Konsumsi rutin sayur-sayuran ini dapat membantu menjaga kesehatan sendi dan jaringan tubuh lainnya.

Rekomendasi Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil

Berikut ini adalah rekomendasi sayuran yang bagus untuk ibu hamil beserta manfaat pentingnya bagi kesehatan bumil dan janin.

Brokoli

Tanaman bernama latin Brassica oleracea ini berasal dari kawasan Mediterania dan telah dibudidayakan sejak masa Yunani Kuno. Brokoli tergolong dalam satu spesies yang sama dengan kubis dan kembang kol. 

Di Indonesia, brokoli mulai dikenal sekitar tahun 1970-an dan kini menjadi salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi. 

Bagian yang biasanya dimakan adalah bunga berwarna hijau yang menyerupai cabang-cabang kecil pada pohon dan tumbuh dari batang yang tebal. 

Sekilas, brokoli tampak mirip dengan kembang kol, namun perbedaan warnanya cukup jelas — brokoli berwarna hijau, sementara kembang kol berwarna putih.

Sayur ini bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah, direbus, maupun dikukus. Pengolahan terbaik untuk mempertahankan kandungan gizinya adalah dengan cara dikukus. 

Jika dimasak dengan direbus, sekitar setengah dari kandungan asam folatnya bisa hilang. Oleh karena itu, bila ingin merebus brokoli, disarankan tidak lebih dari lima menit agar nutrisinya tetap terjaga.

Brokoli merupakan sumber serat dan vitamin C yang sangat baik. Di dalamnya juga terdapat glukorafanin, yaitu senyawa yang berubah menjadi sulforafana — zat aktif alami yang berpotensi mencegah kanker. 

Untuk mendapatkan manfaat secara maksimal, sebaiknya brokoli didiamkan terlebih dahulu selama lima menit setelah dipotong, lalu dimasak dengan waktu singkat.

Kacang Panjang

Tanaman merambat yang satu ini dikenal luas di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Buahnya berbentuk panjang dan ramping, biasanya dimakan dalam keadaan mentah sebagai lalapan atau dimasak sebagai bagian dari hidangan sayur. 

Yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah buah mudanya yang masih empuk dan tidak berserat keras.

Kacang panjang merupakan sumber serat, kalium, serta berbagai jenis vitamin yang penting bagi ibu hamil. Kandungan kalium di dalamnya berperan dalam menjaga kestabilan tekanan darah selama masa kehamilan. 

Selain itu, konsumsi kacang panjang juga dipercaya dapat mengurangi keluhan umum seperti nyeri, rasa tidak nyaman, bahkan kram yang sering dialami oleh ibu hamil.

Bayam

Bayam adalah tanaman berdaun hijau yang berasal dari daerah tropis di Benua Amerika bagian selatan, namun kini telah tersebar dan dibudidayakan di banyak wilayah di dunia. 

Bayam termasuk salah satu sayur yang dikenal sebagai sumber zat besi tinggi. Kandungan besinya melebihi sebagian besar sayuran hijau lainnya, sehingga sangat dianjurkan untuk orang yang memiliki anemia.

Tanaman ini sangat mudah ditemukan dan bisa diolah dalam berbagai macam masakan. Di Indonesia, bayam dibagi menjadi dua jenis utama, yakni bayam petik dan bayam cabut. 

Bayam petik umumnya digunakan sebagai campuran untuk lalapan seperti pecel, urap, dan gado-gado, sedangkan bayam cabut sering diolah menjadi sayur bening.

Bayam petik biasanya berasal dari spesies Amaranthus hybridus, sedangkan bayam cabut dari Amaranthus tricolor. Ada pula jenis lainnya seperti Amaranthus spinosus (bayam berduri) dan Amaranthus blitum (bayam kotok) yang juga bisa dikonsumsi.

Sayuran ini sangat tepat untuk dikonsumsi selama masa kehamilan karena mengandung banyak nutrisi penting seperti serat, kalsium, asam folat, dan vitamin. 

Zat-zat ini mendukung pertumbuhan janin secara normal dan mencegah terjadinya kelainan bawaan sejak lahir.

Sawi Hijau

Sawi merupakan kelompok tanaman dalam genus Brassica yang dikonsumsi daunnya, baik dalam keadaan segar maupun setelah dimasak. 

