Ilmiah

Sinergi Ilmiah dan Tanggung Jawab Sosial Muhammadiyah

Sinergi Ilmiah dan Tanggung Jawab Sosial Muhammadiyah
Sinergi Ilmiah dan Tanggung Jawab Sosial Muhammadiyah

JAKARTA - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadirkan sebuah inovasi penting sebagai jawaban terhadap tantangan zaman: Muhammadiyah Research School. Program baru ini melambangkan perpaduan antara nalar ilmiah dan kepekaan sosial yang menjadi fondasi dalam gerakan IMM, sekaligus menegaskan kembali akar ilmu yang menjadi semangat lahirnya organisasi ini.

Pada kesempatan Studium Generale dengan tema “Membumikan Moderasi Beragama: Antara Nalar Akademik dan Tanggung Jawab Sosial” yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, program Muhammadiyah Research School secara resmi diluncurkan. Hal ini memperlihatkan komitmen IMM DIY untuk memperkuat kapasitas intelektual sekaligus meningkatkan tanggung jawab sosial para kadernya dalam menghadapi dinamika masyarakat.

Menurut Reza Fauzi Nur Taufiq SE, Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan DPD IMM DIY, program ini lahir dari kegelisahan mendalam seputar arah gerakan IMM yang mulai menjauh dari jati diri keilmuan yang menjadi roh organisasi. “IMM lahir dari semangat ilmu. Maka kehilangan keilmuan berarti kehilangan jati diri. Muhammadiyah Research School adalah upaya untuk menghidupkan kembali ruh ilmu, menyambungkan nalar kritis dengan gerakan, serta memperluas horizon IMM di tengah perubahan zaman,” ujarnya.

Fokus utama dari Muhammadiyah Research School adalah menggabungkan dua dimensi penting yang selama ini cenderung terpisah dalam aktivitas IMM, yaitu dunia akademik dan aktivisme sosial. Pendekatan ini diharapkan akan menghasilkan kader yang tidak hanya unggul dalam pemikiran ilmiah, namun juga tanggap dan bertanggung jawab secara sosial.

Hal ini juga mendapat dukungan dari Ketua Umum DPD IMM DIY, Muhammad Taufiq Firdaus SH. Ia menekankan bahwa program tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen IMM dalam memperkuat narasi moderasi beragama, agar tidak sekadar menjadi slogan, melainkan pijakan akademik dan gerakan yang nyata. “IMM harus menjadi pelopor yang memajukan narasi moderasi beragama bukan hanya sebagai jargon, tetapi sebagai pijakan akademik dan gerakan praksis. Melalui Research School ini, kita ingin mencetak kader-kader yang mampu menjembatani antara ilmu dan realitas sosial,” tegasnya.

Peluncuran Muhammadiyah Research School juga dimeriahkan oleh sejumlah tokoh akademisi dan ulama yang berperan sebagai narasumber. Ketua PP Muhammadiyah Dr. H. Agung Danarto M.Ag menjadi keynote speaker dalam acara tersebut, sementara Direktur Pusat Studi Muhammadiyah, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan S.Fil.I MPA, dan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Prof. Alimatul Qibtiyah S.Ag M.Si PhD, turut memberikan pemaparan sebagai pemateri.

Dengan hadirnya program ini, DPD IMM DIY menegaskan kembali perannya sebagai jembatan antara kajian akademik dan aksi sosial. Pendekatan integral ini selaras dengan nilai-nilai Islam wasathiyah yang inklusif dan mencerahkan, yang menjadi ciri khas Muhammadiyah dan IMM sebagai wujud moderasi.

Lebih dari sekadar program pengembangan kapasitas, Muhammadiyah Research School juga menjadi wahana aktualisasi gerakan mahasiswa yang berbasis pada intelektualitas serta kesadaran sosial. Program ini diharapkan mampu menghasilkan kader yang progresif dalam merespons berbagai persoalan bangsa secara ilmiah namun tetap berakar pada etika dan moral keagamaan.

Melalui Muhammadiyah Research School, IMM DIY membuka ruang bagi kader-kader muda untuk terus mengembangkan keilmuan yang kritis sekaligus membumikan moderasi beragama dalam kehidupan sosial secara nyata. Ini sekaligus menjadi langkah strategis bagi IMM untuk terus relevan dan memberikan kontribusi positif dalam pembangunan masyarakat dan peradaban bangsa.

Dengan itu, Muhammadiyah Research School bukan sekadar program riset, melainkan manifestasi dari cita-cita IMM untuk membangun peradaban yang berlandaskan ilmu dan berorientasi pada kebaikan sosial. Gerakan yang lahir dari semangat ilmu ini bukan hanya memperkuat kapasitas intelektual kader, tetapi juga mempertegas posisi IMM sebagai pelopor pergerakan yang sehat, progresif, dan berdaya guna untuk masyarakat luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index