Industri

Sinergi Industri dan Pendidikan Otomotif

Sinergi Industri dan Pendidikan Otomotif
Sinergi Industri dan Pendidikan Otomotif

JAKARTA – Sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan kepedulian sosial kembali terwujud melalui Automotive Education 2025 yang digelar oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Acara ini bukan sekadar pameran inovasi mahasiswa, melainkan juga merupakan jembatan nyata yang menghubungkan pembelajaran aplikatif dengan aksi sosial untuk masyarakat.

Menurut Muhammad Risky Ramadhan, Ketua Panitia, Automotive Education tahun ini disusun dengan pendekatan yang lebih menyentuh langsung masyarakat sekaligus memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan teknis mereka di luar bangku kuliah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga hadir di tengah masyarakat dengan kontribusi nyata, baik dalam bentuk inovasi maupun aksi sosial,” ungkap Risky.

Salah satu kegiatan yang menjadi daya tarik utama adalah servis motor gratis yang digelar di halaman kampus bekerja sama dengan Ahass Motor. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa secara langsung dalam berbagai tugas teknis seperti pengecekan mesin, penggantian oli, servis ringan, dan konsultasi perawatan kendaraan. Melalui langkah ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktik yang sesungguhnya sekaligus memberikan manfaat langsung bagi warga sekitar kampus.

Selain layanan servis, pengunjung dapat menikmati Pameran Group Project Mahasiswa Semester 6. Dalam pameran tersebut, berbagai inovasi dan karya teknis mahasiswa ditampilkan secara menarik. Pameran ini bukan hanya sebagai ajang apresiasi, melainkan juga menjadi wadah evaluasi hasil belajar sekaligus mendorong kreativitas mahasiswa Teknik Mesin UMS untuk terus berinovasi.

Momen puncak acara diisi dengan talkshow inspiratif yang dibawakan oleh Bramono Pandu Praditya, Direktur PT Inlastek. Dengan tema “Innovation Motorcycle of Custom Culture: Seni, Fungsi, dan Keamanan,” Bramono menegaskan pentingnya keseimbangan antara aspek estetika, fungsi, serta keamanan dalam setiap proses modifikasi kendaraan bermotor.

Acara yang berlangsung dengan penuh semangat juga ditutup dengan kegiatan sosial yang memberikan sentuhan empati mahasiswa terhadap sesama. Rombongan komunitas motor melakukan Riding Charity ke Wisma Asuhan Nurul Huda untuk berbagi kebahagiaan lewat makan bersama anak-anak panti serta menyerahkan bantuan berupa sembako dan donasi tunai.

Muhammad Risky menyampaikan harapannya agar “Automotive Education” dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan mempererat kolaborasi antara kampus, industri, dan masyarakat luas.

“Kami ingin Automotive Education menjadi ruang pertemuan antara dunia kampus, industri, dan masyarakat. Tidak hanya sebagai ajang unjuk karya, tetapi juga membawa nilai edukasi dan empati sosial,” tutupnya.

Dengan konsep yang mengedepankan kolaborasi dan aksi nyata, kegiatan ini menunjukkan bagaimana sinergi antara pendidikan teknik dan sektor industri dapat memberikan dampak positif secara luas, sekaligus membentuk karakter mahasiswa yang peduli dan berdedikasi pada kemajuan bersama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index