Ada beberapa jenis sawi, namun yang umum dikenal masyarakat Indonesia adalah sawi hijau, atau yang sering disebut caisim atau sawi bakso (Brassica rapa kelompok parachinensis). 

Jenis lainnya adalah sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis atau petsai) yang sering dijadikan bahan untuk sup atau acar. Ada pula jenis sesawi sayur yang kerap disamakan dengan caisim.

Meski belum banyak penelitian yang secara spesifik membahas manfaat sawi, kandungan nutrisi di dalamnya telah terbukti berkontribusi terhadap kesehatan tubuh. 

Beta karoten dan flavonoid yang terdapat di dalamnya dikaitkan dengan penurunan risiko terkena penyakit jantung dan kematian akibat gangguan kardiovaskular, sebagaimana yang dilaporkan dalam jurnal Clinical Nutrition ESPEN. 

Sementara itu, penelitian lain dalam JRSM Cardiovascular Disease menyebutkan bahwa konsumsi sayuran hijau dalam jumlah tinggi dapat mengurangi risiko gangguan jantung hingga 15%.

Sawi hijau sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi pada masa awal kehamilan, terutama trimester pertama, karena saat itu kondisi ibu lebih rawan mengalami keguguran.

Asupan asam folat dari sawi hijau sangat penting untuk pembentukan sistem saraf dan sel-sel darah merah janin. 

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, kebutuhan akan asam folat cukup tinggi selama masa ini untuk menunjang proses perkembangan sel tubuh bayi.

Kale

Kale adalah salah satu sayuran yang kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Kandungan vitamin A dan C di dalamnya bermanfaat untuk memperkuat sistem imun selama kehamilan. 

Selain itu, kale juga mengandung vitamin K dalam jumlah yang sangat tinggi — lebih dari sepuluh kali kebutuhan harian.

Vitamin K memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah dan mencegah kekurangannya setelah persalinan. 

Mengonsumsi kale dalam jumlah yang cukup dapat membantu menjaga sistem pembekuan darah bekerja dengan baik dan mencegah gangguan akibat kekurangan vitamin K pada bayi yang baru lahir.

Tip Mempersiapkan Sayur dan Buah

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi minimal lima sajian buah dan sayur setiap harinya guna mencukupi kebutuhan nutrisi yang bersumber dari kedua jenis makanan tersebut. 

Sebagai gambaran, satu porsi buah dapat berupa satu buah apel berukuran sedang atau sekitar delapan buah stroberi besar. 

Sedangkan satu sajian sayur dapat terdiri dari 150 gram daun selada, 75 gram bayam yang sudah ditumis, satu gelas penuh jus sayur (sekitar 300 ml), atau tiga kuntum besar brokoli.

Selain memperhatikan jumlah yang dikonsumsi, cara mengolah dan menyajikan buah serta sayur juga perlu diperhatikan agar kandungan gizinya tetap terjaga. Berikut beberapa panduan dalam menyiapkannya:

  • Pastikan semua jenis buah dan sayur dicuci dengan air bersih sebelum dimakan;
  • Jika memungkinkan, pilihlah produk organik yang tidak mengandung bahan kimia pestisida;
  • Singkirkan bagian yang sudah busuk atau terlihat memar guna mencegah pertumbuhan bakteri;
  • Konsumsi buah sesaat setelah dipotong agar nutrisinya tetap optimal;
  • Saat menyimpan di lemari pendingin, hindari meletakkan buah dan sayur berdekatan dengan daging mentah.

Buah dan sayur memang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. 

Namun, khasiat ini hanya akan terasa maksimal jika diimbangi dengan konsumsi zat gizi lainnya, seperti protein dan lemak yang bisa diperoleh dari bahan makanan seperti tahu, tempe, ikan, telur, dan daging. 

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola makan yang beragam dengan kandungan gizi yang seimbang.

Tak hanya itu, gaya hidup yang sehat juga penting selama masa kehamilan. Misalnya dengan rutin berolahraga ringan, menjaga waktu tidur yang cukup, serta melakukan kontrol kehamilan secara berkala. 

Konsultasikan juga dengan dokter mengenai pilihan buah dan sayur yang cocok dengan kondisi kehamilan masing-masing.

Sebagai penutup, memilih dan mengolah sayuran yang bagus untuk ibu hamil dengan tepat bisa membantu menjaga kesehatan ibu sekaligus mendukung tumbuh kembang janin.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index