JAKARTA - Pemerintah Kota Bontang menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional melalui pendekatan yang berpihak pada generasi masa depan. Salah satunya terlihat dari peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipandang sebagai bentuk investasi jangka panjang demi menciptakan sumber daya manusia unggul di masa depan.
Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini kini mulai dijalankan secara konkret di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengapresiasi inisiatif tersebut dan menilai bahwa keberadaan MBG bukan sekadar bantuan konsumtif, melainkan bagian dari strategi besar pembangunan bangsa.
"MBG program investasi jangka panjang dengan memberikan makanan gratis bergizi kepada para siswa. Kita sedang membangun generasi emas Indonesia. Khususnya di Kota Bontang," kata Agus Haris dalam sambutannya saat peresmian dapur dan peluncuran MBG di kawasan SPPG BGN Kota Bontang, Kecamatan Bontang Barat.
Lebih dari sekadar intervensi jangka pendek dalam dunia pendidikan dan kesehatan, MBG menyasar beragam jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), hingga siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK).
Agus Haris menegaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk nyata dari langkah pemerintah dalam menyiapkan SDM Indonesia yang tangguh dan berkualitas untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Jadi ini bagian dari visi besar Pemerintah Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya menambahkan.
Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
Dalam pelaksanaan program MBG di Bontang, pemerintah kota menyadari pentingnya dukungan lintas sektor. Agus Haris menekankan bahwa program ini dapat berjalan optimal jika seluruh unsur masyarakat dan pemangku kepentingan saling bersinergi.
Menurutnya, MBG bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan membutuhkan kolaborasi dari berbagai elemen mulai dari instansi teknis, tenaga pendidikan, hingga masyarakat luas.
"Saya mengajak semua pihak untuk sama-sama mengawal program MBG ini agar berjalan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan," tegasnya.
Komitmen tersebut ditunjukkan tidak hanya dalam bentuk kebijakan, namun juga aksi nyata. Usai peresmian dan peluncuran MBG, Agus Haris bersama sejumlah pejabat langsung melakukan kunjungan ke dapur produksi MBG. Di lokasi itu, ia memeriksa secara langsung proses penyajian makanan dan berinteraksi hangat dengan para pekerja yang terlibat dalam penyediaan hidangan bergizi.
Dapur Sehat, Gizi Terjaga
Kehadiran dapur MBG di Bontang menjadi tulang punggung pelaksanaan program ini. Selain memastikan makanan tersaji tepat waktu, dapur ini juga menerapkan standar kebersihan dan pengolahan pangan yang ketat. Hal ini bertujuan agar makanan yang diterima para siswa bukan hanya lezat, tapi juga aman dan bergizi seimbang.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Haris sempat meninjau beberapa menu yang disiapkan. Mulai dari nasi, lauk pauk berprotein tinggi, hingga sayuran dan buah-buahan yang lengkap untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak-anak sekolah.
Pemerintah Kota Bontang memastikan bahwa proses penyusunan menu juga melibatkan ahli gizi, guna menghindari menu yang asal kenyang tetapi tidak memberikan asupan yang memadai bagi pertumbuhan dan konsentrasi belajar anak-anak.
Mendukung Target Nasional
Peluncuran MBG ini menjadi bagian dari pelaksanaan program nasional yang lebih luas, yang secara bertahap akan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Kota Bontang termasuk salah satu daerah yang merespons cepat inisiatif ini dengan penguatan struktur dan pelibatan langsung masyarakat lokal.
Dengan pendekatan ini, program MBG tidak hanya hadir sebagai instruksi dari pusat, namun juga terinternalisasi dalam rencana pembangunan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di sektor pendidikan dan gizi telah menjadi prioritas bersama di berbagai tingkatan pemerintahan.
Melalui pendekatan menyeluruh dan terintegrasi, diharapkan anak-anak Indonesia, khususnya di Kota Bontang, tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi di masa depan.
Menuju Generasi Emas
Indonesia menargetkan pencapaian visi besar Indonesia Emas 2045, di mana momentum satu abad kemerdekaan diharapkan menjadi tonggak keberhasilan bangsa dalam mencetak generasi unggul dan berdaya saing global. Dalam konteks itu, gizi dan pendidikan menjadi dua pilar utama yang tidak dapat dipisahkan.
Program MBG yang menyasar gizi siswa sejak usia dini menjadi fondasi penting dalam perjalanan panjang menuju tujuan nasional tersebut. Dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi secara rutin dan sistematis, anak-anak diharapkan dapat belajar lebih baik dan mencapai potensi maksimalnya.
Upaya Pemerintah Kota Bontang dalam mengawal dan menyukseskan MBG menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian target nasional ini. Agus Haris bahkan menyebut bahwa program MBG dapat menjadi motor penggerak peningkatan kualitas hidup masyarakat secara luas.
"Ini bukan sekadar program makan. Ini soal masa depan anak-anak kita. Soal harapan dan mimpi mereka," ungkapnya.
Apa yang dilakukan Kota Bontang lewat pelaksanaan MBG bukan hanya memberikan makanan, tetapi juga memberikan harapan. Harapan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas.
Dengan dukungan semua pihak, program MBG berpotensi menjadi kekuatan baru dalam investasi sosial jangka panjang yang tak ternilai. Karena sejatinya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mempersiapkan generasinya sejak dini dengan asupan gizi yang baik, pendidikan yang layak, dan lingkungan yang mendukung.