JAKARTA - Tim nasional basket putri Indonesia terus menunjukkan semangat juang yang tinggi meskipun menghadapi lawan berat pada FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A di Shenzhen Sports Center, China. Pada laga kedua Grup A melawan Selandia Baru, Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 45-75, namun banyak pelajaran berharga yang dapat diambil untuk membangun performa ke depan.
Pelatih timnas, Andrie Ekayana yang akrab disapa Coach Yayan, menggarisbawahi pentingnya penguasaan tembakan tiga angka sebagai salah satu evaluasi utama dari pertandingan tersebut. Menurutnya, Selandia Baru tampil dominan dengan persentase tembakan tiga angka yang jauh lebih efektif dibandingkan Indonesia. Kondisi ini menandakan perlunya peningkatan penguasaan permainan di sisi luar lapangan serta kemampuan mengendalikan tekanan pertahanan dari lawan yang memiliki postur tubuh lebih besar dan pertahanan yang ketat.
Pada pertandingan itu, Indonesia mencoba fokus memperkuat area dalam. Namun, perbedaan hasil tembakan luar membuat Selandia Baru dapat memaksimalkan peluang dan mengungguli angka. Coach Yayan menyatakan, “Kami berusaha memperkuat area dalam, tetapi hal yang kalah jauh adalah persentase tembakan tiga angka mereka" yang menjadi faktor krusial dalam menentukan hasil akhir pertandingan.
Skuad Indonesia yang diperkuat oleh pemain andalan seperti Priscilla Annabel Karen, Faizzatus Shoimah, Adelaide Callista, Nathania Claresta, dan Kim Pierre-Louis menunjukkan semangat tinggi dalam menjalani laga. Kimberley Pierre-Louis menjadi pencetak skor terbanyak dari Indonesia dengan torehan 11 poin dan 4 rebound, diikuti oleh Adelaide Callista Wongsohardjo dan Clarita Antonio dengan kontribusi enam poin masing-masing. Penampilan ini menggambarkan potensi besar yang dimiliki para atlet muda Indonesia untuk terus berkembang di arena internasional.
Meski menghadapi situasi menantang, kontestan asal Indonesia telah meraih prestasi membanggakan sebelumnya dengan menjuarai Divisi B di Bangkok secara tak terkalahkan. Prestasi ini membawa Indonesia ke Divisi A, sebuah bukti nyata progres dan kualitas perkembangan bola basket putri Tanah Air yang terus meningkat.
Fokus utama ke depan adalah mempersiapkan diri dengan lebih matang menghadapi tantangan besar di Grup A, yang juga diisi oleh tim-tim kuat seperti China dan Korea Selatan. Laga berikutnya yang akan dihadapi Indonesia adalah melawan Korea Selatan, yang menjadi peluang penting untuk membuktikan kualitas dan kemampuan untuk bertahan di tingkat tertinggi.
Coach Yayan mendorong seluruh pemain untuk segera melupakan hasil kurang memuaskan ini dan melihat ke depan dengan penuh semangat dan determinasi yang kuat. Baginya, setiap pertandingan merupakan ajang pembelajaran yang sangat berharga untuk membentuk mental dan strategi tim menjadi lebih matang.
Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang positif dalam menguasai bola dan mengatur ritme permainan di lapangan. Meski takluk dari lawan-lawan dengan postur fisik yang lebih besar, tim tetap berjuang keras hingga menit terakhir pertandingan. Hal ini memberi gambaran bahwa skuat basket putri Indonesia bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga memiliki potensi teknik dan strategi yang bisa dikembangkan.
Pengalaman berharga di FIBA Women’s Asia Cup 2025 ini diharapkan dapat menjadi momentum agar para pemain semakin motivasi untuk terus melatih keterampilan tembakan jarak jauh dan memperkuat koordinasi tim. Peningkatan di sisi luar lapangan bisa menjadi kunci untuk menghadapi pertahanan rapat dari tim lawan di pertandingan-pertandingan mendatang.
Dengan dukungan penuh dari pelatih dan sistem pelatihan yang berfokus pada kekuatan dan teknik, masa depan tim nasional basket putri Indonesia terlihat cerah. Semangat pantang menyerah para pemain, ditambah dengan evaluasi teknis yang tepat, diyakini akan membawa prestasi yang membanggakan bagi Indonesia di kancah bola basket Asia.
Turnamen ini sekaligus menjadi panggung pembuktian bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat regional meskipun harus menghadapi lawan-lawan yang lebih berpengalaman dan bertubuh lebih besar. Keterlibatan para atlet muda dengan semangat juang tinggi merupakan aset penting dalam membangun masa depan basket Indonesia.
Jadi, meski perjalanan masih panjang dan ketat, pencapaian menjadi peserta Divisi A sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan dari perkembangan basket putri Indonesia. Dengan segala pelajaran yang diperoleh, Timnas Basket Putri Indonesia siap bangkit dan tampil lebih baik menghadapi laga-laga berikutnya, meraih kemenangan dan membawa nama bangsa di kancah internasional.
Pelatih Andrie Ekayana menegaskan bahwa fokus utama adalah membangun mental juara dan memperbaiki aspek teknis, terutama di sisi tembakan tiga angka, agar bisa lebih kompetitif dalam menghadapi tim-tim kuat di Asia. Ini adalah awal dari perjalanan panjang untuk mengembangkan kualitas pemain dan memperkuat pondasi bola basket putri Indonesia di masa depan.